nusabali

'Jero Gede' Dihias Kain Gringsing dan Tanduk Emas

  • www.nusabali.com-jero-gede-dihias-kain-gringsing-dan-tanduk-emas

Kain gringsing dan tanduk emas yang dipakai Jero Gede merupakan duwe Pura Dalem Balingkang. Upacara Bakti Mapepada dipuput Dane Jero Kubayan Kiwa dari Desa Pakraman Sukawana, tidak boleh yang lain.

Sementara bija ratus yang ditaburkan kepada Jero Gede saat Mapurwa Daksina, selain juga bermakna sarana penyucian, juga bermakna permohonan kesejahteraan. Hal itu terkait dengan makna bija ratus (segala macam biji-bijian, dengan pokok beras) yang melambangkan kesejahteraan. “Setelah pelaksanaan karya kita semua berharap waranugraha Ida Bethara mapaica kesejahteraan kepada kita semua,” kata Seden.

Sebelumnya, Dane Jero Mangku Gede Pura Dalem Balingkang Jero Mangku I Nengah Kadi menyampaikan hal senada. “Mapepada juga berarti penyucian. Baik penyucian bhuwana alit dan bhuwana agung,” ujarnya. Bhuwana alit, berwujud segala piranti upacara, dan bhuwana agung lingkungan alam sekitar. Karena itulah semua piranti upacara disertakan Mapepada dan Mapurwa Daksina.

Upacara Mapepada diawali dengan mapasucian di Pura Tanggun Titi, sekitar pukul 09.00 Wita. Dilanjutkan ngaturang Bakti Mapepada. Upacara Bakti Mapepada dipuput Dane Jero Kubayan Kiwa dari Desa Pakraman Sukawana. Tidak boleh yang lain. Termasuk ketika mengawali ‘nebas’ (memotong) wewalungan diawali oleh Dane Jero Kubayan Kiwa. “Karena memang demikianlah dari dahulu,” ujar Dane Jero Bendesa I Made Seden. Dia juga memaparkan pertalian sejarah antara Desa Pakraman Pinggan dengan desa pakraman lainnya termasuk Desa Pakraman Sukawana, sebagai salah satu desa tua di Bali.

Sementara untuk memasangkan busana kain gringsing dan slop tanduk emas, dilakukan Dane Jero Penyarikan Desa Pakraman Sambirenteng Desa/Kecamatan Tejakula (Buleleng). Upacara Mapepada dan lanjut dengan Mapurwa Daksina, kemarin berlangsung khidmat. Ribuan pamedek mengiringi prosesi tersebut. Selanjutnya, satwa wewalungan, kerbau, babi, kambing, bebek, ayam, dan lainnya dipotong dan diolah menjadi ‘wewalungan’ banten/bakti upacara pujawali.

Sesungguhnya, puncak pujawali di Pura Dalem Balingkang berlangsung pada Purnama Kalima, Soma Pon Matal, Senin (14/11) hari ini. Namun karena pada Senin hari ini merupakan ‘Soma’ (Senin) Pasah, pujawali dimajukan sehari, pada Purwani Purnama Kalima. “Sejak leluhur kami, pantang melaksanakan upacara pada hari Soma Pasah,” jelas Dane Jero Bendesa I Made Seden.  k17

Komentar