nusabali

Pasokan Seret, Harga Cabai di Bali Melonjak

  • www.nusabali.com-pasokan-seret-harga-cabai-di-bali-melonjak

DENPASAR,NusaBali
Setelah dihadapkan pada naiknya harga tahu dan tempe, kini para ibu khususnya di Bali dipusingkan dengan meroketnya harga cabe.

Di pasaran, harga eceran cabe sudah mencapai Rp 80 ribu  perkilo. Faktor cuaca yakni hujan yang mengguyur banyak wilayah, termasuk wilayah produsen cabe  membuat produksi cabe menurun. Akibatnya  pasokan cabe berkurang. Terutama pasokan dari Jawa.

Melejitnya harga  menyebabkan para pedagang bumbu pusing. Pasalnya harga cabai yang melangit tersebut menyebabkan pedagang kesulitan dalam berjualan.

“Pembelian menurun,” ujar Mangku Nyoman Sutresna, seorang pedagang bumbu di Pasar Kreneng, Denpasar, Selasa (5/1).

Maklum saja konsumen tentu menginginkan harga cabai yang murah. Di pihak lain pedagang mendapatkan harga cabe yang tinggi dari pengepul atau pedagang besar lainnya. Tidak sedikit konsumen maupun warga memilih membatalkan beli cabai, setelah mengetahui harga cabai selangit.

“Tidak sedikit yang menawar, kemudian tak jadi membeli,” ungkap Mangku Sutresna.

Seretnya pasokan cabai sebetulnya sudah berlangsung hampir dua pekan terakhir sejak libur Natal lalu. Faktor cuaca, yakni hujan lebat yang mengguyur sejak beberapa waktu belakangan diyakini jadi penyebab mengapa pasokan cabai menjadi seret.

“Ya karena hujan kan bunga dan buah cabe rontok,” lanjut Mangku Sutresna.

Bukan saja pasokan dari lokal Bali, seretnya pasokan cabai juga terlihat dari luar daerah, khususnya Jawa. Malah selama ini pasokan cabai dari Jawa yang dominan. Namun karena faktor cuaca itulah kiriman cabai dari Jawa mandeg. Itulah yang berpengaruh, sehingga harga cabai melambung.

Hal senada disampaikan Ni Made Puri, pedagang bumbu di Pasar Badung. Cabe kata Puri merupakan jenis bumbu yang harganya paling melambung. Khususnya untuk cabai rawit. Untuk kualitas super, harga per kilo Rp 80 ribu. Sedang kualitas kedua Rp 70 ribu per kilo. “Sejal libur niki sudah naik harganya,” ujar Puri.

Hanya  harga tinggi tersebut terbatas pada cabai rawit saja. Sedang untuk cabe besar harganya  normal antara Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu perkilo. Demikian juga dengan jenis bumbu lain diantaranya bawang merah, harganya masih relative normal. Harga bawang merah berada di kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu perkilo.

Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Bali menjukkan rata-rata harga cabai merah Rp 83 ribu perkilo. Sebelumnya harga cabai merah Rp 81.875 perkilogram.

Menurut Kepala Bidang Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementan Inti Pertiwi seperti dikutip dari kompas.com, kurangnya pasokan cabe saat ini merupakan imbas dari kerugian besar-besaran yang dialami petani cabai beberapa bulan lalu.

Saat itu, pasokan melimpah dan harga cabai anjlok. Inti mengatakan, penutupan hotel, restoran, kafe, dan pasar tradisional di masa pandemi untuk menekan transmisi virus corona, telah menyebabkan penyerapan produksi cabai turun 90 persen.

Alhasil, pasokan jadi melebihi permintaan. Harga jual yang rendah saat itu pun membuat petani kekurangan modal untuk menanam kembali.*K17

Komentar