nusabali

Bupati Eka Bantu Warga Lumpuh dan Lansia yang Tinggal Berdua

  • www.nusabali.com-bupati-eka-bantu-warga-lumpuh-dan-lansia-yang-tinggal-berdua

TABANAN, NusaBali
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti membantu warga kurang mampu di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Jumat (18/12).

Warga yang dibantu adalah keluarga I Ketut Matra yang istrinya, Ni Made Wetri, lumpuh. Keluarga ini tinggal di Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas. Kemudian lansia Ni Ketut Langker bersama adiknya Ni Ketut Langkir di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas. Kakak beradik ini tidak menikah, tinggal berdua, diurus oleh anak angkatnya.

Ketut Matra kesehariannya bekerja serabutan sembari merawat sang istri yang sudah lumpuh lebih dari 10 tahun. Sebelum tinggal di rumahnya yang sekarang, mereka tinggal di pondokan berdekatan dengan jurang, berlokasi sekitar 1 kilometer dari rumahnya yang sekarang.

Sebenarnya Ketut Matra memiliki 3 orang anak, namun anak pertamanya laki-laki pilih transmigrasi, kemudian anak keduanya sudah menikah, dan anak bungsu sudah lulus SMP.

Sedangkan keluarga lansia Ni Langker, 80, dan Ni Langkir kesehariannya hidup berdua dirawat oleh anak angkatnya I Wayan Selawe. Selain itu Ni Langkir sekarang sudah tidak bisa bangun karena sempat jatuh 3 bulan lalu.

Kepada dua keluarga yang dibantu tersebut, Bupati Eka meminta kepada Dinas Sosial Tabanan untuk memperjuangkan bedah rumah karena rumah yang ditempati sudah tak layak. Dan kepada keluarga lansia tersebut secara pribadi Bupati Eka membantu memberikan dana sebesar Rp 10 juta untuk membuat kamar mandi.

Dalam kunjungan kepada masyarakat kurang mampu tersebut, Bupati Eka didampingi Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Camat Selemadeg Timur I Putu Adi Supraja, dan aparat Desa Bantas.

Bupati Eka mengatakan kunjungan sekaligus memberikan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada warganya. Sebenarnya aksi sosial yang dilakukan dengan bekerjasama dengan Yayasan Ekalawya sudah rutin dilakukan. “Sekarang karena saya ada waktu, saya ikut turun melihat kondisi warga saya,” ujarnya.

Dikatakannya, hasil dari pantauan, kedua warga yang dikunjungi memang perlu mendapat perhatian. Keluarga Ketut Matra yang istrinya lumpuh lebih dari setahun perlu mendapat perhatian berkelanjutan. Apalagi suaminya kerja serabutan dan anaknya tidak bekerja. “Tak hanya mengandalkan pemerintah, siapapun yang memiliki rezeki lebih, hasil kebun lebih mari bersama-sama ikut aksi sosial,” tutur Bupati Eka.

Dalam kunjungan itu Bupati Eka menekankan Dinas Sosial untuk memperjuangkan bantuan bedah rumah. Serta untuk kesehatan diperhatikan secara serius. “Keluarga ini sedang mendapat cobaan berat, untuk itu mari bersama-sama ikut memperhatikan,” imbuhnya.

Kadis Sosial Gunawan mengatakan, keluarga Ketut Matra sudah diberikan kartu KIS. Namun untuk mendapat bantuan program keluarga harapan (PKH) masih diproses karena mereka baru masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Keluarga Ketut Matra akan dibantu PKH disabilitas. “Yang lansia mereka semua sudah dapat, PKH, KIS, termasuk program sembako,” katanya.

Terkait permintaan Bupati Eka untuk diperjuangkan bantuan bedah rumah, kata Gunawan, yang lansia akan diusulkan untuk rehab karena kondisi fisik masih bagus. Sementara di keluarga Ketut Matra belum bisa diberikan bantuan bedah rumah karena kondisi rumah masih layak dan sudah berlantai keramik. “Jadi yang keluarga Ketut Matra yang fasilitas kesehatannya akan dipantau terus,” tandasnya. *des

Komentar