nusabali

Cegah Kebocoran, e-Ticketing Bakal Digenjot

  • www.nusabali.com-cegah-kebocoran-e-ticketing-bakal-digenjot

SINGARAJA, NusaBali
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng mendorong digitalisasi dalam hal pemungutan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng.

Digitalisasi itu untuk meningkatkan PAD dan mencegah kebocoran retribusi yang masuk ke kas daerah.
Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng berencana akan menerapkan e-ticketing pada sembilan Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada di tahun mendatang.

Ketua TAPD Buleleng Gede Suyasa Jumat (11/12) menjelaskan digitalisasi sangat penting dan efektif mencegah kebocoran PAD yang masuk dari retribusi. Sejauh ini digitalisasi retribusi sudah diawali BPKPD Buleleng dengan penerapan e-ticketing di DTW Air Panas Banjar beberapa waktu lalu dengan bekerjasama dengan pihak ketiga.

Menurutnya digitalisasi juga dapat memudahkan pemerintah melihat dan menghitung realisasi target  yang dipasang, karena hitungannya realtime dan mudah dibaca.

“Kalau yang konvensional selama ini prosesnya panjang dari petugas DTW merekap per bulan baru disetor ke bendahara dinas yang ditabulasi akhir bulan, kalau digital kan real time sehingga bisa lihat perkembangannya langsung berapa yang masuk ke khas daerah berapa pergerakan dari target yang dipasang,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.

Bahkan digitalisasi retribusi juga akan diperluas ke jenis retribusi lain yang memiliki potensi besar menyumbang PAD.

Sementara itu Kepala BPKPD  Buleleng Gede Sugiartha Widiada menambahkan sembilan DTW yang dirancang menerapkan digitalisasi retribusi itu akan dikoordinasikan kembali dengan Dinas Pariwisata Buleleng. Selain juga Dinas Perhubungan yang menangani retribusi parkir yang juga dicanangkan beralih ke digital.

“Ini bertahap akan kami garap tahun depan, kenapa belum disosialisasi saat ini karena ada DTW yang belum buka, kemarin diawali DTW Air Panas Banjar, targetnya ked epan untuk digitalisasi retribusi diterpakan pada 10 DTW,” ucap mantan Kabag Humas dan Protokol Buleleng ini.

Sedangkan pengembangan digitalisasi pada parkir karena dinilai memiliki potensi besar sebagai penyumbang PAD Buleleng. “Retribusi parkir besar sekitar Rp 1 miliar lebih, dengan digitalisasi ini harapannya bisa meningkatkan PAD bahkan melebihi target yang dipasang,” imbuhnya. Koordinasi lebih lanjut akan dilakukan dengan Dishub Buleleng untuk menentukan objek parkir mana saja yang akan menerapkan retribusi digital. *k23

Komentar