nusabali

Dibantu TNI, Polisi Gulung Sejumlah Anggota Geng Motor

  • www.nusabali.com-dibantu-tni-polisi-gulung-sejumlah-anggota-geng-motor

Darurat geng motor di Denpasar diatensi kepolisian, bahkan TNI. Hasilnya sejumlah anggota geng motor anarkis yang meresahkan warga berhasil diringkus.

DENPASAR, NusaBali
Seperti penangkapan terhadap bos geng motor MS 13 bernama, Emanuel Prayoga Pratama Putra alias Yogi,19, pada, Senin (31/10). Pelaku diringkus oleh tim gabungan dari Kodim 1611/Badung dan Polda Bali.

Dandim 1611/Badung, Letkol CZi M Leo Pola Ardiansa mengatakan selain menangkap Yogi, pihaknya juga mengamankan dua rekan Yoga, yakni Gede Dimas Nanda alias Doglas,20 dan Adi Putra Hadiwijaya,19. Menurutnya, penangkapan ketiga pelaku berawal dari aksi perusakan terhadap mobil Honda Jazz bernopol DK 431 I yang dikemudikan Dewa Gede Abiseka,20, seorang mahasiswa saat melintas di seputaran Jalan Menuh, Kreneng, Denpasar Timur, Sabtu (29/10) malam.

Saat itu, para anggota geng motor itu menghadang dan bahkan melakukan aksi anarkis. Atas adanya insiden tersebut, pihak TNI dan Kepolisian kemudian menelusuri para terduga pelaku. Nah, dalam penelusuran, diketahui soorang terduga pelaku pengerusakan itu bernama Emanuel Prayoga Pratama Putra alias Yogi. Sehingga, langsung dilakukan penelusuran tempat tinggalnya di Jalan Letda Made Putra Gang 12 A Kampung Flores, Denpasar.

Namun, saat ditelusuri, tersangka tidak ada. “Saat anggota ke sana (rumah Yogi), justru orangtuanya mengaku sudah dua bulan anaknya itu tidak pulang ke rumah. Makanya, tim kemudian melacak keberadaannya dan terdeteksi di Pelabuhan Benoa saat hendak kabur ke Kupang, NTT bersama kekasihnya,” jelas Letkol Leo, Selasa (1/11). Pelaku langsung diamankan. Petugas gabungan juga mengantongi dua nama lainnya, yakni Gede Dimas Nanda alias Doglas,20 dan Adi Putra Hadiwijaya, 19.

“Kalau si Doglas ini ditangkap di rumahnya di Jalan Seroja Gang Carik Mumbul Perumahan Nindia Indah, Tonja, Denpasar. Begitupun dengan Adi Putra Hadiwijaya ditangkap di rumahnya di kawasan Jalan Diponegoro Denpasar. Keduanya diciduk pada, Selasa (1/11) pagi,” ungkapnya.

Hasil interogasi awal saat ditangkap oleh pihak TNI, para tersangka memiliki peran masing-masing saat aksi penghadangan dan pemecahan kaca mobil milik Dewa Gede Abiseka tersebut. Korban yang melintas di depan kerumunan geng motor tersebut dipanggil keluar oleh tiga tersangka. Masing-masing tersangka Gede Dimas Nanda alias Doglas membawa celurit dan Adi Putra Hadiwijaya menghampiri dengan mengacungkan pedang. Sebaliknya, tersangka Emanuel Prayoga Pratama Putra alias Yogi membawa paving.

“Karena disuruh keluar, korban sempat membuka pintu. Tapi, para tersangka ini mengacungkan pedang dan celurit. Makanya korban langsung masuk ke dalam mobilnya lagi. Nah saat itulah, Doglas terus mengacungkan celurit di depan mobil. Adi menodongkan pedang di pintu samping. Si Yogi memecahkan kaca bagian belakang,” ungkapnya. Usai menangkap para tersangka, pihak TNI menyerahkan penanganannya kepada Polresta Denpasar.

Informasi lain menyebutkan Tim Jatanras Dit Reskrimum Polda Bali juga kembali membekuk geng motor MG (Manusia Gila) yang diduga melakukan penganiayaan di puluhan TKP di Denpasar. Informasi yang dihimpun, anggota geng motor MG yang masih berstatus pelajar yang dibekuk, yaitu KP, DN, AG, CW dan CG. Keempat pelaku ini merupakan pentolan geng motor MG yang kerap melakukan aksi kekerasan dengan menggunakan senjata.

“Keempatnya diringkus, Senin (31/10) di beberapa lokasi di Denpasar,” jelas sumber. Dari hasil pemeriksaan, anggota geng motor ini terlibat aksi penganiayaan dengan menggunakan senjata di 24 TKP di Denpasar. Diantaranya di Jalan Mahendradatta, Jalan Imam Bonjol, Jalan Sunset Road, kawasan Renon dan Sidakarya. “Semua laporan ada di Polresta Denpasar,” lanjut sumber.

Dalam aksinya, geng motor MG melakukan penganiayaan secara acak. Dalam aksinya, pelaku menggunakan senjata seperti pedang, pipa besi, alat setrum dan alat pemukul rantai. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard HN mengaku jika para tersangka tersebut sudah ditangani oleh pihaknya. Hanya saja, perwira asal Sumatera Utara ini engan merinci lebih jauh proses penyelidikannya dan berdalih masih melakukan pendalaman. “Kita masih kembangkan,” ungkapnya singkat, Selasa (1/11) sore.  dar,rez

Komentar