nusabali

Keluarkan Suara Meraung, Musuh Tunggang Langgang Menyelamatkan Diri

  • www.nusabali.com-keluarkan-suara-meraung-musuh-tunggang-langgang-menyelamatkan-diri

Lesung kayu yang disungsung ditempatkan pada palinggih khusus di pohon beringin di Catus Pata Desa Pakraman Apuan, sebelumnya beriada di Pura Kembang Kuning di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Di detik-detik itulah keajaiban terjadi. Lesung kayu yang ada di halaman Pura Kembang Kuning tiba-tiba meraung keras. Itu terjadi ketika Pemekel Apuan dalam kondisi tegang dan kalut. Bagaimana tidak? Ketika musuh kian mendekat, namun keris pusaka yang dibawanya tak bisa dicabut dari sarung. Pemekel Apuan dan pengiringnya nekad, membanting keris pusakanya pada lesung kayu. Tujuannya agar keris tersebut lepas dan bisa digunakan untuk membela diri menghadapi musuh. Ketika keris itu dibanting pada lesung itulah, terjadi hal gaib. Terdengar suara raungan menggema keras dari lesung kayu. Suara yang keluar dari lesung kayu sangat keras dan mirip suara meminta tolong, “Tolong, tolong, tolong….”

Mendengar suara tersebut, musuh  kabur dan berlari pontang-panting menyelamatkan diri. Mereka gagal menyerbu Pemekel Apuan, yang sesungguhnya sudah dalam kondisi terpojok.

Namun yang terjadi di luar perkiraan. Musuh kabur sehingga Pemekel Apuan dan pengiringnya luput  dari maut. Pemekel Apuan pun sangat yakin semua itu karena waranugraha Ida Bethara Pura Kembang Kuning. Karenanya dia selamat dari kepungan musuh.

Dari pengalaman itulah Pemekel Apuan kemudian nunas (memohon) lesung kayu untuk dibawa ke Apuan untuk disungsung. “Dari itulah sampai sekarang lesung atau disebut caglut itu dikeramatkan,” ujar Ida Bagus Made Dwijendra, 56, salah seorang sesepuh krama Apuan, beberapa waktu lalu.

Sebagai benda keramat atau barang sakral, lesung kayu itu juga diupacarai sebagaimana mestinya, seperti upacara pujawali. Upacara pujawali untuk lesung kayu keramat ini pada hari Sukra Umanis Kelawu, setiap 210 hari sekali. “Krama di sini menyebutnya palinggih Pura Pajenengan,” tambah Ida Bagus Made Dwijendra. Hal itu karena memang lesung kayu ini distanakan pada kompleks Catus Pata Apuan yang terdiri dari beberapa palinggih yang disebut palinggih Pura Pajenengan.

Selain kisah suara raungannya yang membuat musuh kocar-kacir ketika masih di Pura Kembang Kuning, Tampaksiring, beberapa peristiwa aneh yang terjadi berkaitan dengan lesung kayu belakangan hari dijadikan tatenger (peringatan) akan terjadi suatu peristiwa atau bahaya tertentu yang mesti dicermati krama. Apa saja kejadian-kejadian tersebut?  Ikuti kelanjutan kisahnya di edisi berikutnya. * i wayan nata

Komentar