nusabali

Bangkit Setelah Dikubur Selama 4 Jam, Dewa Aji Tapakan Akhiri Ngayah

  • www.nusabali.com-bangkit-setelah-dikubur-selama-4-jam-dewa-aji-tapakan-akhiri-ngayah

Peristiwa aneh bin ajaib terjadi saat pergelaran Calonarang, di Banjar Getakan, Desa Pakraman Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Wraspati Umanis Pahang, Kamis (13/10) malam.

Sesuai pawisik Ida Sasuhunan, pentas Calonarang tahun berikutnya, pengayah watangan akan digantikan krama lain. “Krama yang dipilih oleh Ida nanti, tidak akan jauh dari pamangku pengayah Ida,” katanya.

Dewa Aji Tapakan setelah bangkit dari kubur, kembali beraktifitas normal. Ribuan warga penasaran  hingga terus memperhatikan Dewa Aji Tapakan, dan tak sedikit krama minta bersalaman. Mengenakan busana serba putih, Dewa Aji Tapakan langsung memberikan wangsuh kepada sejumlah krama yang mengalami kerauhan di wantilan Banjar Getakan. Atas percikan tirta tersebut, mereka secara berangsung-angsur kembali ke kondisi normal.

Saat ditanya NusaBali, Dewa Aji Tapakan mengaku bersyukur rangkaian prosesi upacara Calonarang ini sudah berjalan lancar. ‘’Niki (ini) berkat asung kertha wara nugraha (enugerah mulia,Red) Ida Sasuhunan,’’ jelasnya.

Ia mengaku, saat ngayah jadi watangan, dirinya sudah ikhlas. Terlebih sudah menandatangani untuk tidak menuntut secara hukum jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Ketika menjadi watangan saya tidak merasakan apa-apa atau tidak sadarkan diri sama sekali,” katanya. Bahkan beberapa hari menjelang Calonarang dia dan keluarga tidak memiliki firasat apapun. Dewa Aji Tapakan mengakui, tugasnya untuk ngayah menjadi watangan kini sudah berakhir.

Suami Desak Tapakan ini menambahkan, sebelum ngayah menjadi watangan, dirinya sempat mengalami sakit ayan atau epilepsi yang tak kunjung sembuh. Hingga suatu ketika hendak tidur dia merasa didatangi sesosok ular naga dan diminta untuk ngayah sebagai watangan ketika pergelaran Calonarang di Banjar Getakan. Saat itulah penyakit epilepsi yang dideritanya berangsur-angsur sembuh.

Pantas Calonarang ini saksikan puluhan ribu warga dari seluruh Bali. Karena pentas ini unik dengan watangan dikubur 4 jam. Wilayah Banjar Getakan pun jadi lautan manusia. * wa

Komentar