nusabali

Pastika Tepis Aroma Politik Simakrama

  • www.nusabali.com-pastika-tepis-aroma-politik-simakrama

Pastika menjelaskan Desa Pucaksari, Busungbiu, Buleleng (lokasi simakrama) adalah salah satu desa bersejarah yang melahirkan program Bali Mandara.

Ditegaskan Murni Serap Aspirasi dan Cek Program Bali Mandara


DENPASAR, NusaBali
Ini jawaban Gubernur Bali, Made Mangku Pastika soal aroma politik pada acara simakrama Pemprov Bali yang akan digelar di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Sabtu (8/10) besok. Pastika kepada NusaBali di Denpasar, Rabu (5/10) malam mengatakan simakrama di Pucaksari adalah murni untuk melakukan penyerapan aspirasi sekaligus juga mengecek program Bali Mandara.

Kata Pastika terkadang apapun kegiatannya memang bisa saja dikait-kaitkan dengan politik.”Tetapi terserah yang menilai saja. Yang jelas kita ke Desa Pucaksari itu simakrama serap aspirasi masyarakat, lihat program Pemprov Bali. Nggak ada hubungan dengan Pilkada Buleleng,” ujar Gubernur Pastika.

Pastika menjelaskan Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng adalah salah satu desa bersejarah yang melahirkan salah satu program Bali Mandara, yakni Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi). “Simantri itu idenya dari Asisten II Pemprov Bali, Pak Ketut Wija. Kalau Desa Pucaksari itu tempat lahirnya Simantri. Di sana ada pengembangan biogas dari peternakan Kambing Etawa. Saya mau lihat kondisi Simantri di Desa Pucaksari itu. Apanya yang berhubungan dengan politik?,” ujar Pastika.

Pastika pun menyebutkan tidak ada pertarungan apapun dengan dirinya turba (turun ke bawah) dalam simakrama di Buleleng nanti. “Nggak ada hubungan sama sekali dengan kita simakrama. Kan memang rutin saya ngecek program Bali Mandara. Saya menginap di desa sambil mengecek bedah rumah,” tegas mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Kalakhar BNN) ini.

Acara simakrama Gubernur Pastika yang dikaitkan dengan pemanasan Pilkada Buleleng karena mantan Kapolda Bali ini sebagai anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat.

Partai Demokrat adalah salah satu partai penyokong paket Dewa Nyoman Sukrawan- Gede Dharmawijaya (Surya). Demokrat berkolaborasi dengan Partai Golkar. Sehingga simakrama ini menjadi kental muatan politisnya. Di Busungbiu sendiri lawan politik Demokrat ada sejumlah tokoh di sana.

Salah satunya I Ketut Kariyasa Adnyana, anggota DPRD Bali dari Fraksi PDI Perjuangan tiga periode yang dedengkot di Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Sementara Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra secara terpisah membantah kegiatan simakrama Gubernur Pastika di Buleleng ada aroma politis.

Dewa Mahendra mengatakan Pemprov Bali jemput bola dengan aspirasi masyarakat di Buleleng. ”Ini jemput bola untuk menindaklanjuti aspirasi krama di Buleleng,” tegas Dewa Mahendra.

Menurut dia simakrama Pemprov Bali sudah dirancang lama. Sehingga bukan acara kagetan yang dikaitkan dengan perhelatan Pilkada. “Memang sejak lama direncanakan di Buleleng. Sebelumnya juga diadakan di Karangasem, Tabanan, Badung, Kabupaten Bangli dan Denpasar juga pernah,” tegas mantan Penjabat Bupati Bangli ini.

Sebelumnya diberitakan perhelatan Pilkada Buleleng baru akan digelar Februari 2017 mendatang. Namun aroma pertarungan politik sudah terlihat. Bahkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menggeser simakrama Pemprov Bali ke Buleleng pada, Sabtu (8/10) nanti. Kontan saja turunnya Pastika dalam balutan simakrama Pemprov Bali ini ke Buleleng menjadi seru dan dinilai bermuatan politis. * nat

Komentar