nusabali

Balik dari Mudik ke Banyuwangi, Satu Keluarga Dikarantina

  • www.nusabali.com-balik-dari-mudik-ke-banyuwangi-satu-keluarga-dikarantina

DENPASAR, NusaBali
Satu keluarga di Jalan Gunung Agung Gang 2B, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara yang baru datang atau balik dari mudik ke Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/6) lalu terpaksa diangkut ke tempat karantina di salah satu hotel di Denpasar, Selasa (2/6).

Mereka dibawa ke tempat karantina karena tidak disiplin saat melakukan isolasi mandiri di kos-kosannya.  Informasi di lapangan, satu keluarga yang baru tiba di Denpasar dan tinggal di rumah kos-kosan di Jalan Gunung Agung Gang 2B, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar ini selalu keluar masuk dan melanggar protokol penanganan Covid-19. Hal itu membuat warga sekitar kos-kosan tersebut khawatir. Warga setempat lalu melaporkan kejadian itu ke kelian adat, kelian dinas, dan Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara.

Kasi Pelayanan Desa Pemecutan Kaja, Ni Nyoman Juli Darmayanti, yang juga Relawan Posko Induk Desa Pemecutan Kaja bersama Kepala Kewilayahan Banjar Tulangampiang, I Wayan Sudirga, mengatakan empat orang dalam satu keluarga tersebut terdiri dari bapak, ibu dan empat orang anak yang dilakukan test swab, Selasa sore kemarin. Pihaknya membenarkan adanya satu keluarga yang baru pulang dari Banyuwangi.

Mereka lolos ke Bali karena melengkapi persyaratan yang diwajibkan termasuk melampiri surat keterangan rapid test. Dari pengakuannya kata Darmayanti, warga ini menjemput istrinya yang mudik ke Banyuwangi. ''Dijemput sama suaminya tanggal 27 Mei 2020, kembali ke Bali dan tiba di Denpasar tanggal 29 Mei 2020. Mereka lengkap membawa surat keterangan rapid test sedangkan anak-anaknya tidak," jelasnya.

Dengan adanya warga yang datang dari Banyuwangi, masyarakat yang ada di Gang 2B menjadi resah dan memilih melapor ke kepala dusun (kepala kewilayahan) dan Kelian Adat Banjar Gerenceng. Kepala kewilayahan langsung meneruskan ke Satgas Desa Pemecutan Kaja. Karena meresahkan warga, mereka sekeluarga langsung dibawa ke tempat karantina di salah satu hotel di Denpasar.

''Kemarin ada laporan ke kelian adat dan kelian dinas. Katanya ada warga yang baru datang dari Banyuwangi satu keluarga. Itu yang menyebabkan warga merasa khawatir. Apalagi anaknya tidak ada surat rapid test. Mengetahui hal itu, Satgas Gotong Royong langsung menyerahkan ke posko induk. Kita di posko induk memutuskan satu keluarga ini untuk melakukan isolasi mandiri,'' ungkapnya.

Kata Darmayanti, dalam perjalanan isolasi tersebut, warga tersebut malah tidak disiplin keluar masuk rumah seenaknya. Padahal mereka juga sudah diperingatkan berkali-kali. Namun tetap saja tidak disiplin saat menjalani isolasi selama 14 hari. Petugas langsung mengambil keputusan untuk membawa mereka ke rumah singgah. "Hari ini (kemarin, red) satu keluarga ini akan menjalani test swab sebagai langkah antisipasi. Intinya satu keluarga ini belum ada yang positif," ujarnya. *mis

Komentar