nusabali

3 Teknik dan Strategi Hedging yang Berguna

  • www.nusabali.com-3-teknik-dan-strategi-hedging-yang-berguna

DENPASAR, NusaBali.com
Ada beragam strategi lindung nilai yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko dalam melakukan transaksi.

Untuk referensi lebih lanjut tentang lindung nilai, lihat lebih lanjut di sini. Penentuannya biasanya dilakukan berdasarkan aset atau portfoilo aset yang disetujui nilainya. Ada tiga teknik dan strategi lindung nilai yang sangat terkenal dan berguna adalah portofolio konstruksi, opsi, dan indikator volatilitas.

Konstruksi Portofolio

Strategi lindung nilai atau hedging pertama yang cukup sering digunakan adalah konstruksi portofolio atau yang juga dikenal dengan nama teori portofolio modern. Strategi ini menggunakan diversifikasi untuk menciptakan grup aset untuk mengurangi volatilitas. Strategi ini menggunakan pendekatan statistik untuk menentukan perbatasan efisien untuk memperoleh sejumlah imbal balik tertentu dengan tingkat risiko tertentu pula. 

Tak hanya itu, strategi ini turut mempelajari korelasi antara berbagai aset yang berbeda, termasuk di antaranya volatilitas masing-masing aset, untuk menciptakan suatu portofolio yang optimal. Beragam institusi finansial telah menggunakan strategi ini dalam membangun praktik pengelolaan risiko mereka. Adapun perbatasan efisien adalah sebuah hubungan kurva linier antara risiko dan imbal balik. Setiap investor umumnya memiliki toleransi risiko yang beragam dan strategi hedging ini dapat digunakan untuk menentukan portofolio yang tepat untuk masing-masing investor. 

Opsi

Opsi adalah strategi hedging atau lindung nilai berikutnya yang cukup terkenal di kalangan para investor. Umumnya, para investor yang melakukan lindung nilai terhadap saham atau aset tertentu lain dengan tingkat likuiditas tertentu, yang dianggap cukup masuk akal, memilih untuk menahan opsi. Langkah ini dilakukan agar mereka dapat melindungi diri dari risiko penurunan nilai. Langkah ini dinilai mampu menaikkan nilai aset dari dampak penurunan nilai yang lebih jauh. 

Meski demikian, strategi ini bukan tanpa kelemahan. Kelemahan terbesar dari strategi ini adalah jumlah modal yang diperlukan relatif sangat besar. Opsi yang dipilih kerap mengalami penurunan nilai sepanjang waktu terlebih ketika mendekati waktu kadaluwarsa. Sebaran tahan vertikal dapat mengurangi jumlah modal yang dihabiskan para investor, namun mereka akan lebih memilih untuk membatasi jumlah perlindungan yang dimiliki. Oleh karena itu, strategi ini hanya akan melindungi saham atau aset dalam jumlah yang sangat terbatas. Sehingga strategi ini tidak cocok bagi mereka yang memiliki aset dalam jumlah yang relatif beragam.

Untuk mencoba mengatasi masalah ini, para investor dengan aset yang relatif lebih besar dan beragam dapat memilih strategi opsi indeks. Strategi ini memungkinkan untuk diterapkan pada indeks pasar saham yang lebih luas dan besar sebagaimana halnya Nasdaq dan S&P 500. Indeks dengan basis luas ini dapat mencakup banyak sektor dan dapat digunakan secara optimal untuk berbagai sektor ekonomi. 

Saham yang cenderung memiliki keterkaitan satu sama lain akan bergerak pada arah yang sama, terutama ketika terjadi volatilitas yang tinggi. Dalam hal ini, investor dapat melakukan lindung nilai dengan strategi put terhadap indeks tersebut untuk menekan risiko kerugian mereka. Di sinilah terkadang para investor beralih menggunakan strategi sebaran put, sekali lagi untuk mengatasi kendala risiko. Meski demikian, teknik proteksi seperti ini biasanya memakan biaya dalam jumlah besar. Namun, setidaknya opsi ini masih kerap dilirik karena dianggap mampu memberikan proteksi yang lebih luas dan menyeluruh terhadap beragam sektor dan perusahaan. 

Indikator Volatilitas

Investor juga dapat beralih menggunakan strategi hedging ketiga yang dikenal dengan nama indikator volatilitas. Teknik ini juga dikenal dengan istilah indikator indeks volatilitas atau VIX. Strategi ini mengukur volatilitas implisit dari pergerakan nilai aset di indeks S&P 500. 

Di beberapa tempat, teknik ini juga dikenal dengan nama ukuran rasa takut. Istilah ini muncul dari kebiasaan munculnya VIX pada saat peningkatan volatilitas. Umumnya, ketika VIX berada di bawah 20, hal ini menandakan volatilitas rendah, sementara 30 atau di atasnya menandakan sebaliknya. Adapun investor dapat menggunakan dana perdagangan silang (ETF) untuk melacak pergerakan VIX. Tak hanya itu, investor juga dapat menggunakan opsi atau saham ETF ketika melakukan transaksi dalam jangka waktu panjang terhadap VIX sebagai teknik hedging berdasarkan volatilitas.*

Komentar