nusabali

Denpasar Oke PON Ditunda 2021

  • www.nusabali.com-denpasar-oke-pon-ditunda-2021

Bagi kami, opsi yang diberikan Menpora Zainudin Amali sudah tepat. Tidak mungkin gelaran PON dipaksakan tahun ini, dengan situasi Covid-19 yang belum menentu.

DENPASAR, NusaBali

KONI Kota Denpasar oke saja dan sangat menyetujui PON 2020 digeser pada tahun 2021.  Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Denpasar Ida Bagus Toni Astawa sepakat dengan opsi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua yang awalnya digelar pada 20 Oktober-2 November digeser pada Oktober 2021.

Dukungan KONI Kota Denpasar itu untuk menyikapi Pandemi Virus Corona (Covid-19), sehingga PON dinilai lebih tepat diundur satu tahun ke depan. Selain mematangkan persiapan venue penyelenggaraan, atlet yang akan berlaga juga akan lebih all out menunjukkan prestasi terbaik.

"Bagi kami, opsi yang diberikan Menpora Zainudin Amali sudah tepat. Tidak mungkin gelaran PON dipaksakan tahun ini, dengan situasi Covid-19 yang belum menentu," kata Ida Bagus Toni Astawa, Kamis (16/4).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Toni itu, sejak Covid-19 merebak di tengah masyarakat dan mengancam kesehatan, dirinya sudah memiliki pandangan tidak mungkin menggelar PON 2020. Sebab akan sangat buruk dari segi kesehatan, terutama bagi atlet jadi pertimbangan utama.

Terlebih lagi, KONI Denpasar menjadi penyumbang atlet terbanyak di Kontingen Bali pada PON 2020. Yakni, dari 242 atlet Bali yang meraih tiket PON Papua, terdapat 77 atlet binaan KONI Denpasar. Jumlah paling tinggi dibandingkan atlet daerah lainnya di Bali.

"Bukan karena kami sebagai penyuplai atlet terbanyak di Kontingen Bali nantinya. Dengan segala pertimbangan, jadi PON tahun ini tidak akan berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Makanya diundur saja ke tahun 2021," tegas Gus Toni.

Tono Astawa pun berharap pada pemerintah agar PON benar-benar ditunda hingga pandemi Covid-19 berakhir. Menurutnya, lebih baik ditunda setahun sesuai opsi Menpora. Apalafi diakui persiapan atlet atau kontingen dan tuan rumah juga sangat terganggu Covid-19.

Bagi Gus Toni, persiapan PON membutuhkan waktu yang panjang. Karena itu, jika dipaksakan atlet tidak akan dalam kondisi puncak atau peak performance. Apalagi saat ini hanya menjalani latihan di rumah sudah satu bulan penuh.

Dengan latihan dirumah, persiapan jelas tidak maksimal. Mereka atlet jelas menjalani latihan seadanya dan hanya fisik. Sedangkan dari segi peningkatan kualitas teknik tidak berjalan maksimal. Apalagi latihan di rumah itu tanpa didampingi pelatih.

"Pengkot Cabor dan Pengprov Cabor, tidak ada yang latihan bersama. Mereka latihan mandiri dirumah dan itu semua atlet latihan dirumah," beber Gus Toni.

Menurut Gus Toni, hal itu dapat dimaklumi. Karena tak hanya PON yang terpukul, tapi jadwal Olimpiade 2020 Tokyo yang rencananya pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 ini juga ditunda karena wabah virus corona. Kini, Gus Toni menghimbau kepada para atlet dan pembinanya agar mematuhi aturan pemerintah melaksanakan physical distancing. *dek

Komentar