nusabali

Harga Cabai Rawit Rp 60 Ribu/Kg

  • www.nusabali.com-harga-cabai-rawit-rp-60-ribukg

Harga cabai tidak pernah stabil di pasaran, terutama pada cabe rawit yang hingga kini mencapai Rp 60 ribu perkilonya karena musim penghujan yang dialami Indonesia saat ini.

DENPASAR, NusaBali
Dari beberapa pedagang di pasar Badung mengatakan kenaikan harga selalu terjadi pada komoditas cabai, sedangkan komoditas dapur lainnya masih tetap stabil. Beberapa pembeli cabe pun mengaku merasa diberatkan bahkan harus mengurangi penggunaan cabe saat keperluan memasak.

Harga cabai rawit sampai saat ini mencapai 50 ribu sampai 55 ribu perkilonya. Sedangkan cabai merah besar 20 ribu perkilonya, bawang merah Rp 40 ribu perkilonya, dan tomat Rp10 ribu. Hal itu diungkapan Andri, salah satu pengepul di pasar Badung ketika dikonfirmasi, Jumat (19/8).
 
Menurutnya harga cabai rawit akan jatuh lebih mahal pada kisaran RP60 ribu di penjual sayur keliling maupun toko kelontong, dengan asal pasokan dari daerah Bali yakni di wilayah Songan. Dan kenaikan harganya pun telah terjadi sejak seminggu belakangan ini.

"Harga cabai rawit ini terus melonjak setelah minggu-minggu sebelumnya harganya 25 ribu, sempat juga 42 ribu naik lagi 45 ribu perkilogram, dan sejak dua hari lalu mulai merangkak naik lagi menjadi Rp50 hingga Rp55 ribu perkilogramnya," terangnya.

Sementara Novita Sari, 50,  Penjual nasi saat ditemui mengatakan,  setelah harga cabe ‘selangit’, ia harus pintar-pintar mengatur penggunaan cabai untuk dagangannya. Bahkan penjualannya mengalami penurunan sebab setelah cabai rawit yang ia beli lebih mahal dari sebelumnya membuat dia harus menaikkan harga nasinya.

"Jujur saya merasa berat dengan kenaikan cabai ini, bahkan saya harus pintar-pintar mensiasati pemakaian cabe dengan mengurangi penggunaannya saat saya masak, mau bagaimana lagi, sudah kondisinya seperti ini mau tidak mau kita harus menyesuaikan," keluh Novita.

Sementara Kepala Bidang Kerjasama dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi saat dihubungi mengatakan kenaikan harga cabai di tingkat konsumen tidak hanya terjadi di wilayah Bali. Hal ini dikarenakan cuaca sehingga juga mengganggu aktivitas distribusinya.

“Mengingat cabai merupakan produk segar. Artinya apabila dipanen lebih cepat maka kualitasnya tidak terlalu baik dan apabila dipanen lebih lambat akan cepat busuk. Maka kestablilan harga sulit diperoleh, meskipun tetap ada pasokan dari Jawa,” jelas Jarot.cr63

Komentar