nusabali

Koster Bicara dalam Dialog Kebangsaan

  • www.nusabali.com-koster-bicara-dalam-dialog-kebangsaan

Dialog yang bertujuan menguatkan karakter bangsa ini menjadi dialog menarik.

Ada Nuansa Dukungan KBS di Arena Dialog


MANGUPURA, NusaBali
Seperti terungkap soal masih lemahnya karakter bangsa pada generasi muda yang terlihat ketika siswa dan mahasiswa ditanya istilah Pekaseh (Ketua Kelompok Tani/Subak) banyak yang tidak tahu.

Dialog yang bertemakan ‘Pembangunan Nasional Semesta Berencana untuk Membangun Karakter Bangsa’ ini dihadiri anggota Komisi X DPR RI dapil Bali I Wayan Koster, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Akademisi Unud yang pakar pertanian Prof Dr I Wayan Windia, Kepala Staf Korem 163/Wirasatya Lelkol Infanteri Arif Dipayana, sejumlah veteran, para siswa dan mahasiswa.

Istilah Pekaseh diajukan, I Wayan Setiawan, Kelian Subak (Pakaseh) di Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung, yang tampil memberikan materi soal pendidikan karakter. Saat menanyakan pada siswa dan mahasiswa soal istilah pekaseh banyak yang tidak tahu. Sampai-sampai Setiawan memberikan hadiah uang Rp 100 ribu bagi yang tahu dan tidak tahu. Walaupun akhirnya ada siswa yang menjawab dengan benar banyak yang tidak paham istsilah Pekaseh.

“Ini menyedihkan sekali, istilah Pekaseh banyak generasi kita tidak tahu. Padahal mereka sering mendengar nama Ketua Kelompok Tani. Kalau di Jawa namanya kelompok tani kalau di Bali Subak namanya. Saya berharap adik-adik siswa dan mahasiswa lebih banyak lagi belajar,” ujar Setiawan.  

Sementara Prof Windia dalam paparannya kemarin mengatakan karakter bangsa kuat menampilkan disiplin tinggi bisa dilihat dari kehidupan sehari-hari. Kalau dulu tokoh nasional Bung Hatta menggunakan mobil dinas di luar tugas tidak mau. Sekarang ini penggunaan mobil dinas oleh oknum pejabat untuk antar istri ke pasar, untuk antar anak sekolah hal biasa.”Bukti karakter dan disiplin itu sudah terdegradasi. Para pejuang kita dengan tetesan darah merebut ibu pertiwi ini, sebagai generasi penerus kita harusnya bisa menunjukkan karakter yang punya disiplin tinggi,” tegas Windia.

Sementara anggota Komisi X DPR RI, I Wayan Koster.apresiasi dengan Dialog Kebangsaan dengan teman PNSB tersebut digelar oleh non partai politik. “Kami apresiasi dengan Dialog Kebangsaan yang digelar ini. Karena baru pertama kali tema PNSB ini digelar diluar oleh parpol,” ujar Koster yang kemarin juga didampingi sejumlah relawan KBS (Koster Bali Satu) dari Kabupaten Badung.

Politisi yang Ketua DPD PDIP Bali ini menyebutkan pembangunan karakter bangsa sudah saatnya kembali kepada cita-cita proklamasi kemerdekaan dan Pancasila 1 Juni 1945. ”Kita berharap dialog dengan tema PNSB seperti ini bisa digelar saat moment peringatan Kemerdekaan. Namun PNSB bisa dibumikan berkelanjutan,” ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Dalam dialog kemarin juga tampak nuansa dukungan terhadap Koster Bali Satu (KBS) untuk Pilgub Bali 2018. Meski Koster sendiri sama sekali tidak menyinggung masalah Pilgub Bali pada acara tersebut, namun nuansa dukungan terhadapnya cukup kental. Apalagi Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta sempat menyinggung Koster Bali Satu (KBS) dalam dialognya dengan komponen masyarakat, para siswa dan mahasiswa yang hadir. Selain pernyataan terbuka dukungan pada Koster lewat Bupati Giri Prasta, sejumlah pernak-pernik dukungan terhadap Koster juga dengan adanya sejumlah atribut bertuliskan Koster Bali Satu yang terpajang pada sebuah kendaraan yang terpakir di depan monument. Begitupun sejumlah peserta juga mengenakan kaos bertuliskan KBS. * nat, asa

Komentar