nusabali

Bupati Bahas Shortcut dengan Menteri PUPR

  • www.nusabali.com-bupati-bahas-shortcut-dengan-menteri-pupr

Bupati Putu Agus Suradnyana mohon agar pembangunan shortcut diupayakan dua titik setiap tahunnya.

SINGARAJA, NusaBali

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memohon agar pembangunan shortcut dilakukan di dua titik setiap tahunnya. Permintaan itu dikemukakan Bupati Agus Suradnyana saat bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sabtu (6/8) pagi, di Kebun Raya Bedugul, di Baturiti Tabanan.

Menteri PUPR merespons dengan langsung meminta Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional membahas kembali rencana pembangunan shortcut tersebut. Rencananya, pembahasan itu dilaksanakan, Sabtu (6/8) malam di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan. Bupati Agus Suradnyana telah mengutus Wakil Bupati Nyoman Sutjidra dan Kadis Pekerjaan Umum Buleleng Ketut Suparta Wijaya menindaklanjuti pembahasan tersebut.

Menteri Basuki Hadimuljono berada di Kebun Raya Bedugul, Sabtu kemarin, dalam rangka mendampingi Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan 24 duta besar negara sahabat membahas tentang botanical garden. Kesempatan itu dimanfaatkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana untuk menemui Menteri Basuki Hadimuljono. Bupati datang bersama Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.

Dalam pertemuan itu, Bupati Agus Suradnyana menyampaikan berbagai program kegiatan infrastruktur yang ada di Bali Utara kepada Menteri Basuki. Salah satu yang menjadi pembicaraan adalah rencana pembangunan shortcut Singaraja–Bedugul. Bupati mohon agar pemerintah pusat bisa juga wujudkan pembangunan shortcut ruas jalan Singaraja–Bedugul di tahun 2017 nanti.

Bupati Agus Suradnyana yang dikonfirmasi, Sabtu kemarin, sebelum penutupan Buleleng Festival (Bulfest) mengakui ada pembahasan shortcut dengan Menteri PUPR di Kebun Raya Bedugul. Dikatakan, pertemuan dengan Meteri PUPR berawal dari pertemuannya dengan Megawati sebelumnya, dimana bupati menyampaikan terkait infrastruktur yang ada di Buleleng. Dari hasil pembicaraannya, Ketua Umum PDIP Megawati kemudian menelepon Bupati Agus Suradnyana agar datang ke Kebun Raya Bedugul bertemu dengan Menteri PUPR. “Saya ditelepon oleh ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri, Red), agar pembangunan infrastruktur di Buleleng dibicarakan dengan Pak Menteri PU. Kebetulan beliaunya (Menteri PUPR) hadir di Kebun Raya Bedugul. Saya pagi-pagi langsung ke Kebun Raya,” akunya.

Dikatakan, sejauh ini sudah ada empat detail engineering design (DED) untuk empat titik dari 10 titik rencana pembangunan shortcut Singaraja–Bedugul–Candikuning. Hanya saja, tahun 2017 pemerintah pusat baru bisa mewujudkan satu titik yakni yang berada di Candikuning, Tabanan. Nah, dalam pertemuan dengan Menteri PUPR, Bupati Agus Suradnyana mohon agar pembangunan shortcut diupayakan dua titik setiap tahunnya.

“Intinya kami tetap mengikuti apa yang Pemprov Bali upayakan, tapi kami tetap mendorong secara politik, agar rencana tersebut segera terwujud. Kami mohon agar setiap tahunnya ada dua titik yang dikerjakan,” tutur bupati asal Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar, ini.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menggarap DED pembangunan Shortcut Candhi Kuning II. Nantinya, Shortcut Candi Kuning II (di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) yang dirancang sepanjang 385 meter ditarget sudah selesai dibangun tahun 2017.

Secara keseluruhan, ada 10 shortcut senilai total Rp 2 triliun yang direncanakan dibangun sepanjang jalur Denpasar (Bali Selatan)-Singaraja (Buleleng, Bali Utara). Namun, dari 10 shortcut yang direncanakan tersebut, hanya 4 shortcut di antaranya yang memungkinkan untuk segera dibangun. Sedangkan sisanya, masih memiliki permasalahan terkait kelandaian yang melebihi 10 persen.

Nah, Shortcut Candi Kuning II yang ditarget rampung tahun 2017 ini merupakan bagian dari 4 shortcut yang memungkinkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar–Singaraja. Terkait masalah shortcut jalur Denpasar–Singaraja ini, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII  Saeful Anwar, melakukan pemaparan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (2/8). Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta hadir dalam acara pemaparan tersebut.

Saeful Anwar menyatakan, pembebasan lahan yang belum terselesaikan sampai saat ini, menjadi kendala tersendiri untuk pembangunan shortcut di jalur Denpasar-Singaraja. Pihaknya pun mengharapkan masukan-masukan dari instansi terkait, sehingga dapat segera memperoleh solusi.

Dengan terbangunnya shortcut, nantinya bukan hanya jarak tempuh Denpasar-Singaraja yang praktis bisa dipangkas alias dipersingkat. Keberadaan shortcut juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalulintas.

Sedangkan Gubernur Pastika menyatakan minimal satu dari 4 shortcut yang memungkinkan dibangun dalam waktu dekat akan segera diwujudkan tahun 2017. “Minimal satu shortcut itu selesai lah. Ini sudah sangat lama kita wacanakan, namun sampai sekarang belum ada realisasi. Sedangkan shortcut yang lainnya menyusul, bersamaan dengan upaya-upaya penyelesaian masalah seperti pembebasan lahan,” jelas Pastika.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi, menyatakan Shortcut Candi Kuning II kini sudah dalam tahap penggarapan DED. Dikatakannya, ada 4 shortcut yang dicanangkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar–Singaraja.

Pertama, Shortcut Candi Kuning I di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Shortcut Candi Kuning I direncanakan sepanjang 749 meter, lokasinya sebelum (sebelah selatan) perempatan Kebun Raya Bedugul di Desa Candi Kuning. Kedua, Shortcut Candi Kuning II di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti. Shortcut Candi Kuning II dirancang sepanjang 385 meter, yang posisinya di jalan turunan objek wisata Danau Beratan, Bedugul, Kecamatan Baturiti.

Ketiga, Shortcut Sukasada I di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, dengan panjang 378 meter. Keempat, Shortcut Sukasada II yang lokasinya tidak jauh dari Shortcut Sukasada I. Untuk Shortcut Sukasada II ini dirancang dengan panjang mencapai 402 meter.

“Sekarang baru Shortcut Candi Kuning II yang sudah ada penggarapan DED-nya. Sebab, Shortcut Candi Kuning II manjadi prioritas oleh pusat. Kalau yang lainnya, akan dibangun belakangan,” ujar Astawa Riadi. * k19

Komentar