nusabali

Non PDIP Bentuk Koalisi Jembrana Maju

'PDIP Koaliasi dengan Rakyat'

  • www.nusabali.com-non-pdip-bentuk-koalisi-jembrana-maju

Tujuh (7) parpol menengah bawah di Jembrana: Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, NasDem, Perindo, dan PKS  tandatangani pembentukan koaliasi untuk tarung menghadapi PDIP di Pilkada Jembrana 2020.

NEGARA, NusaBali

Koalisi yang baru terbentuk, Minggu (1/12) malam, ini diberi tajuk Koaliasi Jembrana Maju (KJM). Penandatanganan KJM dilakukan 7 pimpinan parpol koalisi di Sekretariat DPD II Golkar Jembrana, Minggu malam. Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotan, dan Kaderisasi (OKK) DPD II Golkar Jembrana, Nyoman Birawan alias Mang Be, pengatakan acara penandatanganan KJM malam itu dihadiri langsung para ketua dan sekretaris masing-masing parpol koalisi.

“Seluruh parpol yang mendantangani kesepakatan koaliasi ini juga sudah mendapat restu dari induk partai masing-masing. Dalam rapat tadi malam (Minggu) juga disepakati nama koalisi, yakni Koaliasi Jembrana Maju,” ungkap Mang Be di Negara, Senin (2/12).

Dalam rapat malam itu, kata Mang Be, juga disepkati menunjuk Plt Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Made Suardana, seabgai Koordinator KJM. Recananya, KJM ini akan dideklarsikan akhir bulan Desember 2019 mendatangi. “Kalau untuk calon yang akan diusung, kita belum sampai ke sana. Sekarang pendaftaran kandidat calon kan masih berlangsung di masing-masing parpol. Setelah deklarasi nanti, baru akan dimatangkan untuk calonnya,” jelas Mang Be.

Khusus untuk pendaftaran bakal Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana di internal Golkar, menurut Mang Be, akan ditutup 11 Desember 2019 nanti. Hingga Senin kemarin, baru ada 3 kandidat yang telah mengambil formulir di Golkar. Mereka semuanya tokoh dari laur Golkar, masing-masing I Nengah Tamba (kader Gerindra), H Nasrun (kader PKB), dan Komang Adiyasa (kader Hanura).

Perlu dicatat, dari 7 partai yang tergabung dala KJM, 3 di antaranya merupakan parpol non parlemen, yakni NasDem, Perindo, dan PKS. Sedangkan 4 partai lagi punya kursi di DPRD Jembrana hasil Pileg 2019. Golkar memiliki 6 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 17,14 persen dari total 35 kursi parlemen hasil Pileg 2019. Golkar masih kekurangan 1 kursi atau 2,86 persen suara parlemen untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen guna usung paket calon ke Pilkada Jem-brana 2020.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, dari total 7 parpol parlemen, hanya PDIP yang memenuhi syarat mengusung paket calon secara mandiri ke Pilkada Jembrana 2020. PDIP mendominasi 18 kuri dari total 35 kursi DPRD Jembrana atau kuasai 51,43 persen suara parlemen. PDIP digadang-gadang akan usung pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa ke Pilkada Jembrana 2020.

Sementara, Gerindra berada di posisi ketiga hasil Pileg 2019 dengan perolehan 4 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 11,43 persen suara parlemen. Disusul kemudian Demokrat (dengan 3 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 8,57 persen suara parlemen), PKB (dengan 2 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 5,71 persen suara parlemen), Hanura (dengan 1 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 2,86 persen suara parlemen), dan PPP (dengan 1 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau 2,86 persen suara parlemen). Dari 7 parpol parlemen ini, hingga kini hanya Hanura dan PPP yang belum menentukan arah koalisi, apakan akan merapat ke PDIP atau KJM.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah di Negara, Senin kemarin, Ketua DPD PKB Jembrana, Muhamad Yunus, mengakui sudah ada pendekatan dari Golkar untuk bersama-sama membangun koaliasi menuju Pilkada Jembrana 2020. Namun, kata Yunus, pihaknya belum memutuskan bergabung, karena belum menggelar rapat dengan jajaran pengurus DPC PKB dan PAC PKB se-Jembrana. “Kami kemungkinan baru menggelar rapat akhir Desember nanti. Karena kebetulan bulan ini teman-teman di PAC juga ada kegiatan Maulid Nabi,” papar Yunus.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Jembrana, Made Kembang Hartawan, menilai pembentukan koalisi parpol yang dimotori Golkar merupakan hal wajar dalam era demokrasi. PDIP juga memastikan tetap akan berkoaliasi. Namun, PDIP lebih memilih berkoliasi dengan rakyat, bukan lobi-lobi antar-parpol. “Mereka berkoalisi antar partai, kami PDIP berkoalisi dengan rakyat. Kami di PDIP tetap fokus kerja dan berbuat untuk rakyat,” ujar Kembang Hartawan yang sudah pasti akan diusung PDIP sebagai Cabup Jembrana ke Pilkada 2020.

Selaku Ketua DPC PDIP Jembrana, Kembang tidak anggap remeh siapa pun calon yang akan maju nanti. Sedangkan untuk calon yang akan diusung PDIP ke Pilkada Jembrana 2020, menurut Kembang, masih menunggu rekomendasi dari DPP PDIP. “Yang pasti, kita siap memenangkan calon yang diusung PDIP bersama rakyat,” jelas Kembang yang sudah dua klali periode menjabat Wakil Bupati Jembrana. *ode

Komentar