nusabali

Warga Ngaben di Tulikup Mengeluh

Air PDAM Gianyar Kecrat-kecrit

  • www.nusabali.com-warga-ngaben-di-tulikup-mengeluh

Krama Banjar Pande, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, mengeluhkan pasokan air PDAM Gianyar, kecrat-kecrit saat berlangsung prosesi Ngaben masal.

GIANYAR, NusaBali

Kelian Banjar Pande Komang Widana alias Gepeng,48, menyatakan warga sudah ngayah sejak 5 September lalu. Menurutnya, pasokan air tidak lancar sejak dua pekan terakhir. "Airnya kecrat-kecrit," ujar Gepeng, Senin (9/9).

Di hari pertama ngayah, pihaknya sempat bingung karena kondisi air yang tidak lancar. Bahkan sempat ditunggui semalaman, ternyata suplai air masih kecil. "Warga harus begadang menunggu air semalaman. Tapi malamnya juga kecil sekali mengalir," jelasnya. Air yang ada, kemudian ditampung dalam dua drum besar, sehingga mengharuskan warga terjaga saat malam hari.

Selanjutnya, dua drum berisi air itu akan dipergunakan untuk pagi harinya. “Begitu selanjutnya, untuk kebutuhan air dua hari lagi, malam nanti kami juga harus begadang menunggu air,” jelasnya.

Kata dia, kendala air itu menyebabkan warga kesulitan dalam menyiapkan sarana upacara. “Air di banjar diperlukan untuk membuat banten. Misalnya memasak nasi untuk banten,” jelas Gepeng.

Disamping itu, warga yang membuat sarana upacara dari bambu, semacam klakat maupun sejenisnya kesulitan saat hendak mencuci tangan mereka. Gepeng menambahkan, kondisi air di rumah tangga tak kalah miris. “Kalau di rumah sama kecrat-kecrit. Kalau mandi, banyak warga ke sungai. Kalau untuk dapur, ya sama, nampung air semalaman,” terangnya.

Gepeng mengaku, yang lebih urgent saat ini air untuk kebutuhan di balai banjar. “Karena ini mau upacara ngaben masal. Kami khawatir nanti puncaknya tidak ada air,” terangnya.

Pihaknya pun telah mengadu ke Kantor PDAM Gianyar. “Sudah ditindaklanjuti sama Humas. Sekarang air sudah mengalir. Tapi kami harap ini airnya konsisten mengalir terus,” harapnya. *nvi

Komentar