nusabali

Pedagang Pasar Badung 'Menangis'

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-badung-menangis

Nilai limit pinjaman cukup beragam disesuaikan dengan jenis barang dagangan, mulai dari Rp 5 juta untuk pedagang canang, hingga ratusan juta untuk pedagang pakaian dengan bunga 7,2% per tahun.

DENPASAR, NusaBali
Dana bergulir yang dijanjikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp 24 miliar untuk para pedagang korban kebakaran Pasar Badung, baru cair setengahnya yakni Rp 12 miliar.

Rinciannya, Rp 4,5 miliar dicairkan melalui Koppas Kamboja dan Rp 7,5 miliar melalui Koppas Kumbasari. Sementara Rp 12 miliar sisanya hingga kini, tepatnya sebulan lebih setelah pedagang direlokasi ke lahan ex Tiara Grosir pencairannya belum jelas. Pedagang yang mengharapkan bantuan tersebut pun 'menangis'.

Manajer Koppas Kamboja, Ni Wayan Darni mengakui bahwa sudah banyak pedagang yang mengajukan pinjaman. "Setelah tahap pertama cair, tahap kedua ini peminatnya cukup tinggi. Setiap saat ada saja pedagang yang ajukan pinjaman," jelasnya saat ditemui Selasa (7/6) kemarin di ruang kerjanya. Untuk memastikan kapan pencairan tahap kedua, Darni yang akrab disapa Bu Jro ini pun intens melakukan koordinasi dengan LPDB. "Dari pusat belum ngasi kepastian, kapan akan cair tahap kedua. Doakan saja supaya cepat, karena para pedagang menangis. Mereka perlu modal untuk bisa bangkit kembali setelah kena musibah," ujarnya.

Pihaknya pun mengatakan akan berusaha memfasilitasi pedagang yang melakukan pinjaman. "Tahap pertama kita sudah cairkan Rp 4.525.000.000, jadi lebih dari yang seharusnya. Itu semata-mata supaya para pedagang terfasilitasi," jelasnya. Selain itu, pihaknya juga memberikan keringanan pada pedagang yang punya pinjaman sebelum musibah kebakaran, dengan tidak bayar selama 6 bulan. "Pasca kebakaran semua nunggak. Dan kita toleransi supaya pikirkan diri sendiri dulu, bangkit dulu baru mikirin utang. Kita kasi waktu 6 bulan tidak bayar. Bukan gratis, melainkan tidak ada denda. Itu kebijakan yang kita sepakati," jelasnya.

Untuk pencairan tahap pertama, baru sebanyak 54 pedagang yang terfasilitasi. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan total pedagang yang menjadi korban yakni sebanyak 1.200 lebih. Nilai limit pinjaman cukup beragam disesuaikan dengan jenis barang dagangan, mulai dari Rp 5 juta untuk pedagang canang, hingga ratusan juta untuk pedagang pakaian dengan bunga 7,2% per tahun.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Koppas Kumbasari, AA Suma Widana juga mengatakan pencairan tahap kedua masih menunggu kepastian dari pusat. Tahap pertama telah dicairkan sebesar Rp 7,5 miliar pada awal Mei lalu. Sedangkan tahap kedua, saat ini sedang dalam proses pendataan untuk selanjutnya diajukan ke pusat. "Sampai saat ini sudah sekitar 70-an pedagang yang mengajukan kredit,” jelasnya.

Jika alokasi bantuan dana bergulir yang jumlahnya Rp 15 miliar ini dirasa belum merata menyentuh pedagang, Koppas Kumbasari menurut AA Suma Widana telah menyiapkan dana sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar. “Kalaupun nanti setelah semuanya cair masih ada pedagang yang tercecer, kita sudah siapkan satu sampai dua miliar dari koperasi untuk membantu pedagang,” ungkapnya.

AA Suma Widana memastikan, pedagang yang mendapat pinjaman ini diseleksi secara ketat. “Kita pasti analisis pedagang yang mau minjam. Karena yang kita jaminkan adalah sertifikat pribadi bukan asset koperasi. Maka itu kita utamakan pedagang yang jadi anggota koperasi dan hindari pedagang-pedagang yang nakal,” tegasnya. 7 nv

Komentar