nusabali

Terminal Kampung Tinggi Jadi Pusat Kuliner

  • www.nusabali.com-terminal-kampung-tinggi-jadi-pusat-kuliner

Karena terminal sudah tidak berfungsi efektif, Dishub pun mengembalikan ke BPKAD Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Terminal Kampung Tinggi, di Kelurahan Kampung Baru, Singaraja, Buleleng, segera akan beralihfungsi menjadi taman ruang terbuka hijau dan pusat kuliner khas Buleleng. Pemkab Buleleng telah mengalokasikan dana Rp 1,2 miliar.

Kendaraan bongkar muat yang masih memanfaatkan areal terminal itu perlahan dialihkan ke Terminal Penarukan di Kelurahan Penarukan, dan Terminal Bongkar Barang di Jalan A Yani, Singaraja. Informasi di Singaraja, Rabu (1/6), Terminal Kampung Tinggi itu semula berada di bawah kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng. Karena terminal sudah tidak berfungsi efektif, Dishub mengembalikan aset tersebut ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Setelah aset dikembalikan, tercetus ide lokasi itu dimanfaatkan sebagai taman ruang terbuka hijau sekaligus pusat kuliner khas Buleleng.

Dikonfirmasi Rabu (1/6) siang, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengakui penataan eks terminal Kampung Tinggi tersebut sebagai taman ruang terbuka hijau dan pusat kuliner. Disebutkan, pembangunan ruang terbuka hijau dan pusat kuliner itu dilakukan pada 2016. “Dokumen Detail Enginering Desain (DED) sudah dibuat. Nanti lokasinya menjadi ruang terbuka hijau dan pusat kuliner,” katanya.

Bupati asal Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar ini  menjelaskan, penataan lokasi eks terminal itu diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 1,2 miliar. Dana tersebut disiapkan untuk membuat stage, penempatan lokasi kuliner dan penataan ruang terbuka hijau. Penataan tersebut dipandang tepat karena berada dalam kawasan wisata Eks Pelabuhan Buleleng yang sekarang mulai menjadi daerah tujuan wisata. “Saya kira ini sangat potensial dan menjadi pendukung pengembangan sarana wisata di perkotaan,” tegas Bupati.

Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, menyusul alihfungsi Terminal Kampung Tinggi, pihaknya sudah memberlakukan pengalihan kendaraan pengangkut barang ke Terminal Penarukan dan Terminal Bongkar Barang di Jalan Ahmad Yani barat. Di Terminal Penarukan difungsikan untuk kendaraan pengangkut barang terutama material dari arah Karangasem dan Bangli. Untuk mendukung kelancaran fungsi Terminal Penarukan, pengaspalan areal terminal dilakukan pada 2016 ini dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. “Kita sudah alihkan kendaraan pengangkut barang ke dua terminal itu. Khusus untuk Terminal Penarukan mulai tahun lalu dan berlanjut tahun ini kita akan tata. Sehingga ini bisa memenuhi harapan para pengguna terminal agar lebih nyaman dan mengurangi kerusakan kendaraan ketika masuk terminal,” jelasnya.

Terminal Kampung Tinggi sendiri memiliki luas kurang lebih 13,5 are. Dulunya terminal ini menjadi terminal yang cukup padat aktivitas di tengah Kota Singaraja. Seluruh angkutan desa (angdes) dan angkutan kota (angkot) tertib masuk ke dalam terminal menurunkan dan menaikkan penumpang. Nah, sejak regulasi angkutan diubah, dimana Pemkab membangun terminal Penarukan dan Terminal Sangket, terminal Kampung Tinggi mulai kehilangan jati diri. Karena angkutan desa dilarang masuk ke dalam kota. Dengan kebijakan itu, angkot terpaksa mencari penumpang hanya di Terminal Penarukan dan Sangket.

Sejak itu pula, fungsi Terminal Kampung Tinggi tidak jelas. Jika malam, terminal itu cendrung menjadi pasar senggol. Sedangkan jika siang, sejumlah truk terlihat bongkar muat di dalam terminal. Padahal Pemkab telah membuat Terminal Bongkar Muat di wilayah Banyuasri. 7 K19

Komentar