nusabali

399 Warga Klungkung Terjangkit HIV/Aids

  • www.nusabali.com-399-warga-klungkung-terjangkit-hivaids

Warga Klungkung yang mengidap HIV/Aids sesuai data per November 2018 mencapai 399 orang.

SEMARAPURA, NusaBali

Mereka tersebar di empat kecamatan yakni Klungkung, Banjarangkan, Dawan, dan Nusa Penida. Oleh karena itu, KPA Klungkung gencar memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar bisa memproteksi diri, supaya tidak sampai terserang HIV/Aids.

Karena satu anggota keluarga terserang bisa menyebar ke anggota keluarga lainnya. “Penyuluhan ini juga kami lakukan lewat sinergi dengan Dinas Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) Klungkung, dalam program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM),” ujar Sekretaris KPA Klungkung, Wayan Sumanaya, Senin (1/4).

Selanjutnya, KPA bersama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) lewat tutor KSPAN (Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba), serta kader-kader desa peduli Aids melalui pasraman. “Sidak juga mesti digencarkan oleh pihak terkait,” ujarnya.

Kata Sumanaya, secara komulatif warga Klungkung yang terjangkit HIV/Aids sebanyak 399 orang yang didapat dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Pendataannya lewat semua RS di Bali, karena apabila ada warga ber KTP Klungkung saat periksakan diri di RS luar Klungkung, dan terjangkit virus HIV/Aids. Maka dari RS tersebut akan tetap akan mencatat sesuai alatmnya. “Tidak semua ditemukan di Klungkung, ada yang memang tidak tinggal di Klungkung, ada juga tinggal di Klungkung namun memilih berobat di luar Klungkung, agar tidak ketahuan, dan data itu merupakan komulatif dari tahun ke tahun,” katanya. Kepada penderita HIV/Aids KPA juga sudah memberikan pendampingan, tentu dengan tetap merahasiakan identitas yang bersangkutan. Kata Sumanaya, inkubasi virus HIV/Aids jika sekarang terjangkit, maka akan terdeteksi pada 5-10 tahun berikutnya.

Sebelumnya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima informasi dari masyarakat, terkait keberadaan tempat portitusi berkedok warung di sepanjang Jalan By Pass Ida Bagus Mantra di Wilayah Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung, Jumat (15/2). Tanpa pikir panjang,Bupati Suwirta didampingi Kasatpol PP Klungkung, I Putu Suarta melakukan sidak di lokasi tersebut, dan mendapati adanya praktik portitusi berkedok warung di lokasi itu.

Suwirta langsung menggeledah seluruh isi ruangan dan kamar yang ada di warung tersebut, alhasil penggeledahan tersebut membuahkan hasil, dengan ditemukannya satu kotak kondom yang masih berisi beberapa buah kondom yang belum dipakai. Setelah terus diintrogasi dan didesak dengan pertanyaan kenapa adanya kondom di salah satu kamar diwarung tersebut, pegawai warung tersebut tidak bisa mengelak dan mengakui bahwa dia juga melayani esek-esek kepada pelanggan. Setelah itu pegawai warung  didata oleh Satpol PP dan dipulangkan ke daerah asalnya.

Untuk mencegah penularan HIV/Aids, Pemkab Klungkung sudah menutup 7 titik prostitusi (hot sport) di eks galian C Klungkung, beberapa waktu lalu. Termasuk menutup sejumlah café remang-remang. Pasca penutupan tersebut, permintaan kondom dari PSK kepada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Klungkung, hingga beberapa dus dalam sebulan, kini nihil. Namun indikasi penyebaran dengan cara lain juga masih tetap ada, seperti prostitusi berkedok warung kecil.

Bahkan fenomena ini menjadi temuan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, saat sidak sejumlah warung kecil di wilayah Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, pada Jumat (15/2) lalu. Sementara itu, bagi pria hidung belang juga masih berpotensi untuk mencari jasa PSK di daerah lain.*wan

Komentar