nusabali

Usulan PAW Disel ‘Maju’ ke Dewan

  • www.nusabali.com-usulan-paw-disel-maju-ke-dewan

Disel Astawa gerah karena proses PAW dirinya dari keanggotaan DPRD Bali dilakukan secepat kilat.

Sekwan dan Fraksi PDIP Ngaku Belum Terima

DENPASAR, NusaBali
Usulan Pergantian Antar Waktu (PAW) Wayan Disel Astawa dari keanggotaan Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung, dikabarkan telah diajukan ke Dewan, Selasa (5/4). Disel Astawa diberangus dari keanggotaan DPRD Bali, setelah dipecat PDIP karena dituding membelot di Pilkada Badung 2015.

Kabar soal diajukannya usulan PAW Disel Astawa ini beredar di kalangan DPRD Bali, Selasa kemarin. Beredarnya isu ini diduga karena Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster MM, sebelumnya menyatakan proses PAW Disel Astawa hanya perlu sehari saja, saat pengumuman kader pembelot Pilkada 2015, Minggu (3/4) lalu.

"Cek saja ke Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali. Kata Ketua DPD PDIP Bali, kan proses PAW sehari saja, karena barangnya sudah jadi," ujar sumber NusaBali, Selasa kemarin. Betulkah?

Sekwan DPRD Bali, Wayan Suarjana, sudah langsung melakukan atensi atas informasi usulan PAW Diusel Astawa maju ke Dewan, Selasa kemarin. Namun, berdasarkan hasil pengecekan, bekum ada pengajuan PAW Disel Astawa dari PDIP. "Hari ini (kemarin) sudah saya cek di Bagian Umum. Barangnya (surat usulan PAW) belum ada masuk," ujar Wayan Suarjana saat dikonfirmasi terpisah.

Menurut Suarjana, kalau ada surat pengajuan PAW, biasanya akan diusulkan partai ke Bagian Bmum Sekretariat Dewan. Kemudian, Bagian Umum menindaklanjuti usulan PAW tersebut ke Sekwan. Dari Sekwan, barulah maju ke Pimpinan Dewan. Selanjutnya, Pimpinan Dewan meneruskan ke KPU Bali---untuk PAW anggota DPRD Provinsi. 

"Sampai saat ini, saya belum ada terima suratnya," ujar Suarjana, mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Provinsi Bali yang dikukuhkan jadi Sekwan sejak setahun lalu, menggantikan almarhum Pande Putu Malihana yang meninggal dunia.

Bukan hanya Sekwan DPRD Bali yang memberikan atensi atas beredarnya isu usulan PAW Disel Astawa maju ke Dewan, Selasa kemarin. Pada hari yang sama kemarin, Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, I Kadek Diana, juga langsung mengecek masalah ini ke stafnya. “Saya sudah cek langsung. Kalau ada usulan PAW, pasti lewat saya dulu, karena DPD PDIP Bali mengirimkannya langsung ke Fraksi PDIP DPRD Bali,” tegas Kadek Diana.

Bahkan, menurut Kadek Diana, dirinya kemarin langsung koordinasi dengan Ketua DPRD Bali yang juga dari Fraksi PDIP, I Nyoman Adi Wiryatama, terkait PAW Disel Astawa. "Informasinya kan memang akan diajukan (usulan PAW Disel Astawa, Red). Pak Ketua DPD PDIP Bali mengatakan prosesnya cuma sehari. Hari ini (kemarin) sudah saya cek, tapi belum ada. Saya juga sudah koordinasi dengan Pak Ketua Dewan (Adi Wiryatama), belum ada usulan itu," ujar politisi PDIP asal Banjar Kebalian, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.

Di sisi lain, Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi mengatakan mekanisme PAW anggota DPRD Provinsi diawali partai dengan bersurat ke DPRD  Provinsi Bali. "PDIP surati dulu DPRD Bali masalah PAW Saudara Disel Astawa. Dari DPRD Bali, baru diteruskan ke KPU Bali," ujar Raka Sandi saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Selasa kemarin.

Menurut Raka Sandhi, terkait masalah PAW Disel Astawa ini, KPU Bali berkewajiban menyiapkan data-data hasil Pileg 2014. "Data itu perolehan suara caleg berikutnya, di bawah Saudara Disel Astawa dan seterusnya kita siapkan. Cuma, kami masih tunggu DPRD Bali," tandas Raka Sandhi.

Raka Sandhi mengingatkan, penyiapan data hasil Pileg 2014 oleh KPU Bali terkait PAW anggota DPRD Provinsi, akan dilaksanakan dengan catatan juga. "Catatan itu ketika ada sengketa hukum. Dalam hal ini, KPU yang akan memberikan catatan," katanya.

Ditambahkan Raka Sandhi, dalam proses memberikan data hasil Pileg 2014, KPU Bali memberlakukan 5 hari kerja. Misalnya, kalau ada diterima usulan permintaan data hasil Pileg, maka hari kerjanya dihitung mulai Senin sampai Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu tidak dihitung. “Kami ada 5 hari kerja untuk menindaklanjuti PAW,” tegas Komisioner KPU asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini.

Sementara itu, Wayan Disel Astawa gerah dengan isu majunya usulan PAW ke DPRD Bali yang dilakukan PDIP secepat kilat. Menurut Disel Astawa, dia bukannya tidak rela cabut dari PDIP, namun harus dibuka dan diungkap keadilan itu. Masalahnya, partai politik adalah aset bangsa dan setiap warga negara punya hak politik yang sama. 

“Ini sudah sewenang-wenang kalau ada usulan PAW dalam sehari. Sepanjang sejarah yang saya baca dan saya ikuti sejak era PNI hingga menjadi PDI dan lahir sebagai PDIP, tidak pernah ada pemecatan seseorang sebagai anggota partai. Kecuali di Bali sekarang ini,” protes Disel Astawa, Selasa kemarin.

Disel Astawa merupakan politisi PDIP asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Badung (2009-2014 dan 2014-2019). Sebelum maju ke DPRD Bali, Disel Astawa---yang sempat diusung PDIP sebagai Calon Wakil Bupati Badung di pilkada 2010---sempat dua periuode duduk di DPRD Badung yakni 1999-2004 dan 2004-2009.

Disel Astawa yang kini duduk di Komisi III DPRD Bali baru saja dipecat dari PDIP, karena dituding membelot di Pilkada Badung 2015. Bukan hanya Disel Astawa yang dipecat dari PDIP karena dianggap membelot di Pilkada Badung 2015. Kader lainnya yang juga dipecat adalah Made Sugita, kader PDIP asal Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung yang kini duduk di DPRD Badung 2014-2019. Karena sanksi pemecatan, Disel Astawa otomatis di-PAW (pergantian antar waktu) dari kursi DPRD Bali, sementara Made Sugita di-PAW dari kursi DPRD Badung.

Sanksi pemecatan bagi Disel Astawa dan Made Sugita diumumkan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, Minggu (3/4) lalu. Disel Astawa dipecat dengan SK DPP PDIP Nomor 120/KPTS/DPP/III/2016 tertanggal 22 Maret 2016. Sedangkan Made Sugita dipecat dengan SK DPP PDIP Nomor 121/KPTS/DPP/III/2016 tertanggal 22 Maret 2016.

Berdasarekan hasil Pileg 2014, yang berhak menggantikan Disel Astawa di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung dengan status PAW adalah I Nyoman Laka. Sebab, politisi asal Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung ini merupakan caleg DPRD Bali Dapil Badung peraih suara terbanyak ketiga di internal PDIP dalam Pileg 2014 lalu. Saat Pileg 2014, PDIP hanya meraih 2 kursi DPRD Bali dari Dapil Badung. Kursi tersebut masing-masing direbut Disel Astawa (caleg incumbent/dengan 32.721 suara) dan Ketut Tama Tenaya (caleg incumbent/dengan 16.607 suara). Sedangkan Nyoman Laka (juga incumbent) tersingkir dengan perolehan 15.415 suara. 7 nat

Komentar