nusabali

Senderan Longsor, 1 Tewas, 1 Selamat

  • www.nusabali.com-senderan-longsor-1-tewas-1-selamat

Dua buruh tertimbun saat terjadi longsor di proyek senderan pangkung (jurang) wilayah Banjar Peneng, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Senin (21/3) siang. 

TABANAN, NusaBali
Satu buruh langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP, sementara satu korban lagi selamat dari maut.

Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, Senin siang pukul 14.00 Wita, di sekitar lokasi TKP tidak ada turun hujan maupun angin. Diduga kuat, tebing setinggi 8 meter yang sedang dibangun senderan mendadak longsor, karena ada aktivitas penggalian tanah di bawahnya. Saat musibah kemarin siang, para buruh bekerja di proyek senderan milik Teman Joger, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Namun, lokasi TKP sudah masuk wilayah Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti.

Saat musibah siang itu, ada tiga buruh proyek yang sedang beraktivitas. Dari ketiga buruh proyek yang semuanya asal Jawa Timur tersebut, satu di antaranya langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP, sementara dua lagi berhasil selamat. Korban tewas adalah Iqbal, 20, buruh asal Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur. 

Sedangkan buruh yang selamat dari maut, meski sempat terimbun longsor, adalah Khotif, 19, asal kawasan Kecamatan Pakusari, Jember, Jawa Timur. Sementara satu buruh lagi selamat dari maut tanpa sempat tertimbun, karena berhasil lari majauh sebelum tebing longsor. Dia adalah Asmojo, 20, buruh yang juga asal Kecamatan Pakusari, Jember.

Kapolsek Baturiti, Kompol Heri Supriawan, mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi musibah untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi di lapangan. Terungkap, sesaat sebelum musibah terjadi pukul 14.00 Wita, ketiga buruh proyek awalnya membuat luluh (campuran semen dan pasir untuk perekat) di bawah tebing. Setelah bikin luluh, dilanjutkan dengan pemasangan batu senderan. “Baru menyusun satu lapis batu, tanah abing (jurang) di atas ketiga buruh itu beraktivitas tiba-tiba longsor,” ungkap Kapolsek Heri Supriawan.

Tebing pangkung yang longsor berada di sisi timur lokasi proyek. Material longsoran langsung menimpa korban Iqbal dan Khotif. Sedangkan satu buruh lagi, Asmojo, masih sempat lari menyelamatkan diri sehingga tidak sampai tertimbun material longsoran. 

Asmojo yang selamat dari maut kemudian mengabarkan musibah abing longsor tersebut kepada rekan-rekannya sesama buruh. Pekerja proyek lainnya pun lansung terjun melakukan pencarian dan mengevakuasi dua buruh yang tertimbun, Iqbal dan Khotif. Upaya evakuasi dilakukan dengan mengerahkan peralatan berupa ekskavator. 

“Korban Iqbal dan Khotif ditemukan sudah tertimbun tanah. Begitu berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dilarikan ke Puskesmas Baturiti I,” jelas Kapolsek Heri Supriawan, yang kemarin didampingi Kanit Reskrim Polsek Baturiti, Ipda Made Edi Susila. 

Sebetulnya, saat berhasil dievakuasi, korban Iqbal masih bernapas. Namun, nyawanya tidak terselamatkan, karena keburu menghembuskan napas terakhir saat dilarikan ke Puskesmas Baturiti I, bersama korban Khotif. Maklum, jarak tempuh dari TKP sekitar 5 kilometer menuju Puskesmas yang berlokasi di Desa/Kecamatan Baturiti. 

Dokter jaga di Puskesmas Baturiti I menyatakan korban Iqbal sudah meninggal saat tiba, sementara nyawa rekannya, Khotif, berhasil diselamatkan. Jenazah korban Iqbal dan para buruh proyek lainnya kemarin petang sudah dipulangkan ke Jawa Timur. “Menurut kepercayaan di Jawa, jenazah tidak boleh diinapkan. Tadi, jenazahnya sudah langsung dibawa ke Jawa Timur,” sambung Edi Susila.

Edi Susila menjelaskan, dua korban selamat: Khotif dan Asmojo, tidak mengalami luka sedikit pun. “Berdasarkan keterangan di lapangan, hanya buruh atas nama Asmojo yang tidak tertimbun, karena berhasil menyelamatkan diri,” tandas Edi Susila yang mantan KBO Reskrim Polres Tabanan. 

Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel) Mekarsari, I Wayan Jaga, menyatakan  proyek senderan yang sedang dikerjasaan saat musibah longsor, Senin kemarin, merupakan milik pribadi. Proyek ini berada di bawah tebing pangkung Banjar Peneng yang posisinya di sebelah barat Teman Joger. “Lokasi TKP ini sering disebut Pangkung Mati, karena baru ada air dan menjadi sungai ketika musim hujan,” jelas Perbekel Wayan Jaga. 7 k21

Komentar