Baku Tembak di Bandara Nduga-Papua, 3 Tewas
Situasi di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, sampai saat ini masih tegang.
JAKARTA, NusaBali
Pelaku penembakan terus menyerang hingga menewaskan tiga warga sipil, dan masih terlibat baku tembak dengan aparat keamanan hingga menyulitkan evakuasi pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air yang juga menjadi sasaran penembakan.
Kepala Trigana Air Jayapura, Toro, mengatakan evakuasi awak dan pesawat mesin ganda baling-baling Twin Otter dengan kode penerbangan PK-RYU itu sulit dilakukan, karena kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) masih berlanjut. "Informasi yang kami terima, sampai saat ini masih terjadi kontak senjata sehingga pesawat dan kru belum bisa dievakuasi," ujar Toro, sebagaimana dilansir Antara, Senin (25/6).
Pesawat Trigana Air itu membawa 18 anggota Brimob yang bertugas untuk mengamankan proses pilkada serentak di Kabupaten Nduga. Pesawati itu diawaki oleh pilot Kapten Ahmad Abdillah Kamil dan ko-pilot Lenius Wonda. Saat penembakan terjadi, Ahmad mengalami luka akibat serpihan di punggung.
Sesaat setelah mendarat di Bandara Kenyam, pesawat itu ditembak hingga menyebabkan pilot Kamil terkena serpihan peluru di bagian punggung. "Bila situasi memungkinkan kami akan segera mengevakuasi pesawat beserta kru ke Jayapura," kata Toro.
Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal secara terpisah mengakui kontak senjata masih terjadi terjadi di sekitar kawasan bandara. Bahkan penyerang dilaporkan menembak lima warga sipil, mengakibatkan tiga orang di antaranya tewas.
"Tiga warga yang tewas akibat ditembak kini berada di Polsek Kenyam, sedangkan dua warga lainnya masih dirawat di puskesmas. Saluran komunikasi sulit sehingga belum diketahui perkembangan di kawasan itu," kata Kamal. Sebelumnya, penembakan yang diduga dilakukan KKSB juga menyasar pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga. Atas kejadian itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan ada dugaan penembakan pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua bermotif politik. Sebab menurut dia, kelompok bersenjata di daerah itu bukan sekali ini saja membuat kekacauan menjelang pemilihan kepala daerah.
"Peristiwa ini adalah diduga kelompok bersenjata untuk kepentingan politik. Jadi kelompok bersenjata ini sering juga dimanfaatkan atau ikut memanfaatkan situasi pilkada," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6).
Tito menyatakan kelompok bersenjata pimpinan Egunius Kogoya yang beroperasi di wilayah Mugi Ndugame juga pernah melakukan peyanderaan dalam Operasi Mapenduma. Kelompok ini juga pernah mengintimidasi pemilih untuk mencoblos pasangan tertentu pada 2010. Akibatnya pemilihan kepala daerah diundur hingga empat tahun kemudian. Namun, Tito menyatakan tidak akan mundur. *
Pelaku penembakan terus menyerang hingga menewaskan tiga warga sipil, dan masih terlibat baku tembak dengan aparat keamanan hingga menyulitkan evakuasi pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air yang juga menjadi sasaran penembakan.
Kepala Trigana Air Jayapura, Toro, mengatakan evakuasi awak dan pesawat mesin ganda baling-baling Twin Otter dengan kode penerbangan PK-RYU itu sulit dilakukan, karena kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) masih berlanjut. "Informasi yang kami terima, sampai saat ini masih terjadi kontak senjata sehingga pesawat dan kru belum bisa dievakuasi," ujar Toro, sebagaimana dilansir Antara, Senin (25/6).
Pesawat Trigana Air itu membawa 18 anggota Brimob yang bertugas untuk mengamankan proses pilkada serentak di Kabupaten Nduga. Pesawati itu diawaki oleh pilot Kapten Ahmad Abdillah Kamil dan ko-pilot Lenius Wonda. Saat penembakan terjadi, Ahmad mengalami luka akibat serpihan di punggung.
Sesaat setelah mendarat di Bandara Kenyam, pesawat itu ditembak hingga menyebabkan pilot Kamil terkena serpihan peluru di bagian punggung. "Bila situasi memungkinkan kami akan segera mengevakuasi pesawat beserta kru ke Jayapura," kata Toro.
Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal secara terpisah mengakui kontak senjata masih terjadi terjadi di sekitar kawasan bandara. Bahkan penyerang dilaporkan menembak lima warga sipil, mengakibatkan tiga orang di antaranya tewas.
"Tiga warga yang tewas akibat ditembak kini berada di Polsek Kenyam, sedangkan dua warga lainnya masih dirawat di puskesmas. Saluran komunikasi sulit sehingga belum diketahui perkembangan di kawasan itu," kata Kamal. Sebelumnya, penembakan yang diduga dilakukan KKSB juga menyasar pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga. Atas kejadian itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan ada dugaan penembakan pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua bermotif politik. Sebab menurut dia, kelompok bersenjata di daerah itu bukan sekali ini saja membuat kekacauan menjelang pemilihan kepala daerah.
"Peristiwa ini adalah diduga kelompok bersenjata untuk kepentingan politik. Jadi kelompok bersenjata ini sering juga dimanfaatkan atau ikut memanfaatkan situasi pilkada," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6).
Tito menyatakan kelompok bersenjata pimpinan Egunius Kogoya yang beroperasi di wilayah Mugi Ndugame juga pernah melakukan peyanderaan dalam Operasi Mapenduma. Kelompok ini juga pernah mengintimidasi pemilih untuk mencoblos pasangan tertentu pada 2010. Akibatnya pemilihan kepala daerah diundur hingga empat tahun kemudian. Namun, Tito menyatakan tidak akan mundur. *
Komentar