nusabali

Cok Ace Sodok soal SLB dan Izin RS Mata

  • www.nusabali.com-cok-ace-sodok-soal-slb-dan-izin-rs-mata

Pada closing statement, Koster menegaskan satu jalur untuk kesejahteraan krama Bali. Rai Mantra tetap tolak reklamasi.

Saat Sudikerta yang tanggapi visi misi, mempertanyakan dari mana Koster akan dapat biaya pinjaman lunak. Koster langsung menjawab pihaknya akan siapkan bantuan lunak dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. “Kami sudah siap bekerjasama dengan Bank BPD Bali,” tandas Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Sementara Rai Mantra dalam visi misi Nawacandra usung terwujudnya Bali yang Santhi Jagadhita. “Kesejahteraan krama Bali yang terukur. Naikkan indeks pembangunan manusia Bali,” bebernya.

Giliran Cok Ace yang tanggapi. Cok Ace mempertanyakan komitmen Rai Mantra sebagai Walikota Denpasar yang sampai sekarang tidak keluarkan izin bangunan Rumah Sakit (RS) Mata yang diperuntukkan bagi masyarakat. Cok Ace juga tanya kenapa pembangunan sekolah luar biasa (SLB) untuk anak berkebutuhan khusus di Denpasar ditolak.

“Bagaimana Bapak Rai Mantra menyatakan komitmen untuk pelayanan masyarakat. Rumah Sakit Mata izinnya tidak dikeluarkan. Pembangunan SLB juga bapak tolak,” sodok Cok Ace.

Rai Mantra langsung membantah apa yang disampaikan Cok Ace. Rai Mantra berkelit izin RS Mata karena masalah pengaturan tata ruang saja. Sementara pembangunan SLB masalah penyesuaian. “Karena di lokasi pembangunan SLB ada pembangunan taman dan pura,” ucap Rai Mantra.

Saat giliran sesi menjawab pertanyaan perumus soal penyakit infeksi dan pencegahannya, moderator berulang kali ingatkan pendukung supaya tertib.

Dalam lanjutannya, kedua paslon juga diminta pendapat bagaimana pencegahan penggunaan narkoba di Bali. Rai Mantra menyatakan, tindakan  pencegahan harus dilakukan. “Tindakan pencegahan dengan sosialisasi kepada generasi kita tentang bahaya narkoba.”

Sementara Cok Ace soal penanganan penyakit infeksi dengan kesiapan petugas secara cepat. Sedangkan Koster menegaskan penanganan narkoba perlu aturan dan sanksi tegas bagi pelaku. “Untuk penanganan penyakit  infeksi kami akan menggandeng Fakultas Kedokteran Unud dalam penanganannya,” ucap Koster.

Paslon juga diberikan kesempatan komentari foto pilihan soal tema debat. Soal transportasi giliran para Cawagub yang disodori pertanyaan. Sudikerta menjawab akan tingkatkan angkutan massal dengan meningkatan pembangunan jalan. “Peningkatan kapasitas jalan di Bali, penting

Saya sudah lakukan itu di Badung,” kata politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, ini.

Soal transportasi, Cok Ace menyebutkan mengatasi masalah kemacetan saat ini dengan mengatur kendaraan pribadi dan akan tingkatkan infrastruktur jalan. “Salah satu cara yang kita lakukan dengan menambah dan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan,” ujar mantan Bupati Gianyar, ini.

Giliran Rai Mantra menjawab soal transportasi. Walikota Denpasar ini mengatakan angkutan umum nanti tidak perlu ada profit karena itu pelayanan dasar. “Kalau ke Nusa Dua, Denpasar, dan Badung perusahaan- perusahaan transportasi harus dikembangkan sebagai pelayanan dasar,” tuturnya.

Menyoal transportasi, Koster mengatakan bahwa Bali perlu pemenuhan pelayanan domestik dan lokal yakni angkutan barang, jasa, dan pariwisata dunia. “Apalagi Bali menjadi tempat pertemuan internasional. Kita perlu bangun sistem terintegrasi baik darat, laut, dan udara. Perlu master plan terkoneksi. Maka infrastuktrur darat dan laut serta udara diterapkan dengan konsep one island management,” ujar Koster.

Menurutnya, hal itu berkaitan dengan jalan tol lingkar Bali, kereta api lingkar Bali, bandara baru di Buleleng, shortcut, pengembangan pelabuhan di Bali, dan lainnya.

Dalam sesi lontaran pertanyaan juga berlangsung seru. Sudikerta sodorkan pertanyaan tentang penyakit stunting atau pertumbuhan lambat hingga menyebabkan fisik anak pendek.

Cok Ace menjawab bahwa penyakit stunting bisa diatasi dengan memberikan asupan gizi kepada anak sejak dini. “Supaya tidak menjalar penyakit kekurangan gizi kronis, harus dilakukan upaya menyediakan asupan makanan bergizi kepada anak-anak kita sejak bayi.”

Sudikerta mengiyakan pernyataan Cok Ace tersebut. Bahkan Ketua DPD I Golkar Bali itu menambahkan bahwa kekurangan gizi bagi anak-anak harus dijaga dengan program gizi sehat.

Sementara dalam sesi closing statement, Rai Mantra komitmen memberikan pelayanan dasar gratis paripurna melalui program tenaga pendidik dan kesehatan. Rai Mantra juga tegaskan tolak reklamasi. “Dan kami komitmen jaga budaya Bali dengan bantuan Rp 500 juta kepada desa pakraman,” tandas Rai Mantra.

Sedangkan Koster dalam closing statementnya menegaskan Pilgub Bali adalah momen memilih pemimpin yang komitmen menjaga alam Bali.  “Kami akan lakukan itu dengan satu jalur, dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk kesejahteraan krama Bali. Astungkara kami ngayah total lascarya sekala niskala, menjadikan Bali sebagai pusat peradaban dunia. Satukan pilihan coblos Nomor 1, Koster-Ace,” tegas Koster. *nat

Komentar