nusabali

Pasangan untuk Melengkapi Hidup

  • www.nusabali.com-pasangan-untuk-melengkapi-hidup

Kehadiran pasangan untuk melengkapi kehidupan, tapi bukan patokan dari kebahagiaan. Selain dengan pasangan, mencapai kebahagiaan itu bisa dilakukan melalui beberapa cara.

Memiliki pasangan memang menyenangkan. Curahan perhatian, kasih sayang, dan kehangatan yang diberikan, tak ayal membuat debar jantuk seolah berdetak dua kali lebih cepat.

Namun, apakah menggantungkan kebahagiaan diri sendiri pada orang lain, sekalipun itu pasangan, bisa dibilang tepat?

“Membiarkan orang lain mendikte kebahagiaan kita hanya mendorong kehidupan untuk selalu mencari distraksi,” kata psikolog Lucy Moore.
Menggantungkan kebahagiaan pada pasangan, kata Moore, merupakan cara terbaik untuk membuat hidup berjalan gelisah dan tidak tenang.

Sebab, Anda akan terus bergantung dan membutuhkan pasangan. Kondisi itu, bisa jadi sangat mengganggu pasangan. Siapa juga yang ingin memiliki kekasih yang selalu memonitor segala aktivitas kita, hanya karena dia takut sendiri.

“Anda yang memiliki karakter selalu memerlukan pasangan atau status berpasangan untuk bahagia, berarti Anda tidak memiliki satu hal dalam diri yang bisa dibanggakan,” urainya.

Moore menyarankan, carilah hobi dan kegemaran lain yang membutuhkan perhatian dan waktu Anda. Tujuannya agar fokus hidup Anda tak melulu bergantung pada pasangan.
Mengetahui keinginan diri dan memiliki minat terhadap sesuatu, sebut Moore, memberikan warna lain dalam kehidupan.

Jadi, ketika berhasil mencapai apa yang diinginkan, tentunya hal itu akan melahirkan rasa bahagia dalam diri Anda.

Alhasil, Anda pun akan menyadari kehadiran pasangan memang untuk melengkapi kehidupan, tapi bukan patokan dari kebahagiaan.

Dan ternyata, selain dengan pasangan, mencapai kebahagiaan itu tak terlalu sulit. Lakukan saja beberapa hal ini:

* Ringankan hidup. Buat hidup lebih ringan, dengan cara selalu senang saat melakukan apa pun. Pekerjaan dijamin lancar, Anda pun merasa bahagia.
* Rela memaafkan. Walaupun berat, bila dicoba tentu ada hasilnya. Rasa kesal dan kecewa akan berangsur hilang. Hati pun menjadi ringan.
* Bersyukur. Tak perlu harus menunggu mendapat hal-hal besar, untuk mengucapkan syukur. Saat mendapatkan hal-hal yang kecil, misalnya ketika Anda ingin mandi, air mengucur di kamar mandi, Anda patut mengucapkan syukur.
* Selalu berpikir positif. Pikiran positif akan membuat Anda terbebas dari rasa takut atau curiga yang berlebihan. 
* Sesuaikan keinginan dengan kemampuan. Memiliki ambisi ada baiknya karena dapat memacu Anda untuk mencapai sesuatu. Namun, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan kemampuan. 
* Nikmati apa yang Anda miliki. Jangan selalu membandingkan yang Anda miliki dengan milik orang lain. Anda malah jadi tak sempat untuk menikmatinya. 
* Hidup harus memilih. Tetapkan pilihan, mana yang paling Anda inginkan dalam hidup. Memang hidup ini banyak pilihan, namun, tak semuanya bisa didapatkan pada saat bersamaan. 

Cara instan agar Anda bisa bahagia kembali dan mengurangi stres, dengan :

* Tersenyum. Studi yang dilakukan pada 2011 menunjukkan berpikir tentang sesuatu yang dapat membuat tersenyum benar-benar dapat membuat Anda merasa lebih bahagia. Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada 2003 oleh Clark University menemukan tersenyum dapat mengaktifkan kenangan positif.
* Lari. Kegiatan fisik dapat mendorong otak untuk melepas hormon endorfin. Hormon tersebut dapat meningkatkan suasana hati, serta membuat Anda merasa lebih baik.
* Berdoa. Spiritualitas dan keterlibatan seseorang dalam agama dapat membuatnya merasa lebih baik dan tenang, menurut review yang dilakukan pada lebih dari 300 studi tentang hubungan antara spiritualitas dan kesehatan. Berdoa juga dipercaya dapat menghilangkan stres.
* Tertawa. Selain menghilangkan stres, tertawa juga dapat meningkatkan mood dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
* Berjalan-jalan di taman. Ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapat dengan menghabiskan waktu di alam. Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan orang merasa lebih bahagia ketika mereka berada di lingkungan yang asri dan hijau, dibandingkan dengan ketika mereka berada di lingkungan perkotaan.
* Berbuat baik. Melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia. Hal tersebut didasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh University of California.
* Mendengarkan musik yang happy. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, mendengarkan musik yang happy bisa membuat orang memiliki suasana hati yang baik. 7 beragam sumber

Komentar