nusabali

PDIP Prioritaskan Paket PAS-Sutji

  • www.nusabali.com-pdip-prioritaskan-paket-pas-sutji

Versi Koster, incumbent dapat prioritas selain untuk tekan konflik internal, juga beri kesempatan wujudkan programnya yang sedang berjalan.

Dewa Jack dan Kadek Turkini Serahkan ke Mekanisme Partai

SINGARAJA, NusaBali
Inilah angin segar bagi Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra alias Paket PAS-Sutji, pasangan incumbent yang kembali incar posisi Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng untuk Pilkada 2017. Pasalnya, DPD PDIP cenderung memprioritaskan Paket PAS-Sutji untuk bertarung lagi ke Pilkada Buleleng, Februari 2017 mendatang.

Isyarat untuk pertahankan Paket PAS-Sutji maju ke Pilkada Buleleng 2017 ini disampaikan Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster MM, saat ditemui NusaBali di sela acara simakrama dengan jajaran kader Banteng se-Bali yang digelar di rumah asalnya di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Sabtu (20/2) sore. “Tentu incumbent itu (PAS-Sutji) mendapat prioritas untuk maju di Buleleng. Bagaimana pun, mereka sudah teruji,” tegas Wayan Koster.

Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra merupakan kandidat incumbent yang telah ambil formulir bakal calon untuk posisinya masing-masing ke Posko Penjaringan dan Penyaringan DPC PDIP Buleleng buat tarung Pilkada 2017. Agus Suradnyana (politisi senior PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini Ketua DPC PDIP Buleleng) saat ini masih menjabat sebagai Bupati Buleleng 2012-2017. Sedangkan Nyomnan Sutjidra (dokter spesialis kandungan asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) saat ini masih menjabat Wakil Bupati Buleleng 2012-2017.

Pesaing Agus Suradnyana dalam Penjaringan dan Penyaringan Balon di internal PDIP untuk Pilkada Buleleng 2017, antara laiun, Gede Kusumaputra, kader Banteng asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Sebab, Gede Kusumaputra yang anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019) juga telah ambul formulir calon ke Poski PDIP, Jalan Gajah Mada Singaraja.

Hanya saja, hingga Minggu (21/2), Kusumaputra belum kembalikan formulir calon dan resmi mendaftarkan pencalonannya ke DPC PDIP Buleleng untuk tarung Pilkada 2017. Demikian pula kandidat Cabup Buleleng lainnya, Dewa Nyoman Sukrawan (mantan Ketua DPC PDIP Buleleng yang kini Bendahara DPD PDIP Bali) belum kembalikan formulir yang sebelumnya disebut-sebut diambilkan oleh orang suruhan bernama Ketut Budiana.

Sedangkan pesaing Nyomnan Sutjidra di posisi Calon Wakil Bupati Buleleng untuk Pilkada 2017, antara lain, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack dan Ni Kadek Turkini, yang keduanya telah ambil formulir. Dewa Jack saat ini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali 2014-2019 Dapil Buleleng, sementara Kadek Turkini adalah Srikandi Politik yang kini menjabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng.

Baik Dewa Jack maupun Kadek Turkini sama-sama mendapat dukungan dari PAC PDIP. Dewa Jack yang asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng dapat dukungan dari PAC PDIP Banjar. Dewa Jack pun telah kembalikan formulir dan resmi mendaftarkan pencalonannya, Sabtu lalu. Sebaliknya, Kadek Turkini yang berasal dari kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng mendapat dukungan PAC PDIP Buleleng.

Menurut Wayan Koster, semua kandidat yang berproses di internal PDIP, baik untuk posisi Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati, memiliki peluang dapat rekomendasi. Sebab, semua figur yang telah mendaftar akan melawati mekanisme penjaringan dan penyaringan. 

“Semuanya punya peluang dan nanti mereka harus mengikuti proses dan mekanisme yang ada. Siapapun nanti yang direkomendasikan partai, semuanya juga harus tunduk. Tapi bagi kami, calon incumbent (PAS-Sutji untuk Pilkada Buleleng 2017, red) pasti mendapat prioritas,” jelas Koster.

Menurut Koster, calon incumbent mendapat prioritas untuk direkomendasikan maju ke Pilkada, sesauai dengan arahan dari DPP PDIP. Langkah tersebut memberikan kesempatan bagi calon incumbent untuk melanjutkan program-program kerjanya yang sudah sempat dilaksanakan di periode pertama kepemimpinannya, termasuk PAS-Sutji di Buleleng. 

“Ini sesuai arahan dari pusat dan berlaku juga bagi kader PDIP se-Indonesia. Selain untuk mengurangi konflik internal, (prioritas usung calon incumbent) juga memberi kesempatan agar program-program yang sudah dan sedang berjalan dapat diteruskan dan diwujudkan,” tegas Koster yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019).

Sementara, kandidat seperti Gede Kusumaputra (penantang posisi Calon Bupati Buleleng di internal PDIP) dan Dewa Mahayadnya alias Dewa Jack (penantang posisi Calon Wakil Bupati Buleleng di internal PDIP) belum bisa dikorek keterangannya terkait kecenderungan partainya untuk prioritaskan calon incumbent ke Pilkada Buleleng 2017. 

Saat dihubungi NusaBali per telepon, Minggu kemarin, Kusumaputra mengaku sedang ikuti rapat di Kantor Sekretariat DPD PDIP, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar. Sedangkan Dewa Jack mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai terkait penjaringan calon untuk Pilkada Buleleng 2017. Apa pun nanti keputusan DPP PDIP, Dewa Jack selaku kader tetap akan tunduk dan melaksanakan perintah partai. 

"Sebagai partai wong cilik yang moderen, PDIP senantiasa memberikan ruang demokrasi bagi semua figur. Tentu nanti hasilnya harus melewati proses. Apa pun hasilnya nanti, semua kader partai harus tunduk dan patuh," tandas mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng 2009-2014 yang lolos ke DPRD Bali melalui Pileg 2014 ini.

Paparan senada juga disampaikan Kadek Turkini. Srikandi PDIP asal Lovina ini mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai terkait rekomendasi Cabup-Cawabup Buleleng untuk Pilkada 2017. “Saya hanya mengkuti proses. Memang pelung incumbent itu lebih diprioritaskan, karena selama ini mereka tidak punya kesalahan yang fatal. Bagi saya, demokrasi di internal PDIP itu tetap terbangun dengan baik,” ujar Kadek Turkini secara terpisah di Singaraja, Minggu kemarin. 7 k19

Komentar