nusabali

Diserang Tikus, 40 Ha Gagal Panen

  • www.nusabali.com-diserang-tikus-40-ha-gagal-panen

Petani di Subak Periyukti, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan gagal panen akibat serangan tikus.

TABANAN, NusaBali
Tanaman padi di areal seluas 40 hektare rusak sejak padi berumur 1,5 bulan akibat diganggu hewan pengerat. Kerugian petani bervariasi tergantung luas lahan yang dimiliki. 

Salah seorang petani, Made Pujiana, 45, mengatakan, Subak Periyukti seluas 99 hektare. Seluas 40 hektare ditanami padi, sisanya 59 hektare tunda tanam karena kekeringan akibat proyek perbaikan irigasi. Namun lahan 40 hektare yang ditanami padi mengalami gagal panen akibat serangan tikus. “Setelah padi berumur 1,5 bulan, batang padi banyak rusak dimakan tikus,” ungkap Pujiana, Jumat (16/10).

Dikatakan, petani dibantu TNI sempat mengadakan pengemposan, tapi tak berhasil menghalau serangan tikus. Karena gagal tanam, ia mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 3 juta untuk lahan seluas 35 are. Kerugian timbul dari ongkos traktor, bibit, pupuk, dan lainnya. Ia mengaku apabila berhasil menanam hingga panen biasanya mendapat Rp 7 juta dari lahan 35 are. Dikatakan, rencananya petani akan kembali menanam padi pada bulan Nopember mendatang. 

Pujiana menambahkan, menangani serangan tikus petani sudah upayakan secara sekala dan niskala. Biasanya, secara alami petani terbantu ular sawah yang memakan tikus. Namun sekarang hewan sawah selaku predator mulai langka. Diakui, Subak Periyukti termasuk tak pernah kesulitan air, hanya saja tahun ini diserang tikus sehingga gagal panen. “Semoga tanam berikutnya tak ada lagi serangan tikus. Mungkin pemerintah bisa membantu carikan solusi atasi serangan tikus,” harapnya. 

Kepala Bidang Pengembangan Produksi Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Tanaman Pangan Tabanan, Wayan Suadra mengaku pernah turun ke Subak Periyukti untuk melakukan pengemposan dan pengumpanan tikus. Tak hanya itu, pihaknya juga turut  serta melakukan pembersihan lingkungan terutama sanitasi di Subak Periyukti. Dijelaskan, agar petani tidak mengalami kerugian seharusnya tanaman padi yang batangnya putus karena dimakan tikus bisa ditanam kembali dan diberi pupuk. “Sebenarnya bisa diselamatkan dengan penanaman ulang dan diberi pupuk. Hanya butuh waktu lebih lama untuk tumbuh bulir,” ujarnya.

Ia berharap saat melakukan penanaman kembali, petani melakukan penyisiran tikus di sekitar lahannya. Apabila masih menemukan lubang aktif tikus agar segera dilakukan pengemposan serta pengumpanan. Begitu juga dengan sanitasi harus diperhatikan kebersihannya seperti rutin menyiangi rumput dan membersihkan sampah, sebab  berpotensi menjadi tempat tinggal tikus.

Komentar