nusabali

Tabanan Dapat Jatah 84.454 Vaksin JE

  • www.nusabali.com-tabanan-dapat-jatah-84454-vaksin-je

Kampanye imunisasi Japanese Encephalitis pertama di Bali digelar di Tabanan, 1 Maret 2018, besok.

TABANAN, NusaBali

Tahun 2018 ini Pemkab Tabanan mendapat jatah 84.454 vaksin Japanese Encephalitis (JE). Selain itu, Tabanan juga menjadi lokasi kampanye imunisasi JE yang pertama kali di Bali yang akan dilakukan pada 1 Maret 2018, besok. Rencananya kampanye imunisasi JE ini dihadiri Menteri Kesehatan dr Nila Moeloek.

Kampanye itu akan bertempat di SMPN 1 Tabanan dengan mengundang tiga sekolah yang muridnya akan langsung diberikan imunisasi JE, yakni TK Bhayangkari sebanyak 136 siswa, SDN 1 Dajan Peken sebanyak 841 siswa, dan SMPN 1 Tabanan sebanyak 1.259 siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr I Nyoman Suratmika, menjelaskan JE disebabkan oleh virus yang hidup pada babi. Virus tersebut ditularkan oleh nyamuk Culex kepada manusia. Dan penyakit tersebut sudah ada sejak lama di Indonesia.

Namun pencanangan untuk imunisasi JE ini baru dilakukan di tahun 2018, lantaran di Indonesia populasi babi tidaklah banyak, hanya ada di Bali, Sumatra, dan lainnya.  “Oleh karena itu tahun 2018 imunisasi JE ini dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, dan Bali menjadi lokasi pertama dimulainya kampanye dan introduksi imunisasi JE,” ujar Suratmika.

Dikatakannya, kampanye dan introduksi imunisasi JE ini dilaksanakan selama dua bulan yakni pada Maret dan April dengan sasaran bayi umur 9 bulan hingga anak umur 15 tahun dengan jumlah 84.454 orang.Nantinya imunisasi JE akan menjadi imunisasi untuk melengkapi kebutuhan dasar, atau dilaksanakan berkelanjutan. “Untuk balita pelayanan di Posyandu, anak usia sekolah PAUD, TK, SD, SMP dilayani ke sekolah, dan yang masih tercecer akan dilayani di Puskesmas,” tuturnya.

Suratmika mengakui, di Tabanan tahun 2017 ditemukan dua kasus JE, yang pertama di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, yang menimpa anak berumur 14 tahun yang kini masih hidup namun tidak bisa berjalan. Kedua, kasus yang terjadi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. “Terkait kasus yang menimpa balita dan anak sudah kami tangani langsung dengan dokter spesialis, dan untuk dewasa diwakili dokter saraf,” kata Suratmika. *d

Komentar