nusabali

Juru Buku se-Bali Mulai Jalani Uji Kompetensi

  • www.nusabali.com-juru-buku-se-bali-mulai-jalani-uji-kompetensi

Guna memperkuat kemampuan sumber daya koperasi jasa keuangan atau koperasi simpan pinjam agar lebih mumpuni, puluhan juru buku dari koperasi di Bali mulai diberi pelatihan dan selanjutnya menjalani uji kompetensi untuk mengantongi sertifikat kompeten.

Berperan Strategis Kelola Koperasi

DENPASAR, NusaBali
Juru buku ini bersama komponen utama koperasi lainnya seperti manajer, dipandang berperan strategis dalam mengelola koperasi agar bisa semakin tumbuh berkembang.  “Dengan mengantongi predikat kompeten, maka diharapkan  yang bersangkutan mendapatkan pengakuan oleh publik, sebagai referensi jenjang karier nya di jasa koperasi keuangan,” jelas Kepala UPTD Diklat inas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Bali Dra Ni Nyoman Widarti Msi, Senin kemarin.

Widarti membeber hal ini terkait pelatihan dan persiapan uji kompetensi bagi sebanyak 40 orang juru buku koperasi perwakilan dari 9 kabupaten/kota se-Bali tahap pertama. Puluhan juru buku ini dilatih dan disiapkan uji kompetensi pada Jumat-Senin (2-5 Oktober lalu) dan lanjut menjalani uji kompetensi pada 5-6 Oktober 2015 di salah satu hotel di bilangan Sanur Denpasar.

Ditambahkan, dengan meningkatkan kualitas SDM koperasi, bertujuan agar siap bersaing serta tetap eksis dengan perkembangan teknologi saat ini. Sebab dengan adanya peningkatan kualitas dari SDM koperasi bisa menjadi jaminan peningkatan mutu dari produk koperasi saat ini. 

Juga diharapkan bisa membawa dampak positif pada sistem pengelolaan koperasi yang tidak lagi dilakukan secara tradisional, sehingga sistem pengelolaan koperasi bisa dilakukan secara profesional," pungkasnya.

Sebelumnya, Gede Suriadnyana, Direktur Lembaga Diklat Profesi Bali Certif selaku lembaga yang mendidik dan menyiapkan uji kompetensi para pengelola koperasi di Bali, membeber dengan pelatihan ada tiga hal yang akan diperoleh. Yakni pengetahuan (knowledge),  kemampuan (skill) dan sikap (attitude).

“Dengan membentuk attitude yang baik dan benar, ditambah kemampuan dan pengetahuan, akan bisa meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola jasa keuangan,”ujarnya.

Apalagi, belakangan semakin marak koperasi simpan pinjam yang bermasalah atau malah mati suri, akibat ketidakprofesionalan para jajaran pengelolanya. Lebih jauh lagi, SDM koperasi di Bali diharapkan akan bisa bersaing menghadapi persaingan pasar bebas dalam pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah harus dihadapi.

Komentar