Perang Tipat Bantal Penuh Suka Cita
Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung kembali melaksanakan tradisi ‘Perang Tipat Bantal’ di jaba Pura Desa lan Puseh, pada Purnama Kapat, Kamis (5/10) sore sekitar pukul 15.30 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Tradisi ini melibatkan krama adat dari 18 banjar. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan perang tipat bantal ini berlangsung semarak dan penuh kegembiraan. Sebelum perang tipat dan bantal digelar, masyarakat setempat melakukan persembahyangan di pura.
Saat tradisi dimulai, ribuan warga tumpah ruah di jaba Pura Desa lan Puseh atau tepatnya di Jalan Raya Kapal. Dengan penuh suka cita masyarakat saling berhadapan dan lalu saling melempar tipat (ketupat) dan bantal (jajan khas Bali terbuat dari ketan). Uniknya kendati terkena lemparan, warga tak marah. Justru suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang tampak.
Karena sudah menjadi agenda rutin tiap tahun, perang tipat dan bantal turut jadi hiburan masyarakat sekitar. Bahkan para wisatawan mancanegara juga berbaur menyaksikan ‘perang’ yang sedang berlangsung.
“Pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk memohon kesejahteraan bagi seluruh krama Desa Adat Kapal,” kata Bendesa Adat Kapal Ketut Sudarsana setelah pelaksanaan perang tipat dan bantal, kemarin. *asa
Saat tradisi dimulai, ribuan warga tumpah ruah di jaba Pura Desa lan Puseh atau tepatnya di Jalan Raya Kapal. Dengan penuh suka cita masyarakat saling berhadapan dan lalu saling melempar tipat (ketupat) dan bantal (jajan khas Bali terbuat dari ketan). Uniknya kendati terkena lemparan, warga tak marah. Justru suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang tampak.
Karena sudah menjadi agenda rutin tiap tahun, perang tipat dan bantal turut jadi hiburan masyarakat sekitar. Bahkan para wisatawan mancanegara juga berbaur menyaksikan ‘perang’ yang sedang berlangsung.
“Pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk memohon kesejahteraan bagi seluruh krama Desa Adat Kapal,” kata Bendesa Adat Kapal Ketut Sudarsana setelah pelaksanaan perang tipat dan bantal, kemarin. *asa
Komentar