nusabali

Usia 6 Bulan Mulai Tumbuh Rambut, Namun Mata Tak Bisa Berkerdip

  • www.nusabali.com-usia-6-bulan-mulai-tumbuh-rambut-namun-mata-tak-bisa-berkerdip

Panas badan bayi Made Rendra selalu naik turun, terutama kalau cuaca panas, hingga maunya di tempat lembab saja. Mandi pun harus minimal 3 kali dalam sehari

Sang ibu pun menjanjikan anaknya untuk diajak mandi, sehingga bayi 6 bulan ini terdiam dalam dekapan. Saat ini, berat badannya mencapai 6 kg, tak jauh beda dengan bayi seusianya. Bayi ini juga rutin melakukan imunisasi di bidan. Sedangkan untuk kontrol ke RS Sanglah, Denpasar, dijadwalkan sekali dalam 3 bulan. 

“Dulu rutin kontrol ke RS Sanglah, dalam sebulan bisa sampai 3 kali. Tapi sekarang, kontrol sekali dalam 3 bulani,” terang Suparni. Menurut Suparni, selain diberi ASI, bayinya kini juga mulai diberikan asupan makanan pendamping, seperti bubur putih yang dihaluskan.

Meski secara umum kondisinya sudah membaik mendekati normal, namun bayi kulit bersisik ini sampai kini belum bisa mengerdipkan mata. Sebab, kulit kelopak matanya tidak tumbuh sempurna. “Ketika angin dan debu masuk terlalu banyak, matanya akan tampak berair hingga air matanya menetes. Pengobatan saat ini, kulitnya rutin diolesi salep dan minyak,” cerita Suparni.

Bayi Made Rendra sendiri dilahirkan melalui persalinan normal di Puskesmas Kubu, Karangasem, 16 Maret 2017 lalu. Saat lahir, sudah terlihat tanda-tanda keanehan, di mana kulit di sekujur tubuhnya berminyak, berbeda dengan bayi umumnya. Made Rendra terlahir dengan berat 3 kg dan panjang 50 cm. 

Berselang sepekan pasca dilahirkan, kulit bayi Made Rendra yang awalnya berminyak, mulai mengering dan pecah-pecah. Dalam kondisi demikian, kulitnya mengalami pengelupasan secara terus menerus. “Setelah mengelupas, besoknya kering lagi, bersisik lagi. Setelah dimandikan lagi, mengelupas lagi, terus begitu,” papar ibundanya, Nengah Suparni, saat ditemui NusaBali di tempat kosnya, Juni 2017 lalu.

Karena kondisi kulitnya mengelupas dan bersisik, bayi malang ini pun kembali dibawa berobat ke Puskesmas. Oleh bidan yang merawatnya, bayi ini dianjurkan untuk diajak konsultasi ke dokter spesialis anak di RS Bali Med Amlapura. Tak cukup sampai di sana, bayi ini juga harus dikonsultasikan ke dokter spesialis kulit yang buka praktek pribadi di Karangasem. Namun, usaha kedua orangtuanya tidak membuahkan hasil. Yang ada, tabungannya semakin untuk biaya berobat kesana kemari.

“Saat itu, bidan di Puskesmas sempat mengunggah kondisi bayi saya di media sosial, sehingga muncul Yayasan Soulman dari Sanur menjenguk kami,” kenang Suparni. Berangkat dari bantuan yayasan itulah, bayi Made Rendra difasilitasi untuk mendapatkan pengobatan di RS Sanglah. 

Ketika usianya menginjak 2 bulan, kondisi bayi kulit bersisik ini sangat memprihatinkan. Dari ujung kaki hingga ujung kepala, tak luput dari sisik kulit yang berwarna coklat kehitaman. Saat tertidur pun, matanya masih terbuka karena kelopak mata tidakbisa menutup. Makanya, kantung mata kelihatan berwarna merah. Tak hanya itu, bagian telingan, jari tangan, dan jari kaki bayi malang ini juga tidak tumbuh secara sempurna. *nvi

Komentar