nusabali

Kebakaran Disertai Ledakan, 2 Gudang Hangus

Sumber Api dari Gudang Elpiji yang Pernah Digerebek Polisi

  • www.nusabali.com-kebakaran-disertai-ledakan-2-gudang-hangus

Akibat kebakaran tersebut, empat orang dirawat di rumah sakit, salah seorang di antaranya mengalami luka bakar serius.

DENPASAR, NusaBali
Kebakaran hebat melanda dua gudang terjadi di Jalan Cargo Permai Taman I dan Jalan Cargo Permai Taman II, kawasan Banjar Umasari, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu (9/6) pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Akibat kebakaran hebat yang disertai ledakan itu, empat orang karyawan mengalami luka bakar dan harus dibawa ke rumah sakit, serta warga di sekitar lokasi kejadian panik dan takut. 

Dua gudang yang terbakar adalah gudang tabung gas elpiji yang berada di Jalan Cargo Permai Taman I dan gudang pipa milik PT Tratas Inti Bangunan di Jalan Cargo Permai Taman II. Kedua gudang ini saling membelakangi, di mana tembok bagian belakang kedua gudang berdempetan. 

Informasi dari sumber di lapangan, kebakaran itu mengakibatkan empat orang karyawan gudang gas elpiji menderita luka bakar. Para korban dievakuasi ke RS Surya Husada dan RSUD Wangaya. Korban yang dirawat di RSUD Wangaya satu orang bernama Katiran, 61. Sementara tiga orang lainnya yang dirawat di RS Surya Husada adalah M Umar Efendy, 33, Edi Herwanto, 40, dan Yoga Wahyu Pratama, 24. 

Dokter IGD RSUD Wangaya dr Gung Dharmayuda pada Minggu (9/6) malam, mengatakan bahwa salah seorang korban yang dilarikan ke RSUD Wangaya, atas nama Katiran masih diberikan ventilator (alat bantu napas) karena luka bakarnya sangat serius. 

“Luka bakarnya didominasi di bagian jalur napas sehingga kondisinya sangat serius. Kami merawatnya di ruang ICU sementara menunggu ketersediaan tempat di Burn Unit. Kondisi pasien saat ini belum sadar,” kata dr Gung Dharmayuda.

“Kami berusaha semaksimal mungkin, lukanya itu sudah kritis sudah di atas 58 persen karena itu luka bakar serius. Rencananya akan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, tetapi karena di sana penuh, jadi kami akan berusaha untuk mencarikan tempat, mudah-mudahan segera dapat,” imbuh dr Gung Dharmayuda.


Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, mengungkapkan bahwa gudang yang terbakar bukan merupakan agen atau pangkalan elpiji resmi Pertamina. “Bukan agen atau pangkalan elpiji resmi Pertamina,” kata Rahedi. 

Rahedi menyatakan, pihaknya menunggu hasil investigasi dan rilis resmi dari kepolisian terkait kebakaran ini. Informasi dari warga sekitar menyebutkan bahwa gudang elpiji tersebut pernah digerebek polisi karena dugaan pengoplosan gas dan sempat ditutup sebelum kembali beroperasi secara tertutup.

Mengenai peristiwa tersebut, informasi dari warga yang ada di sekitar lokasi, kebakaran itu pertama kali terjadi di gudang gas elpiji. Sepengetahuan warga, gudang yang aktivitasnya tertutup itu dahulu pernah digerebek polisi karena diduga melakukan pengoplosan. Sempat ditutup dan tak lama kemudian gudang itu kembali beroperasi secara tertutup hingga kemarin terbakar. 

Salah seorang saksi mata mengaku bernama Via ditemui di lokasi, mengatakan gemuruh ledakan berkali-kali dari dalam gudang tersebut mengagetkan dirinya dan warga lainnya. Pada saat ledakan dahsyat yang pertama Via mengira ledakan dari alat berat. Namun kemudian dia penasaran setelah mendengar teriakan minta tolong. 

“Saya dengar ledakan pertama sekitar pukul 06.02 Wita. Awalnya ada ledakan sangat keras. Saya keluar dan melihat tiga orang sedang membasahi tubuh pakai air selokan dalam kondisi luka parah,” kata Via. 

Sementara para korban menyelamatkan diri, gemuruh ledakan terus terjadi berkali-kali di dalam gudang disertai lidah api membubung tinggi di atas atap gudang. Merasa takut melihat kobaran api itu Via mengemas barangnya untuk segera pergi. 

Saksi yang tinggal di dekat lokasi kejadian tidak tahu kalau yang terbakar itu adalah gudang gas elpiji. Pada saat terjadi kebakaran dia mencium bau gas. Saat itu barulah saksi sadar kalau gudang yang tertutup itu adalah gudang gas elpiji. “Saya tidak tahu kalau ini adalah gudang gas. Aktivitas di gudang ini tertutup. Mungkin saya yang jarang keluar rumah sehingga saya tidak tahu kalau ini gudang gas LPG,” ucap Via. 

Sementara itu Kepala Dusun Umasari Bimantara Ari Sugandi mengatakan kebakaran awalnya terjadi di gudang gas elpiji. Menurutnya, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar mengerahkan tiga unit mobil pemadam. Saat tiba di TKP, tiga mobil pemadam kebakaran itu dibagi dua, yaitu dua unit menangani kebakaran di gudang elpiji, sementara satu mobil lainnya standby di gudang pipa yang saat itu belum dibuka. 


“Sekitar pukul 07.30 Wita api yang membakar gudang gas elpiji berhasil dipadamkan. Tak berselang lama kemudian muncul api di lantai atas gudang pipa ini dan terjadi lagi kebakaran hebat,” kata Bimantara.

Bimantara menyatakan gudang itu sudah ada sejak dirinya belum menjabat kepala dusun. Dia memperkirakan gudang itu ada di sana sejak 2018 atau 2019. Sebelum ada di sana gudang itu berada di Jalan Cargo Kenanga. 

Ditanya apakah gudang itu mengantongi izin, Bimantara mengaku tidak tahu. Dirinya pernah masuk ke dalam gudang tersebut namun sekadar untuk mengetahui aktivitas saja. Setelah melakukan pengecekan, pegawai di sana mengaku gudang itu adalah agen gas elpiji.

“Saya tahunya itu gudang agen gas elpiji. Apakah ada izinnya atau tidak, saya tidak punya kewenangan untuk itu. Di gudang yang terbakar ini tidak ada plang sebagai tanda agen elpiji resmi. Kami tidak mempertanyakannya karena tidak punya kewenangan,” kata Bimantara. 

Di sisi lain, salah seorang karyawan gudang pipa milik PT Tratas Inti Bangunan mengaku bernama Amel, mengatakan pada saat awal kejadian tempat kerjanya itu belum dibuka. Dia bersama sejumlah karyawan lainnya datang ke gudang setelah mendengar kabar terjadi kebakaran. 

Keterangan sedikit berbeda dari Kepala Dusun Umasari Bimantara Ari Sugandi terkait keberadaan gudang elpiji yang terbakar itu berasal dari salah seorang warga di sekitar lokasi. Sumber ini mengatakan gudang gas elpiji itu sudah beroperasi sejak 2006. Gudang tersebut pernah digerebek polisi karena diduga melakukan pengoplosan gas elpiji. Tak lama setelah ditutup, gudang tersebut kembali dibuka, namun aktivitasnya tertutup.
 
“Saya tidak tahu persisnya tahun berapa gudang itu beroperasi. Seingat saya tahun 2006. Apakah ada izin atau tidak, saya tidak tahu. Dahulu gudang itu pernah digerebek polisi karena katanya mereka melakukan pengoplosan. Sempat ditutup sementara kemudian dibuka lagi,” ungkap sumber tadi.

Sementara terkait dugaan pengoplosan gas di gudang gas elpiji yang beredar di berbagai media sosial dan juga terkait identitas korban dalam peristiwa kebakaran kemarin, belum ada keterangan resmi dari Polresta Denpasar. Kasat Reskrim Polresta Kompol Lorens Rajamangapul Heselo tidak merespons saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp.

Kebakaran yang menimpa gudang pipa milik PT Tratas Inti Bangunan baru benar-benar padam sekitar pukul 13.00 Wita. Sebagian besar isi gudang yang dipenuhi pipa plastik itu terbakar. Sementara gudang gas elpiji berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30 Wita. Gudang tersebut tinggal puing bersama ratusan tabung gas di dalamnya. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Denpasar I Made Tirana, mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi kebakaran di lokasi tersebut pukul 06.45 Wita dari warga dan langsung menerjunkan personel ke lokasi. 

Sebanyak 5 mobil Damkar Kota Denpasar dan 1 Damkar Kabupaten Badung dengan 42 personel dikerahkan dan sampai lokasi pukul 06.50 Wita. Tim langsung melakukan pemadaman pada dua lokasi. “Yang kebakaran gudang elpiji dan merembet ke gudang pipa. Pemadaman sekitar dua jam karena yang paling lama memadamkan di gudang pipa karena tertutup,” kata Tirana.

Menurut Tirana, ada empat korban dengan luka bakar cukup serius. Rinciannya, 3 orang dilarikan ke RS Surya Husada dan 1 orang dirujuk ke RSUD Wangaya. Kondisi keempat korban masih dalam penanganan tim medis rumah sakit. 

“Berdasarkan hasil koordinasi, korban yang dirawat di RSUD Wangaya atas nama Katiran, 61, asal Jawa Timur. Sementara tiga korban lainnya atas nama M Umar Efendy, 33, atas nama Edi Herwanto, 40, dan Yoga Wahyu Pratama, 24,” ucap. 7 pol, cr79, mis

Komentar