nusabali

Diharap Jadi Tradisi Tahunan

Perdana, Rumah KaKek Festival Semarakkan Aktivitas Kebangsaan

  • www.nusabali.com-diharap-jadi-tradisi-tahunan

Festival Rumah KaKek merupakan wujud aktivitas kebangsaan dan kepemudaan, serta persatuan Indonesia. Kegiatan ini untuk melengkapi festival yang sudah ada di Denpasar seperti festival tentang seni, budaya termasuk teknologi.

DENPASAR, NusaBali - Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan (Rumah KaKek) Pasraman Satyam Eva Jayate menggelar Festival Rumah KaKek untuk pertama kalinya. Acara yang diselenggarakan selama 14 hari, dari 20 Mei tepat pada Hari Kebangkitan Nasional hingga Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024, di Wantilan Bung Karno Mahasabha Rumah KaKek Pasraman Eva Satyam Jalan Trengguli Gang IV D3, Penatih, Denpasar Timur, ini diramaikan dengan berbagai kegiatan dan aktivitas kebangsaan.

Pembukaan festival dihadiri oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna, Ketua KPU Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni, serta para tokoh agama. 

Ketua Umum Rumah KaKek Pasraman Satyam Eva Jayate I Ketut Udi Prayudi, menyampaikan bahwa Festival Rumah KaKek merupakan wujud aktivitas kebangsaan dan kepemudaan, serta persatuan Indonesia. Dia menekankan pentingnya festival ini dalam menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa kebhinekaan. 

Udi Prayudi menjelaskan bahwa festival ini merupakan serangkaian festival yang ada di Kota Denpasar. Kegiatan ini ada untuk melengkapi, sebelumnya sudah ada festival-festival tentang seni, budaya termasuk juga teknologi, jadi Festival KaKek ini ada khusus untuk mengangkat tentang rasa kebangsaan, rasa kebhinekaan, dan persatuan. 

“Ini kita mengambil momen di Hari Kebangkitan Nasional dan hari lahir Pancasila. Kita bikin Rumah KaKek Festival ini di sini kita angkat suasana kebhinekaan persaudaraan demi tanah air kita,” ucapnya.

“Harapannya ini bisa menjadi tradisi sama seperti PKB (Pesta Kesenian Bali). Mudah-mudahan ini satu atau dua dekade lagi terus berjalan, tidak hanya hari ini. Kita harapkan anak-anak muda kita terus tingkatkan rasa nasionalisme,” tandas Udi Prayudi.

Walikota Jaya Negara mengapresiasi semangat kebhinekaan yang diusung oleh Festival Rumah KaKek. “Ini juga jadi spirit bagi kita di Kota Denpasar. Diharapkan semangat dari Rumah KaKek ini bisa menggelora, menggema tidak hanya di Denpasar, di Bali, dan secara nasional, bahwa untuk menjaga kesatuan Republik Indonesia ini sangat penting karena kita harus bersatu. Apalagi komitmen Pak Presiden ingin mewujudkan Indonesia Emas, itu intinya,” tandas Walikota Jaya Negara ditemui usai acara, Senin kemarin.

Festival Rumah KaKek diharapkan dapat melengkapi berbagai festival lain di Denpasar, seperti Denpasar Festival, Denpasar Youth Festival, dan Kasanga Festival, dengan memberikan ruang untuk memperkuat rasa kebhinekaan dan persatuan di tengah masyarakat.

“Nuansanya berbeda sekarang, kalau Festival Rumah KaKek ini benar-benar memberikan ruang kebhinekaan, tarian-tarian dari semua provinsi dihadirkan, ini spiritnya beda memang. Festival ini juga selaras dengan visi misi mewujudkan Denpasar sebagai kota yang berwawasan budaya. Makanya sebenarnya Denpasar itu miniatur Indonesia, Rumah KaKek ini selalu menggemakan, menggelorakan kebhinekaan itu,” kata Walikota Jaya Negara. 

Acara pembukaan diisi pertunjukan band, tari penyambutan, barongsai, nyanyian dharma, pentas seni Nusantara, bondres, hingga ritual melempar koin ke Kolam Kebangsaan yang berisi air dari 45 mata air di Nusantara, sebagai simbolis melambangkan semangat gotong royong bangsa Indonesia.

Festival ini juga memberikan penghargaan Gotong Royong Award 2024 sebagai bentuk apresiasi melalui semangat spirit yang diyakini dan dipercaya kepada Walikota Denpasar, BPD Bali, Biznet, Pragina Art, dan Bali Tangi | Traditional Natural Holistic, atas dukungan terhadap semangat gotong royong.

Festival Rumah Kakek menghadirkan lebih dari 27 kegiatan, termasuk lomba baca puisi kebangsaan, video kreatif kebangsaan, desain kaos kebangsaan, seminar kebangsaan, seminar bela negara, diklat jurnalistik, diklat public speaking, pameran, kegiatan sosial dan lingkungan, serta pentas seni Nusantara. Selain itu, festival ini juga menampilkan mural kebangsaan dan doa untuk bangsa. 7 cr79

Komentar