Teco Pilih Rotasi dan Fokus Persib

Kemenangan itupun membuat Persita bertahan di Liga 1 musim depan dan memaksa RANS Nusantara FC menjadi tim terakhir yang terdegradasi, menyusul Bhayangkara FC dan Persikabo 1973 yang lebih dulu turun kasta pada musim depan. Posisi ketiga tim yang terdegradasi itu digantikan juara Liga 2 PSBS Biak, runner up Semen Padang FC, dan peringkat tiga Semen Padang.

Menghadapi Persita, di babak pertama Bali United diberondong empat gol melalui brace Esal Sahrul pada menit ke-15 dan 20 serta Mohcine Hassan Nader (25) dan Rifky Dwi Septian (37). Sedangkan dua gol Bali United dicetak Rahmat Arjuna (18 )dan Taufik Hidayat (60). 

Kekalahan itu tidak mengubah posisi Bali United di peringkat tiga klasemen sementara. Sedangkan Persita memastikan lolos dari degradasi setelah berhasil meraih kemenangan.

Dalam laga itu, Teco melakukan rotasi pemain 100 pemain. Tidak ada nama-nama Adilson Maringa, Privat Mbarga, Eber Bessa, Ricky Fajrin, dan Elias Dolah. Meski kalah, Teco pun mengucapkan selamat untuk Persita karena berhasil lepas dari degradasi. 

“Persita bermain lebih bagus dari kami. Kami susah beradaptasi karena lapangan tergenang. Persita layak menang dan layak bertahan di Liga 1,” kata Teco, usai laga.

Laga kedua tim sempat tertunda akibat hujan deras hingga lapangan tergenang air. Teco mengaku dirinya tidak mau gegabah memainkan pemain utama Bali United. Sebab fokusnya menghadapi Persib dan bukan Persita. Teco enggan mengambil risiko menurunkan tim utama, dengan kondisi lapangan rusak akibat hujan deras.

“Kami merotasi pemain karena harus fokus melawan Persib. Laga melawan Persib lebih penting dibandingkan melawan Persita. Lapangan banjir, risiko cedera sangat besar. Pemain juga perlu istirahat karena bermain dalam rentang waktu tiga hari. Jangan sampai ada pemain cedera, nanti momentum bisa hilang di semifinal melawan Persib,” kata Teco. dar