nusabali

Sempat Mereda, Aksi Trek-trekan Kembali Muncul

  • www.nusabali.com-sempat-mereda-aksi-trek-trekan-kembali-muncul

MANGUPURA, NusaBali - Setelah sempat mereda, aksi trek-trekan kembali muncul di wilayah Kuta Selatan. Tak ayal ini mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan masyarakat.

Dengan kembali munculnya trek-trekan di Kuta Selatan, tindakan kolektif dan perhatian serius dari masyarakat, orang tua, sekolah, dan aparat penegak hukum menjadi sangat penting untuk menjamin keselamatan bersama.

Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta meminta perhatian dan kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini. Dalam upaya menanggulangi fenomena trek-trekan yang sering terjadi saat dini hari, pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan Polsek Kuta Selatan dan Dinas Perhubungan. Namun, di sisi lain pengawasan keluarga juga memiliki peran penting dalam mengendalikan aktivitas anak-anak muda di jalan raya.

“Kami telah mendapatkan dukungan dari polisi dan dinas terkait untuk memantau aktivitas ini melalui CCTV. Jika teridentifikasi, plat kendaraan para pelaku bisa segera ditelusuri,” ujar Gede Arta, Selasa (23/4) pagi.

Dia menambahkan biasanya aksi trek-trekan terjadi sekitar pukul 03.30 dini hari, saat pengawasan umumnya lebih longgar. Gede Arta juga menyebutkan jika sebelumnya aksi trek-trekan ini sempat mereda, namun kembali kambuh di ruas jalan wilayah Kuta Selatan akhir-akhir ini.

Lebih lanjut, Gede Arta menyatakan berbagai upaya sebetulnya telah dilakukan termasuk koordinasi dengan sekolah-sekolah di area Kuta Selatan. “Ini bukan hanya tugas kami, tapi juga semua elemen masyarakat. Kami optimis dapat mengendalikan situasi ini dengan kerja sama yang baik,” ucapnya.

Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, mengatakan telah melaksanakan patroli mobiling dan razia secara rutin, khususnya di jalur-jalur yang sering menjadi lokasi balap liar. Langkah ini dilakukan sejak dirinya menjabat sebagai Kapolsek, dengan tujuan utama mengantisipasi dan mengurangi kerawanan di wilayah tersebut.

Menurutnya, fenomena trek-trekan atau balap liar seperti balon udara yang jika ditekan di satu sisi akan menggelembung di sisi lainnya. Oleh karena itu, Kompol Yudistira menekankan perlunya peran serta masyarakat secara keseluruhan untuk bersama-sama memberikan imbauan dan mengingatkan bahaya dari perilaku tersebut, tidak hanya bagi pelaku tetapi juga orang lain di sekitarnya.

“Maka perlu peran bersama untuk memberikan imbauan dan mengingatkan bahwa perilaku tersebut selain membahayakan diri sendiri juga orang lain,” kata Kompol Yudistira. 7 ol3

Komentar