nusabali

RSUP Prof Ngurah Jadi Faskes Utama WWF 2024

  • www.nusabali.com-rsup-prof-ngurah-jadi-faskes-utama-wwf-2024

DENPASAR, NusaBali - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan untuk perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 sudah disiapkan fasilitas dan pelayanan kesehatan, utamanya RSUP Prof Ngurah Denpasar.

“Kami telah memiliki standar operasional prosedur untuk pelayanan kesehatan setiap peserta konferensi, apalagi konferensi tingkat tinggi atau pertemuan selevelnya, fasilitas kesehatan itu ada RSUP Prof Ngurah yang utama,” katanya usai menghadiri Arbovirus Summit, di Denpasar, Senin (22/4). Ia mengatakan rumah sakit yang dahulu bernama RSUP Sanglah itu sudah rutin menjadi rujukan fasilitas kesehatan utama dalam kegiatan serupa, seperti pada pertemuan KTT G20. 

Meski menjadi faskes utama, Pemprov Bali turut memetakan rumah sakit lainnya, terutama di lingkup penyelenggaraan WWF ke-10, seperti di Kawasan ITDC Nusa Dua yang sudah dilengkapi rumah sakit internasional BIMC.

Selain itu ada rencana pembukaan acara di The Meru, hotel baru yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, sehingga diperlukan juga rumah sakit dengan standar pelayanan internasional yang disiapkan. “Tapi jika terjadi kasus yang memerlukan penanganan sangat-sangat penting, maka akan dirujuk ke RSUP Prof Ngurah,” ujar Dewa Indra.

Selanjutnya Rumah Sakit Bali Mandara turut menjadi pelapis RSUP Prof Ngurah dalam menangani masalah kesehatan saat perhelatan forum air dunia itu nanti dan disiagakan layanan kesehatan bergerak yang akan ditempatkan di lokasi-lokasi pertemuan. Salah satunya saat Upacara Segara Kerthi di kawasan Pantai Bali Turtle Island Development (BTID) bertepatan dengan perayaan Tumpek Uye hari pertama WWF ke-10 pada hari Sabtu 18 Mei 2024 mendatang.

“Ada mobile layanan kesehatan kami siapkan dengan sebaik-baiknya, yang awalnya rencana di Pantai Melasti dipindah ke sini (Pantai BTID), akan disiapkan layanan kesehatan,” katanya. 

Sementara itu Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Kabupaten Badung, menyediakan tiga konter khusus untuk melayani para delegasi World Water Forum (WWF/Forum Air Dunia) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 guna mempermudah pemeriksaan keimigrasian. “Kami siapkan konter khusus untuk delegasi baik di kedatangan internasional dan gedung VIP Bandara Ngurah Rai,” kata Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra, Senin kemarin.

Ia menjelaskan satu konter khusus itu bersiaga empat orang personel Imigrasi untuk mempercepat pelayanan keimigrasian kepada delegasi. Tak hanya itu, layanan keimigrasian juga dibantu dengan operasional autogate atau fasilitas otomatisasi keimigrasian yang saat ini sudah berfungsi sebanyak 30 unit di terminal kedatangan internasional sejak 6 Maret 2024.

Autogate itu diharapkan mempercepat aliran kedatangan para delegasi dan pelaku perjalanan internasional non delegasi. Fasilitas otomatis itu mampu memangkas durasi pemeriksaan imigrasi dari beberapa menit menjadi 15 hingga 25 detik per pelaku perjalanan.

Di sisi lain, Imigrasi juga sedang memasang 30 unit autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024. Tak hanya di terminal kedatangan internasional, rencananya Imigrasi juga memasang 20 autogate tambahan di terminal keberangkatan internasional.

Sehingga total ada 80 unit autogate yang diaktifkan di Bandara Ngurah Rai. Saat ini, autogate dapat digunakan bagi pelaku perjalanan WNI untuk semua jenis paspor baik paspor biasa atau pun paspor elektronik. Sedangkan untuk warga negara asing (WNA) yakni yang memiliki paspor elektronik pemegang visa kunjungan saat kedatangan secara elektronik (E-VoA) dan visa elektronik (E-Visa).

Kemudian, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), serta WNA dari negara subjek bebas visa kunjungan (BVK) yakni ASEAN yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id. Pemeriksaan keimigrasian itu juga mengintegrasikan teknologi Face Recognition yakni berupa pengenalan wajah dan pengendalian manajemen perlintasan atau Border Control Management (BCM).

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di sela rapat koordinasi persiapan World Water Forum di Nusa Dua, Bali, Sabtu (20/4) menjelaskan forum tiga tahun sekali itu diperkirakan dihadiri sekitar 35 ribu orang delegasi dari sekitar 193 negara di dunia. Ada pun tema forum tingkat menteri yang rencananya diadakan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali itu yakni air untuk kesejahteraan bersama. 7 ant

Komentar