nusabali

Sekaa Gong Catur Eka Swara Sandhi Meriahkan Perayaan Tumpek Krulut di Kota Denpasar

  • www.nusabali.com-sekaa-gong-catur-eka-swara-sandhi-meriahkan-perayaan-tumpek-krulut-di-kota-denpasar

DENPASAR, NusaBali.com - Perayaan Tumpek Krulut yang dirangkaikan dengan kegiatan Dharma Santhi Nyepi Saka 1946 Kota Denpasar dipusatkan di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar (Lapangan Puputan Badung) pada Saniscara Keliwon Krulut, Sabtu (13/4/2024).

Upacara dipuput oleh Ratu Pedanda Gede Putra Keniten dari Griya Satya Loka, dihadiri oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Forkopimda Denpasar, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, Ketua MDA Denpasar AA Ketut Sudiana, dan Ketua PHDI Denpasar I Made Arka. 

Berbagai pertunjukan seni budaya Bali memeriahkan acara ini, seperti: Rejang Dewa dari SMPN 1 Denpasar, PHDI Kota Denpasar, WHDI, dan Napak Siti. Lalu Gamelan/Tetangguran dari SG Bebarongan Catur Eka Swara, Sekaa Gender Swasti Swara, SG Semarepagulingan Sabda Kencana Sakti, SG Kebyar Taman Sari, dan Sekaa Gandrung Semare Metu. Juga ditampilkan Bondres Dadong Rerod.

I Made Nadi, Koordinator Sekaa Gong Catur Eka Swara Sandhi (Kebonkuri Kesiman) yang turut tampil di Lapangan Puputan, mengungkapkan rasa senang dan bangga dapat terlibat dalam kegiatan ini.

"Kami sangat senang dan bangga dapat menunjukkan (Mementaskan) warisan leluhur kami berupa Gending Klasik Bebarongan Kebonkuri," ujar Nadi.

Nadi menambahkan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk menumbuhkan rasa kebersamaan di internal sekaa dan antar-sekaa dalam mengembangkan potensi diri masing-masing penabuh.

Sekaa Gong Catur Eka Swara Sandhi baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Namun, mereka sebelumnya telah sukses mengikuti Parade Kesenian Klasik se-Kota Denpasar tahun 2023.

Persiapan untuk acara ini dilakukan dengan latihan kontinyu selama 1 minggu, dengan memainkan Gending Petegak Jagul dan Pelayon.

Sekaa Gong Catur Eka Swara Sandhi ini beranggotakan 35 orang berusia 17-28 tahun.
Nadi berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap 6 bulan sekali sebagai implementasi Hari Kasih Sayang ala Bali melalui media gamelan (seni karawitan).

Perayaan Tumpek Krulut dan Dharma Santi Nyepi Saka 1946 ini menjadi bukti komitmen Pemkot Denpasar dalam menjaga dan melestarikan budaya Bali. *m03


Komentar