nusabali

POSSI Bali Gelar Rakerprov, Regenerasi Atlet Jadi Catatan

  • www.nusabali.com-possi-bali-gelar-rakerprov-regenerasi-atlet-jadi-catatan

MANGUPURA, NusaBali - Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Bali menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di Gelanggang Renang Taman Tirta, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (8/4) sore. Dalam kegiatan itu, berbagai agenda dibahas termasuk regenerasi atlet menjelang Pekan Olahraga Pelajar (Porjar).

Ketua Umum POSSI Bali, Bagus Partha Wijaya menerangkan Rakerprov melibatkan seluruh Pengkab/Kota di Pulau Dewata. Kegiatan itu juga bagian dari evaluasi berbagai kegiatan sebelumnya dan membahas agenda kegiatan ke depan. 

"Rakerprov ini bagian dari evaluasi. Kegiatan yang perlu ditingkatkan dan diagendakan ke depannya. Di sisi lain, juga merancang program yang akan dijalani ke depannya," kata Bagus Partha, Senin (8/4).

Menurut Bagus Partha, dalam rapat itu juga dibahas agenda terdekat yakni Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) Bali yang diselenggarakan pada Juni mendatang. Dari seluruh pengurus kabupaten/kota sudah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan atletnya dalam ajang bergengsi itu. Namun, ada beberapa kategori yang memang belum maksimal karena keterbatasan atlet. 

"Dari sisi kesiapan, tentu semuanya sudah siap. Atlet yang terlibat itu dari tingkat SD, SMP dan SMA nantinya. Tapi, untuk tingkat SMA itu ada beberapa catatan," sebut Bagus Partha.

Partha Wijaya yang juga Hakim Militer di Ambon ini mengaku untuk tingkat SD dan SMP, atlet dari masing-masing Pengkab/Kota itu sudah sangat siap. Karena pihaknya akan menurunkan kategori masing-masing 5 putra dan 5 putri pada ajang di Kabupaten Badung itu. Sedangkan untuk SMA sesuai rencana akan ada 12 kategori. 

"Tapi yang di tingkat SMA ini yang belum ada. Jadi, atlet itu masih sangat kurang di masing-masing Kabupaten/kota," urai Bagus Partha.

Maka dari itu, Bagus Partha pun berharap setiap kabupaten/kota itu lebih mengintensifkan lagi penjaringan atlet SMA melalui berbagai kegiatan atau kejuaraan. 

Partha Wijaya juga tidak memungkiri kalau minimnya atlet pada jenjang SMA itu dipicu adanya perasaan takut kulit jadi hitam, sehingga mereka memilih untuk mengurungkan niatnya. 

“Maka, bagaimana cara kita mengakomodir dan mengatasi itu. Termasuk salah satunya terkait pemanfaatan kolam aquatik. Ini sangat penting untuk menambah atlet-atlet di masa depan," pungkas Bagus Partha Wijaya.dar

Komentar