nusabali

Jumlah Wisman ke Bali Capai 1,3 Juta Orang

  • www.nusabali.com-jumlah-wisman-ke-bali-capai-13-juta-orang

Dongkrak capaian PNBP Imigrasi Ngurah Rai hingga Rp 483,5 miliar

MANGUPURA, NusaBali
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, mencatat kedatangan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata pada triwulan I dari bulan Januari hingga Maret mencapai 1,3 juta orang. Angka tersebut naik 31,98 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra mengatakan jumlah total pelintas yang melewati TPI Bandara I Gusti Ngurah Rai selama triwulan I tahun ini mencapai 3 juta orang, dengan rincian 1.355.814 kedatangan WNA dan 103.804 kedatangan WNI. Sementara itu, jumlah keberangkatan mencatatkan angka 1.389.251 untuk WNA dan 98.520 untuk WNI.

Australia, Tiongkok, India, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Rusia, Singapura, dan Jepang mendominasi daftar 10 besar negara asal wisman, yang turut mendongkrak capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Imigrasi Ngurah Rai hingga mencapai Rp 483,5 miliar.

Suhendra menambahkan bahwa kedatangan wisman ke Indonesia, khususnya Bali, kini semakin mudah berkat berbagai inovasi dari Direktorat Jenderal Imigrasi, termasuk pengajuan visa secara online dan penggunaan autogate di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Kami menyediakan 30 autogate di terminal kedatangan yang dapat digunakan bagi WNI (semua jenis paspor), WNA (paspor elektronik) pemegang E-VOA, E-Visa, KITAS, KITAP, serta negara subjek BVK yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id. Dengan penggunaan autogate, diharapkan lalu lintas pemeriksaan keimigrasian menjadi semakin efektif, efisien dan lancar,” ujarnya pada Senin (8/4).

Dalam hal pengawasan dan penegakkan hukum, Imigrasi Ngurah Rai juga mencatat beberapa tindakan, termasuk penolakan kedatangan 318 WNA dan penundaan keberangkatan 103 orang karena berbagai alasan, mulai dari ketiadaan visa hingga dugaan PMI non-prosedural. Selain itu, tercatat juga peningkatan layanan keimigrasian, seperti penerbitan paspor dan pengawasan izin tinggal.

“Penolakan kedatangan terhadap WNA sebanyak 318 orang dengan rincian tidak memiliki visa RI 132 orang, masa berlaku paspor kurang dari 6 bulan 32 orang, cekal 16 orang, hit Interpol 11 orang, pedofilia 1 orang dan alasan lainnya 126 orang. Selain penundaan keberangkatan terhadap WNA atau WNI sebanyak 103 orang dengan rincian WNI diduga PMI non prosedural 84 orang, WNA overstay 4 orang dan alasan lainnya 15 orang,” rincinya.

Penegakan hukum keimigrasian juga menjadi fokus, dengan tindakan administratif berupa pendeportasian 37 WNA dan pendetensian 27 WNA, mayoritas karena masalah overstay atau tidak mematuhi peraturan. Terkait pelayanan izin tinggal, perpanjangan izin tinggal kunjungan (ITK) sebanyak 15.443, penerbitan izin tinggal terbatas (ITAS) sebanyak 104, perpanjangan ITAS sebanyak 935, penerbitan izin tinggal tetap (ITAP) sebanyak 0 dan perpanjangan ITAP sebanyak 35.

“Dari sejumlah WNA yang dikenai TAK, sebanyak 18 WNA disebabkan akibat tidak menaati peraturan perundang-undangan dan 35 WNA akibat overstay. Adapun WNA yang dikenai TAK terbanyak berasal dari negara Australia, Iran, Amerika Serikat, Rusia Ukraina dan Inggris,” terangnya.

Untuk pelayanan keimigrasian pada Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra juga menyampaikan secara umum mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Penerbitan paspor RI mencapai 8.782 paspor, jumlah tersebut naik sebesar 5 persen (yoy) dengan rincian paspor elektronik 3.156 dan paspor non elektronik 5.626. Pengawasan terhadap penerbitan paspor juga dilakukan oleh Imigrasi Ngurah Rai dimana sebanyak 428 permohonan paspor telah ditolak yang salah satu alasannya adalah diduga akan digunakan untuk menjadi PMI non procedural.

“Saya berharap kepada para pegawai bisa terus berkomitmen, disiplin, dan mengedapankan sinergi serta kolaborasi kepada untuk mewujudkan Imigrasi Ngurah Rai yang semakin PASTI dan Ber-Akhlak,” pungkasnya. *ol3

Komentar