nusabali

Siap Hadapi Atlet Beda Usia, Optimistis Raih Emas

Abigail Rhea, Salah Satu Atlet Termuda Bali dalam PON XXI

  • www.nusabali.com-siap-hadapi-atlet-beda-usia-optimistis-raih-emas

MANGUPURA, NusaBali - Pegolf putri Abigail Rhea Soeryo Wiharko (14 tahun) masuk kontingen Bali dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Wanita kelahiran 6 April 2010 itu menjadi atlet termuda Bali, bahkan diperkirakan termuda di Indonesia dalam PON di Aceh dan Sumatera Utara, September mendatang. Meski paling kecil, atlet yang pelajar SMP itu tetap optimistis mampu memberikan yang terbaik dan meraih medali emas.

Saat ditemui, Abigail Rhea mengaku dirinya sama sekali tidak pernah merasa tertekan karena masih belia. Bahkan, putri semata wayang pasangan Juri Suryo Wiharko dan Silvia Arianti itu merasa enjoy padangan orang tentang dirinya dan membuktikan diri mampu lolos PON. 

"Bicara soal tantangan, tentu memang ada. Namun, saya tidak terlalu memikirkan itu dan harus enjoy. Karena kalau enjoy, tentu tidak akan tertekan dan bisa memberikan yang terbaik," ungkap Abigail Rhea, yang ditemani sang ibu di Kantor KONI Badung, Kamis (4/4)

Pelajar kelas II SMP Taman Rama Jimbaran, Kuta Selatan itu mengaku, keberhasilannya dalam babak kualifikasi PON hingga ikut resmi di ajang PON karena dorongan dan dukungan penuh orangtua, PGI Bali, PGI Badung, dan pihak sekolah. Abigail meresa diberikan waktu latihan lebih banyak dan ikut turnamen PGI Bali sebulan sekali. 

Dengan berbagai persiapannya saat ini, Abigail mengaku sangat yakin akan memberikan yang terbaik untuk Bali. Meski disadari pada PON nantinya akan memiliki lawan-lawan yang berat dan sudah pasti beda usia, bahkan akan jauh di atasnya. Dia juga tidak memungkiri kalau kontingen dari DKI Jakarta nantinya akan menjadi lawan yang tangguh pada ajang itu. 

"Ya, tips agar bisa optimal menurut saya, jangan terlalu dipikirin, karena bisa membebani diri sendiri. Enjoy proses dan fokus ke depan," tegas atlet berparas ayu ini.

Optimisme Abigail Rhea ini juga karena sudah memiliki jam terbang yang tinggi. Bahkan, pada usianya yang beranjak 9 tahun pada 2019, dia dia menjadi juara pada kejuaraan Nasional di Jakarta. Selain itu, dia juga masuk Timnas Indonesia dan tampil di Malaysia pada Agustus 2023. Turun dengan beregu putri, kontingen saat itu berhasil menduduki posisi empat besar. 

"Saya mulai main golf itu diusia 8 tahun dan setahun kemudian bisa menjadi juara satu Kejurnas di Jakarta. Harapannya pada PON mendatang bisa mendapat emas untuk Bali," kata Abigail berharap

Untuk meraih itu, saat ini dirinya fokus latihan yang digelar setiap hari di Lapangan New Kuta Golf dan lapangan Golf Nasional. Karena, yang menjadi kompetitornya nanti dari berbagai Provinsi di seluruh Indonesia dan sudah tentu usianya sangat jomplang alias beda jauh. 

Sementara itu sang ibu, Silvia Arianti mengaku mendukung penuh jalan yang diambil sang anak. Setiap latihan selalu didampingi hingga ke turnamen yang ada di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, disaat sedang gelar kejuaraan, sekolah juga mensuport penuh dan membimbing putrinya itu secara personal di rumahnya. Itu semua agar Abigail tidak tertinggal mata pelajaran di sekolah. 

"Saya tentunya sangat mendukung jalan yang diambil. Kalau soal nyemplung jadi atlet golf profesional, mungkin dia (Abigail) itu senang di Golf dari kakeknya. Kebetulan kakeknya juga atlet dari Medan," kata Silvi Arianti. dar

Komentar