nusabali

Buah Impor Lebih Diminati untuk Banten Maturan

  • www.nusabali.com-buah-impor-lebih-diminati-untuk-banten-maturan

DENPASAR, NusaBali - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Hortikultura Indonesia (Aspehorti) Bali, I Wayan Sugiartha mengatakan sasih upacara di banyak pura kahyangan jagat di Bali tidak berpengaruh banyak terhadap penjualan buah-buahan lokal. Diantaranya manggis, pepaya, nanas dan salak, melon dan lainnya.

“Datar data saja. Tidak ada pengaruhnya,” ujarnya Selasa (26/3).

Menurutnya hal itu karena kebanyakan masyarakat, memilih buah impor untuk banten maturan. Mulai dari anggur, apel, jeruk dan pir.

“Itu mungkin agar lebih menarik bantennya,” terang Sugiartha sambil merinci jenis-jenis produk buah impor berikut kekhasannya sehingga lebih dipilih untuk banten maturan.

Karena itulah trend penjualan buah impor di pasar-pasar lumayan ramai.

“Itu mobil-mobil box pedagang buah impor banyak di pasar,” tunjuknya.

Menurut Sugiartha, memaksa orang  meminta agar memakai buah lokal untuk banten maturan. “Ndak bisa kita (desak),” ucapnya.

Buah-buah impor itu dipasok dari berapa negara diantaranya China dan Amerika. Namun demikian bukan berarti buah lokal kehilangan pasar.

Pariwisata Bali, merupakan salah satu sektor yang menyerap produk buah lokal. Semangka, melon, pepaya, nenas, diantaranya yang masih dicari pihak hotel.

“Saya sendiri masih rutin mengirim ke hotel-hotel setiap hari,” ungkap pengusaha hortikultura asal Desa Blahkiuh, Abiansemal, Badung.

Kata dia untuk satu mobil buah yang dia kirim rata-rata berisi 300 kilogram semangka, melon 100 kilo, pepaya 300 kilo dan nenas 100 kilogram.

Jadi menurut Sugiartha, permintaan buah lokal tidak berubah meskipun ada sasih (musim) upacara besar di sejumlah pura kahyangan jagat di Bali. k17.

Komentar