nusabali

Menkeu Wanti -wanti Kenaikan Harga Jelang Lebaran

Harga Telur Mulai Turun

  • www.nusabali.com-menkeu-wanti-wanti-kenaikan-harga-jelang-lebaran

JAKARTA, NusaBali - Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) Musbar Mesdi tak menampik bahwa kenaikan harga telur di tujuh hari sebelum dan sesudah awal Ramadan memang kerap terjadi. Namun kondisinya, kata dia, harga telur di tingkat peternak sudah terkoreksi, harga telur ayam saat ini sudah berada di level Rp26.000-Rp27.000 per kg.

"Harga telur biasanya memang ada kenaikan di tujuh hari sebelum dan sesudah Awal Bulan Ramadhan. (Namun) kondisi beberapa hari ini, harga di tingkat peternak sudah terkoreksi dan saat ini berada di level Rp26.000-Rp27.000 an per kg," ungkap Musbar.

Meski harga telur ayam di tingkat peternak sudah mulai terkoreksi, katanya, harga telur ayam di pasar tradisional dan ritel belum bisa ikut turun, pasalnya mereka perlu menghabiskan terlebih dulu stok yang sudah mereka beli sebelumnya, saat harga masih tinggi.

"Hanya saja kenapa harga di wet market (pasar tradisional) dan ritel belum turun, karena mereka perlu habiskan stok di gudang mereka 3 - 4 hari lalu, dan di saat mereka membeli dengan harga tinggi, saat harga di kandang Rp28.000-Rp29.000 an per kg," jelasnya seperti dilansir CNBC Indonesia.

Musbar menjelaskan, para pedagang memang biasanya membeli stok telur ayam untuk 3-4 hari dengan mengikuti harga telur ayam di kandang pada saat itu. Dalam jangka waktu tersebut, katanya, harga jual telur ayam perlu titik keseimbangan baru.

Begitu pula, lanjutnya, saat harga di peternakan sedang turun, maka para pedagang akan melakukan penyesuaian harga jual perlahan-lahan turun untuk menekan kerugian di tingkat pedagang apabila stok level gudang mereka masih tinggi.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Pardjuni. Ia mengatakan harga telur saat ini cenderung sudah mulai mengalami penurunan. Adapun turunnya harga telur ayam saat ini, kata dia, karena telah berkurangnya permintaan dari pihak produsen kue kering maupun jajanan berbahan baku telur.

"(Harga) telur memang (sempat) tinggi, tapi sekarang cenderung sudah turun. Ini karena kalau (harga) telur jelang lebaran malah turun, karena orang-orang yang membuat kue atau jajanan yang dari telur biasanya mereka sudah selesai 10 hari menjelang hari H Lebaran (Idul Fitri)," jelas Pardjuni.

Meskipun demikian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan jelang Lebaran. Hal ini dinilai perlu diwaspadai karena dampaknya terhadap kenaikan inflasi dan mempengaruhi daya beli masyarakat.

Sri Mulyani mengatakan komoditas yang mulai mengalami kenaikan yakni telur ayam 13,5%, daging ayam naik 6,6%, minyak goreng naik 5,1%, bawang putih naik 9%, gula pasir naik 3,1% dan daging sapi naik 0,3%. Beras yang menjadi penyumbang inflasi dalam beberapa bulan sebelumnya disebut mulai melandai.

"Beberapa komoditas menjelang hari raya mengalami kenaikan seperti telur ayam, daging, minyak goreng, bawang putih dan gula pasir, serta daging sapi. Ini yang perlu kita waspadai karena inflasi terutama dari harga pangan itu langsung mempengaruhi daya beli masyarakat terutama menengah bawah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, dikutip dari detikcom, Senin (25/3).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Februari 2024 mencapai 2,75% secara tahunan atau year on year (yoy). Kondisi ini disebut masih relatif rendah dibandingkan negara lain. 7

Komentar