KONI Gunakan Sentuhan Jiwa

AMLAPURA, NusaBali

Trik berbeda dilakukan Ketum KONI Kabupaten Karangasem Gede Suadi dalam memberikan motivasi kepada patriot olahraga asal Gumi Lahar. Pria asal Tianyar Kubu Karangasem itu melakukan sentuhan kejiwaan secara langsung kepada atletnya yang kini menggelar TC Sentralisasi. 

"Kami sengaja keliling melakukan monitoring evaluasi (monev). Tidak hanya monev, kami berusaha berbicara kepada atlet secara personal. Menggugah kesadaran mereka, memberikan motivasi bagi atlet, serta pendekatan secara kejiwaan kepada seluruh kontingen," ucap Gede Suadi,  usai monev ke sejumlah cabor, di Karangasem, Minggu (30/7).

Menurut Suadi, di samping mempercepat komunikasi, soal kendala di lapangan, ini juga upaya dalam meningkatkan prestasi di Porprov. Karena seluruh atlet bertanggungjawab bersama atas amanah yang di emban. Sebab, ini amanah masyarakat dan mengusung nama daerah. Artinya, para atlet tidak bertanding untuk dirinya sendiri. 

"Jika sudah tumbuh, bahwa itu untuk diri sendiri, nanti pasti siap berkorban. Pengorbanan all out itu diharapkan linier mewujudkan medali. Dengan begitu apapun kelemahannya, jika sudah sadar atas diri atlet akan bisa dilewati dan mampu menunjukkan dengan prestasi nyata," terang Gede Suadi.

Selain itu, Suadi juga ingin melihat pencapaian dan efektivitas program-program TC itu direalisasikan untuk meningkatkan kesiapan secara umum menjelang turun di porprov. Biasanya pendekatan personal itu diyakini lebih bermanfaat.

 "Kami pertegas atlet untuk lebih disiplin latihan, mengikuti intruksi pelatih, dan berbuat yang terbaik untuk Kabupaten Karangasem," tegas Suadi. 

Untuk official, pelatih dan manajer serta atlet janganlah karena ada monev saja progrm TC itu dilaksanakan. Tetapi bagaimna bisa menumbuhkan rasa motivasi dari diri sendiri. 

"Kami ingin atlet itu wirang dan jengah untuk sebuah prestasi, untuk bisa Meraih hal yang membanggakan untuk Karangasem nantinya," papar Suadi.

Sementara pelatih futsal Karangasem Kadek Sentana mengapresiasi program monev. Cara pendekatan personal menemui atlet mudah-mudahan berimbas positif. Terutama menumbuhkan motivasi semangat berlatih berlipat ganda.

"Kita hanya bisa diam-diam merayap. Dan, latihan lebih keras lagi jika ingin bersaing menuju prestasi di Porprov. Dan, jadikan keterbatasan sebagai pelecut untuk mencapai hal lebih dibandingkan yang lainnya. Kami selalu juga gugah rasa jengah atlet untuk daerahnya," tandas Kadek Sentana. 

Saat ini yang digenjot yakni pembenahan dan evaluasi hasil try out selama ini. Terutama soal finishing, transisi bertahan dan menyerang, serta komunikasi dan peningkatan kondisi fisik pemain. *dek