Angin Kencang, Sangeh Monkey Forest Pantau Ekstra Kunjungan ke Alas Pala
MANGUPURA, NusaBali.com - Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Pala Monkey Forest, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung belum sampai melakukan larangan kepada wisatawan untuk berkunjung ke dalam hutan pala di musim angin kencang ini.
"Belum ada (larangan), hanya pantauan ekstra dari kami pengelola," ujar Ketua Pengelola DTW Alas Pala Monkey Forest Sangeh IB Gede Pujawan ketika dihubungi pada Jumat (15/3/2024).
Kewaspadaan ini menyusul fenomena angin kencang yang terjadi di wilayah Badung utara selama pekan ini. Kecamatan Petang dan Abiansemal menjadi dua wilayah utara Badung paling terdampak cuaca ekstrem angin kencang ini.
Pohon tumbang dan bangunan roboh menjadi peristiwa yang sering terjadi ketika angin kencang melanda. Untuk itu, masyarakat diimbau menjauhi pohon rindang/tinggi untuk menghidari peristiwa yang tidak diinginkan.
Termasuk di antaranya adalah area Alas Pala di Sangeh Monkey Forest yang tinggi dan lebat. NusaBali.com mencatat, pohon pala tumbang pernah terjadi di area tenggara dan timur laut Sangeh Monkey Forest ketika cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang pada Oktober 2022 dan April 2023 silam.
Namun, selama angin kencang yang melanda Petang dan Abiansemal pada pekan ini, belum ada peristiwa yang terjadi di Sangeh Monkey Forest. Oleh karena itu, pengelola meningkatkan kewaspadaan dan memberikan atensi khusus.
"Musibah tidak pernah kami tahu, paling tidak kami tetap memberikan pantauan ekstra kepada pengunjung. Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuh Pujawan.
Sebanyak 17 staf pengelola DTW Alas Pala Monkey Forest Sangeh disiagakan untuk mengatensi pergerakan pengunjung di setiap pos jaga. Di samping itu, kata Pujawan, sejak Januari 2024 ini, Desa Wisata Sangeh sudah menerapkan asuransi wisata.
"Kami bekerja sama dengan Jasa Raharja. Dalam paket wisata ke Sangeh, di dalamnya sudah disisihkan asuransi untuk pengunjung," jelas Pujawan. *rat
Kewaspadaan ini menyusul fenomena angin kencang yang terjadi di wilayah Badung utara selama pekan ini. Kecamatan Petang dan Abiansemal menjadi dua wilayah utara Badung paling terdampak cuaca ekstrem angin kencang ini.
Pohon tumbang dan bangunan roboh menjadi peristiwa yang sering terjadi ketika angin kencang melanda. Untuk itu, masyarakat diimbau menjauhi pohon rindang/tinggi untuk menghidari peristiwa yang tidak diinginkan.
Termasuk di antaranya adalah area Alas Pala di Sangeh Monkey Forest yang tinggi dan lebat. NusaBali.com mencatat, pohon pala tumbang pernah terjadi di area tenggara dan timur laut Sangeh Monkey Forest ketika cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang pada Oktober 2022 dan April 2023 silam.
Namun, selama angin kencang yang melanda Petang dan Abiansemal pada pekan ini, belum ada peristiwa yang terjadi di Sangeh Monkey Forest. Oleh karena itu, pengelola meningkatkan kewaspadaan dan memberikan atensi khusus.
"Musibah tidak pernah kami tahu, paling tidak kami tetap memberikan pantauan ekstra kepada pengunjung. Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuh Pujawan.
Sebanyak 17 staf pengelola DTW Alas Pala Monkey Forest Sangeh disiagakan untuk mengatensi pergerakan pengunjung di setiap pos jaga. Di samping itu, kata Pujawan, sejak Januari 2024 ini, Desa Wisata Sangeh sudah menerapkan asuransi wisata.
"Kami bekerja sama dengan Jasa Raharja. Dalam paket wisata ke Sangeh, di dalamnya sudah disisihkan asuransi untuk pengunjung," jelas Pujawan. *rat
Komentar