nusabali

Anak Muda Dominasi Investor Saham di Bali

  • www.nusabali.com-anak-muda-dominasi-investor-saham-di-bali

Mereka lebih berani karena melek teknologi dan cepat peroleh akses informasi

DENPASAR, NusaBali
Kalangan anak muda, rentang usia 18-25 tahun mendominasi investasi melalui pembelian saham. Dari 118.812 investor saham per Januari lalu, 33 persen  berasal dari penduduk usia 18-25 tahun.  Disusul usia 26-30 tahun dan 31-40 tahun, prosentasenya sama yakni 24 persen. Kemudian investor yang berusia 41 tahun ke atas 19 persen.

Lebih cepat memperoleh akses informasi, karena lebih melek teknologi informasi adalah diantara alasan mengapa kalangan anak muda lebih berani mengambil ‘risiko’ bermain saham.

“Selain karena karakter anak muda yang memang kreatif dan dinamis. Sehingga di pasar saham pun mereka komposisinya jadi yang terbesar,” ujar Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Bali, I Gusti Agus Andiyasa, Kamis (6/3).

Karena itu dia  yakin keberanian  anak muda atau generasi mileneal bermain saham  bukan hal latah maupun semata-mata trend. Namun karena atas dasar kemauan dengan kalkulasi.

“Saya yakin, bukan karena ikut-ikutan. Tetapi atas dasar pemahama dari buah edukasi,” ujarnya.

Kata dia, perkembangan teknologi informasi  dan digitalisasi memberi imbas positif. Hal-hal yang menyangkut seluk-beluk investasi, khususnya saham dengan cepat bisa diakses.

“Selain itu, kami dari bursa efek, terus melakukan edukasi,” ucap Agus Andiyasa.

Pihaknya optimistis investasi melalui pembelian saham, terus akan meningkat. Hal itu mengacu  trend pertumbuhan.

Per Januari 2024, investor saham tumbuh 1,8 persen. Atau sebanyak 2.064 investor baru secara year on year (yoy).

“Yakin akan terus bertambah,” ujarnya.

Sementara berdasarkan jenis pekerjaan atau profesi, karyawan swasta yang paling  banyak ‘menanam’ uang di pasar saham.

Prosentase karyawan atau pekerja swasta yang bermain saham 41 persen, pelajar 19,8 persen, pengusaha 14,3 persen, pegawai negeri 4,9 persen. Guru 1,5 persen dan profesi lainnya 12,9 persen.

Sedang berdasarkan aspek demografi, investor saham terbanyak ada di Denpasar yakni 37,9 persen, di Badung 18,8 persen. Kemudian di Kabupaten Gianyar 9,8 persen, di Buleleng 9,7 persen. Disusul Tabanan 8,8 persen, di Karangasem 4,8 persen disusul  Jembrana 4,3 persen.

Investor saham tersebut,  termasuk dalam keseluruhan investor pasar modal yang meliputi saham, obligasi, reksadana dan produk turunannya.

Disampaikan I Gusti Agus Andiyasa, total seluruhnya 238.078 investor. Jumlah  tersebut bertambah 3.325 investor baru atau bertambah 14 persen dari tahun sebelumnya. K17.

Komentar