nusabali

Perajin Logam Klungkung Terkendala Bahan Baku dan Permodalan

  • www.nusabali.com-perajin-logam-klungkung-terkendala-bahan-baku-dan-permodalan

SEMARAPURA, NusaBali.com - Industri kerajinan berbahan logam di Klungkung, yang terkenal dengan produk uang kepeng, gong, bokor, dan lainnya, masih terkendala oleh bahan baku dan permodalan. Hal ini diungkapkan oleh Ketut Suardana, perajin dari Banjarangkan, Klungkung.

"Bahan baku seperti pancadatu; utamanya besi, emas, perak, dan tembaga sering mengalami fluktuasi harga. Hal ini membuat kami sulit menentukan harga jual produk," kata Suardana.

Selain itu, Suardana juga mengeluhkan akses permodalan yang sulit bagi perajin logam. "Kami kesulitan mendapatkan kredit dari bank karena usaha kami tergolong mikro," ujarnya.

Suardana berharap pemerintah dapat membantu perajin logam di Klungkung dengan menyediakan bahan baku yang stabil dan akses permodalan yang mudah.

"Pemerintah perlu meregulasi hilirisasi bahan logam agar harga stabil dan terjangkau bagi perajin," kata Suardana.

Disebutkan jika para pelaku UMKM mengajukan pinjaman ke bank, acapkali terbentur dengan agunan yang nilainya juga harus besar. 

"Permodalan juga perlu dipermudah. Kami ingin mendapatkan kredit dan KUR dengan bunga yang rendah," imbuhnya.

Suardana menuturkan, industri kerajinan logam di Klungkung memiliki potensi besar untuk berkembang.

"UMKM yang bergerak di bidang ini banyak dan mereka menggerakkan perekonomian Klungkung," ujarnya.

"Namun, jika kendala bahan baku dan permodalan tidak segera diatasi, industri ini terancam mati," imbuhnya.

Di sisi lain Suardana berharap generasi muda di Klungkung dapat melanjutkan tradisi kerajinan logam.

"Generasi muda sekarang banyak yang tidak tertarik dengan usaha ini. Mereka lebih memilih bekerja di sektor lain," ujarnya.

"Pemerintah perlu memberikan edukasi dan pelatihan kepada generasi muda agar mereka tertarik dengan kerajinan logam," imbuhnya. 

Komentar