nusabali

Dua Perumda di Buleleng Berikan Subsidi Harga Beras

Harga Mahal, Pemerintah Kucurkan Bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)

  • www.nusabali.com-dua-perumda-di-buleleng-berikan-subsidi-harga-beras

Masing-masing KPM akan menerima bantuan beras 10 Kg per bulannya, rencananya program bantuan ini diberikan dari bulan Januari, Februari dan Maret

SINGARAJA, NusaBali 
Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional (BPN) mengucurkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Bantuan ini digelontor menyusul kenaikan harga beras di pasaran. Kabupaten Buleleng total akan mendapatkan kuota 153 ton lebih beras yang akan diberikan kepada 51.075 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga kali. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Kantor Pos Singaraja oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama sejumlah pejabat terkait, Sabtu (17/2) siang. 

Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Bali, Sony Supriadi mengatakan bantuan beras CPP ini digelontor pemerintah pusat sebagai upaya pemerintah mengendalikan harga beras yang terus meningkat. Puluhan ribu penerima bantuan beras CPP ini sudah ditentukan datanya dari BPN. Masing-masing KPM akan menerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram (Kg) per bulannya. Rencananya program bantuan ini akan diberikan dari bulan Januari, Februari dan Maret mendatang. 

“Ketersediaan stok beras di gudang kami di wilayah Desa Tangguwisia ada 1.500 ton, itu beras SPHP dan juga beras bantuan CPP ini. Asumsi saya ketersediaan ini cukup sampai bulan Maret hingga April,” terang Sony. 

Di tempat yang sama Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan selain bantuan beras CPP dari pemerintah pusat, Pemkab Buleleng juga sudah menyiapkan strategi untuk pengendalian harga beras di pasaran. Lihadnyana menyebut penyediaan stok beras pun sangat tergantung pada neraca pangan. 


Sejauh ini, meski terjadi kenaikan harga, ketersediaan stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Beras yang tergolong ke dalam volatile food (pangan yang harganya dinamis atau tidak stabil) menurutnya harus dikendalikan harganya. “Bobotnya terhadap perhitungan inflasi besar. Sehingga kalau ada kenaikan harga sedikit saja, itu akan mempengaruhi inflasi. oleh karena itu, pemerintah daerah berkewajiban untuk mengendalikan harga ini,” papar Lihadnyana.

Pemkab Buleleng sejauh ini telah bekerja sama dengan Bulog untuk memasok beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 5 ton beras setiap minggunya. Hal ini dilakukan untuk terus bisa mengendalikan harga beras di pasaran. Selain itu dua Perumda, yakni Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng dan juga Perusahaan Daerah (PD) Swatantra juga memberikan subsidi harga beras. Untuk beras kualitas super yang kini kisaran harga ada di Rp 16.000-Rp 17.000, disubsidi hingga harga Rp 13.500 per kilogramnya dengan kualitas yang sama. Harapannya dengan harga beras yang terkendali, daya beli masyarakat akan terjaga. 

“Saya perintahkan untuk mengendalikan harga, jangan memberatkan masyarakat dari kenaikan harga beras itu. Apalagi kita mengantisipasi Hari Raya Galungan, Hari Raya Nyepi, dan Idul Fitri. Pemerintah daerah juga harus terus mengantisipasi hal-hal semacam itu. Intinya harga jangan sampai memberatkan masyarakat, titik,” tegas pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. Beras bersubsidi itu bisa didapatkan masyarakat di gerai-gerai milik dua perumda yang ada di Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar Buleleng. Beras subsidi ini tidak hanya bisa dibeli oleh masyarakat, tetapi juga oleh pedagang-pedagang pasar. Catatnya mereka harus menjual beras tersebut dengan harga yang telah ditentukan pemerintah.

Menurutnya harga yang lebih terjangkau ini akan mempengaruhi psikologi harga di pasaran. Program subsidi beras yang ditangani dua perusahaan daerah milik Pemkab Buleleng ini pun diwajibkan mengambil beras petani lokal. Bahkan hasil panen petani padi di Buleleng sudah diserap maksimal oleh PD Swatantra sejak akhir tahun 2023 lalu hingga saat ini. Lihadnyana pun menegaskan subsidi beras ini akan diprogramkan perusahaan daerah sampai harga beras di pasaran kembali stabil. @ k23

Komentar