nusabali

Jumlah TPS Jimbaran Capai 113

Terbanyak se-Kabupaten Badung

  • www.nusabali.com-jumlah-tps-jimbaran-capai-113

MANGUPURA, NusaBali - Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, mendapat predikat sebagai wilayah dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbanyak se- Badung. Total di Jimbaran memiliki 113 TPS yang tersebar di 14 lingkungan.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kuta Selatan Wayan Suparta, membenarkan Jimbaran memiliki TPS terbanyak di Kabupaten Badung. Suparta menjelaskan jumlah TPS di Jimbaran bahkan melampaui total TPS se-Kecamatan Petang yang hanya memiliki 102 TPS. Hal ini menunjukkan komitmen dan kesiapan Kelurahan Jimbaran dalam mendukung proses demokrasi di tingkat lokal.

“Di tingkat kelurahan atau desa, Jimbaran merupakan TPS terbanyak di Kabupaten Badung. Bahkan di Jimbaran TPS-nya melebihi TPS se-Kecamatan Petang sebanyak 102 TPS,” ucapnya, Senin (12/2) siang.

Hal senada juga dibenarkan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Jimbaran I Wayan Muliawan. Dia mengatakan dengan luas wilayah yang cukup besar dan jumlah penduduk yang signifikan, memiliki tantangan tersendiri dalam menyelenggarakan Pemilu. Muliawan menjelaskan bahwa kelurahan Jimbaran memiliki total 113 TPS yang tersebar di 14 lingkungan, menjadikannya wilayah dengan jumlah TPS terbanyak se-Badung. Bahkan, TPS terbanyak berada di Banjar Taman Griya mencapai 24 TPS, lantaran dipengaruhi banyaknya jumlah penduduk pendatang pada lingkungan tersebut.

Berdasarkan data yang ada, Jimbaran merupakan wilayah dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 32.485 orang dengan rincian 15.909 laki-laki dan 16.576 perempuan. Sementara, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sebanyak 606 orang. Namun, Muliawan juga mencatat adanya penurunan jumlah TPS dari sebelumnya yang mencapai 128 TPS. Hal ini diduga disebabkan oleh adanya pendatang yang banyak pulang kampung pasca Pandemi Covid-19.

Untuk memastikan kelancaran proses pemungutan suara, PPS Kelurahan Jimbaran merekrut sebanyak 791 orang sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dengan rincian 113 KPPS untuk setiap TPS. Selain itu, 226 petugas pengamanan juga telah disiapkan untuk menjaga keamanan di setiap TPS.

Dalam hal persiapan teknis, Muliawan mengatakan bahwa pihaknya telah mengikuti arahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menggelar berbagai kegiatan pembinaan teknis (Bimtek) bagi petugas pemungutan suara. Muliawan juga mengakui adanya beberapa kendala, terutama dalam merekrut petugas KPPS yang memenuhi syarat. Meskipun demikian, mereka berhasil mengatasi kendala tersebut dengan bantuan dari kelurahan setempat.

“Realitanya di lapangan kami banyak dibantu oleh Kepala Lingkungan untuk mencarikan petugas KPPS. Karena dipertengahan jalan begitu kita lantik ada beberapa orang yang mundur, mungkin karena satu tidak dapat izin dari tempat kerja, ada yang berduka, kecelakaan dan lainnya,” bebernya.

Terkait potensi kerawanan yang mungkin timbul selama pemungutan suara, Muliawan menegaskan semua proses akan diawasi secara ketat oleh berbagai pihak, termasuk saksi dari berbagai calon dan lembaga terkait. Dia juga memastikan bahwa semua petugas KPPS akan menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku, demi terjaminnya keamanan dan keberlangsungan proses demokrasi.

“Kita bekerja di KPPS ini semua sudah dipantau oleh banyak orang, mulai dari saksi calon legislatif, saksi partai, saksi pilpres, pemantau, PTPS dari Bawaslu, Panwascam, dan lainnya. Jadi tidak mungkin kita bisa berbuat yang aneh-aneh. Jadi sudah kami wanti-wanti petugas KPPS semua agar menjalankan tugas sesuai aturan,” tegasnya. 7 ol3

Komentar