nusabali

KPPS Semua Perempuan, TPS Bernuansa Valentine

Tema Unik TPS di Bali Sambut Coblosan Pemilu Hari Ini

  • www.nusabali.com-kpps-semua-perempuan-tps-bernuansa-valentine

DENPASAR, NusaBali - Sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bali mengusung tema ‘Valentine Day’ alias Hari Kasih Sayang dan seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)-nya kaum perempuan.

TPS pun terlihat cantik dan menawan dengan berbagai pernak-pernik bernuansa valentine. Bahkan ada yang menyediakan coklat bagi 100 orang pemilih pertama pada saat coblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2) hari ini yang bertepatan dengan Hari Kasih Sayang.

Salah satu TPS yang usung tema valentine ini terdapat di TPS 26 Banjar Tunjung Sari, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. TPS dihiasi dengan nuansa valantine, seperti warna merah muda (pink) lengkap dengan hiasan balon dan coklat.

Foto: Ketua KPPS TPS 26 Banjar Tunjung Sari, Peguyangan Kangin, Denpasar, Ni Luh Eka Mahayeni sedang merapikan hiasan TPS, Selasa (13/2). -YUDA

Dekorasi dominasi pink ini makin elegan setelah dipadukan dengan aksesoris khas Bali, seperti gapura dan pernak-pernik lainnya. Petugas TPS 26 siap menyambut pemilih, Rabu hari ini dengan antusiasme yang tinggi. Permen dan coklat pun telah ditata rapi di atas meja untuk dibagikan kepada para pemilih. Di TPS ini 100 pemilih pertama akan mendapatkan bingkisan coklat, sementara sisanya akan mendapatkan permen berbentuk hati sebagai bentuk keceriaan dalam proses demokrasi.

Sedangkan kostum yang akan dikenakan anggota KPPS, yakni pakaian adat dengan atasan yang berwarna pink dan bawahan gelap. Ketua KPPS TPS 26, Ni Luh Eka Mahayeni mengatakan ide untuk mengusung tema valentine pada saat Pemilu yang bersamaan Hari Valentine ini berasal dari anggota KPPS TPS 26 dan semua pihak yang terlibat, termasuk Kepala Dusun Tunjung Sari, Komang Sugatha. “TPS 26 sudah dihias mulai, Senin 12 Februari pagi sampai selesai, Selasa dinihari pukul 02.00 Wita. Pemasangan dekorasi tema valentine ini dibantu oleh tim kreatif dari Banjar Tunjung Sari,” ujar Eka Mahayeni saat ditemui, Selasa (13/2).

Selain mengusung tema valentine, Eka Mahayeni menjelaskan seluruh anggota KPPS TPS 26 adalah kaum perempuan yang terdiri dari tujuh orang termasuk ketua, serta dua petugas keamanan, semuanya adalah perempuan. Bahkan Pengawas TPS (PTPS) hingga Pengamanan (Pam) TPS-nya juga kaum perempuan. Dari data DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang diterima dari KPU, terdapat 280 pemilih yang terdaftar di TPS 26, dengan jumlah wanita sebanyak 145 orang dan laki-laki sebanyak 135 orang.

Kepala Dusun Tunjung Sari, Komang Sugatha menjelaskan konsep valentine dalam pesta demokrasi ini adalah yang pertama kalinya dilakukan. Sebagai Kepala Dusun yang mengurusi enam TPS di wilayahnya, Sugatha menyatakan bahwa inisiatif ini datang dari tim PPS (Panitia Pemungutan Suara) Peguyangan Kangin untuk mendorong partisipasi perempuan dalam pemilu. Dana yang digelontorkan untuk merealisasikan ide ini sebesar Rp 5 juta, didapat dari KPU Rp 2 juta, dan Rp 3 juta sisanya dana gotong royong anggota KPPS lain yang ada di TPS Tunjung Sari, ada juga dari warga setempat dan juga dari kepala dusun. Selain itu keseluruhan persiapan pemilu, termasuk keamanan dan kesehatan, telah dipersiapkan dengan baik. “Kita support anggota KPPS,” pungkas Sugatha saat ditemui, Selasa kemarin.

TPS bertema valentine juga terdapat di TPS 009 Berangbang di SDN 2 Berangbang, Banjar Tumpeng Kelod, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana. Selain seluruh petugasnya adalah perempuan, TPS yang dinamakan TPS 'Kartini' ini dihiasi nuansa ala valentine.

Dari pantauan NusaBali, Selasa sore kemarin, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 'Kartini' ini terlihat sibuk menghias TPS. Para KPPS perempuan itu tampak memasang sejumlah pernak-pernik mengunakan kertas jagung, bunga sintetis, hingga rangkaian balon dengan kombinasi warna putih-pink.

Areal dalam TPS 'Kartini' pun cukup luas dengan menggunakan dua ruang kelas, yakni ruang kelas V dan kelas VI. Kegiatan menghias TPS oleh para KPPS itu juga diawasi oleh petugas pengaman TPS dari pihak Kepolisian dan Pengawas TPS setempat yang juga merupakan perempuan. "Setting TPS sudah mulai dari kemarin (Senin, red). Sekarang tinggal pasang hiasan. Konsepnya kita buat seperti suasana valentine. Termasuk nanti di depan juga kita pasang gayor (dekorasi yang biasa dipasang saat upacara manusia yadnya) biar lebih meriah," ucap Ketua KPPS setempat, Ni Luh Putu Taman Widiastini,31.

Foto: KPPS, Pengawas TPS, dan petugas Kepolisian di TPS 'Kartini' di SDN 2 Berangbang, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (13/2). -IB.DIWANGKARA

Widiastini mengatakan, seluruh petugas yang ada di TPS Kartini adalah perempuan. Baik itu KPPS, Pengawas TPS, Linmas, hingga petugas keamanan dari TNI maupun Polri. "Semua perempuan. Dari KPU kabupaten minta agar semua perempuan. Tapi untuk dekorasi bernuansa valentine datang dari kami di KPPS," ucap Widiastini yang juga seorang guru di SDN 2 Berangbang ini.

Selain menghiasi TPS agar lebih menarik, Widiastini mengaku, ketujuh petugas KPPS di TPS 'Kartini' ini telah sepakat akan menggunakan pakaian adat madya dengan kombinasi warna putih-pink. Mereka akan menggunakan pakaian warna putih dan kamben warna pink.

"Kita buat nuansa begitu karena pemilihan besok kan bertepatan dengan hari valentine. Dengan suasana valentine yang identik sebagai hari kasih sayang, kami harap proses pemilihan di TPS kita ini bisa berjalan dengan baik dan mendorong partisipasi pemilih," ujar Widiastini.

Widiastini menjelaskan, ada sebanyak 278 pemilih yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 'Kartini' ini. Diantaranya 137 orang pemilih laki-laki dan 141 orang pemilih perempuan. "Anggota KPPS kita di sini rata-rata juga masih muda. Termuda ada usia 20 tahun dan paling senior usia 36 tahun," ucap Widiastini.

Suasana serupa juga terlihat di balai masyarakat Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Selasa sore kemarin. Sejumlah ibu-ibu berkerudung terlihat memasang kain berwarna pink di meja dan pilar balai masyarakat. Mereka tengah sibuk membuat Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07, yang akan dipakai tempat pungut dan hitung suara, Rabu hari ini. Uniknya seluruh KPPS, Linmas dan juga personel pengamanan dari Polri adalah perempuan.

TPS 07 Kelurahan Kampung Kajanan memang disetting khusus agar seluruh petugasnya adalah perempuan satu-satunya di Buleleng. Suasana dan hiasan TPS pun diatur khusus menyesuaikan dengan hari pencoblosan yang bertepatan dengan Hari Kasih Sayang.

Lurah Kampung Kajanan, I Ketut Sudarsana ditemui, Selasa sore mengatakan, pembentukan petugas TPS yang seluruhnya perempuan memang sudah disiapkan sebelum perekrutan KPPS oleh KPU Buleleng. Pemerintah Kelurahan menurut Sudarsana sempat kesulitan untuk merekrut KPPS yang seluruhnya adalah perempuan. Namun setelah dilakukan pendekatan khusus ada 7 orang ibu rumah tangga yang juga satu kelompok pengajian ini menyanggupi untuk menjadi penyelenggara Pemilu 2024.

“Kami di Kampung Kajanan punya 14 TPS dengan pemilih 3.833 orang. Khusus di TPS 07 ini memang dijadikan percontohan dimana seluruh petugas TPS baik KPPS, Linmas dan juga petugas keamanan dari polisi menempatkan Polwan, ini sudah ditentukan KPU Buleleng. Untuk di TPS 07 ini akan ada 277 orang pemilih yang sudah masuk dalam DPT,” ucap Sudarsana.

Sementara Ketua KPPS 07 Kelurahan Kampung Kajanan, Yeni Rahmawati,41, mengatakan karena dirancang khusus petugas perempuan, penataan TPS diinginkannya sedikit berbeda dari TPS pada umumnya. Ada sentuhan warna pink dengan beberapa pernak-pernik yang menyejukkan mata dan sangat khas perempuan. Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan TPS dengan KPPS perempuan seluruhnya merupakan ide Ketua KPU Bali Dewa Agung Gde Lidartawan. Hal ini untuk memberikan kesempatan dan ruang kepada perempuan sebagai penyelenggara pemilu.

“Apa-apa sekarang ada kuota perempuannya, nah petugas KPPS juga diberikan ruang sebagai penyelenggara Pemilu 2024. Mereka semuanya sudah ikuti Bimtek sehingga dalam tugas nanti sudah siap melaksanakan tugas,” katanya. 7 cr79, ode, k23, ol1

Komentar