nusabali

Meski Stok Komoditas Aman, Kenaikan Harga Diprediksi Tetap Terjadi Jelang Hari Raya

  • www.nusabali.com-meski-stok-komoditas-aman-kenaikan-harga-diprediksi-tetap-terjadi-jelang-hari-raya

DENPASAR, NusaBali.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali menyatakan stok komoditas menjelang hari raya khususnya Galungan dan Kuningan aman. Namun, kenaikan harga diprediksi tetap akan terjadi.

I Wayan Jarta, Kepala Disperindag Bali menuturkan, stok komoditas misalnya beras tetap aman hingga tiga bulan ke depan. Artinya, stok beras masih mencukupi sampai usai perayaan Galungan, Kuningan, hingga Nyepi di tahun 2024 ini.


"Jumlah pastinya tidak bisa saya sampaikan, tetapi stok beras masih aman hingga tiga bulan ke depan," kata Jarta ketika ditemui dalam sebuah acara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rabu (7/2/2024) lalu.


Selain keamanan stok komoditas, Jarta juga tidak melihat ada potensi gangguan signifikan terhadap alur distribusi karena musim hujan dan bencana hidrometerologi.


"Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang sudah turun ke lapangan, memang stok komoditas cukup. Cuman soal harga memang tidak bisa kami intervensi," tutur Jarta yang juga mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.


Intevensi harga khususnya terkait penurunan harga, kata Jarta, tidak dapat dilakukan. Sebab, tingginya biaya produksi komoditas saat ini yang mendorong harga melambung. Apabila diintervensi, produsen khususnya para petani yang akan merugi.


Oleh karena itu, Disperindag memprediksi kenaikan harga akan tetap terjadi sesuai hukum ekonomi untuk komoditas yang paling dicari. Jarta melihat, harga beras, buah, janur, dan kebutuhan hari raya bakal tetap mengalami kenaikan harga.


Meski begitu, Disperindag memastikan konsumen tetap memiliki opsi. Misalkan, keberadaan beras Stabilisasi dan Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dikendalikan pemerintah/Bulog.


Kemudian, ada pasar murah yang digelar pemerintah kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Pasar murah dinilai bisa memangkas biaya distribusi sehingga harga dari produsen ke konsumen tidak jomplang.


"Kalau di penggilingan misalnya harganya Rp 14.000 kami salurkan ke konsumen dengan harga yang sama melalui pasar murah karena biaya transportasinya bisa kami intervensi," imbuh Jarta.


Kata Jarta, khususnya Pemprov Bali bakal menggelar pasar murah pada Februari ini di dua kabupaten yakni Gianyar dan Klungkung. Ia juga mendorong pemkab/kota turut menggelar pasar murah di daerah masing-masing. *rat









Komentar