nusabali

Pengurus Tempat Ibadah Bersihkan Patung Dewa Dewi secara Menyeluruh

Persiapan Imlek di Vihara Dharmayana Kuta, Badung dan TITD Ling Gwan Kiong Buleleng

  • www.nusabali.com-pengurus-tempat-ibadah-bersihkan-patung-dewa-dewi-secara-menyeluruh

Tahun Imlek 2575/2024 adalah tahun Naga Kayu. Naga merupakan simbol kekuatan, gagah, perkasa, dan memiliki jiwa berjuang keras. Sedangkan unsur kayu memiliki simbol pertumbuhan atau regenerasi.

MANGUPURA, NusaBali
Sejumlah altar dan patung dewa dewi di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, kawasan Pelabuhan Tua Buleleng diturunkan dari tempat semula. Seluruh sudut tempat ibadah termasuk altar dan patung dewa dewi dibersihkan pengurus tempat ibadah, Sabtu (3/2) pagi. Prosesi mengawali rangkaian Hari Raya Imlek 2575 yang jatuh pada 10 Februari 2024 ini juga berlangsung di Vihara Dharmayana Kuta, Kabupaten Badung.

Ratusan warga keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Banjar Dharma Semadi, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung turut ambil bagian dalam pembersihan menyeluruh di area vihara yang berlokasi di Jalan Blambangan, Kecamatan Kuta, sejak pukul 07.30 Wita.


Penanggung Jawab Pengurus Vihara Dharmayana Kuta Adi Dharmaja Kusuma, menjelaskan bahwa tradisi pembersihan ini merupakan bagian dari persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2575. Kegiatan bersih-bersih itu selalu dilakukan satu minggu sebelum penanggalan Imlek dan hanya dilakukan selama satu hari.

“Secara tradisi Tionghoa, semua tempat ibadah yang memiliki pujaan para Ching Bing dan altar abu di rumah masing-masing diadakan penggantian. Kalau di nasionalnya mensucikan para rumpang arca dan boleh membersihkan area vihara, yang mana pada saat ini diyakini para Ching Bing Dewa Dewi yang kita stanakan, beliau menuju ke langit untuk menyampaikan apa yang terjadi di Tahun Imlek 2575 ini,” ujar Adi Dharmaja saat ditemui, Sabtu (3/2) pagi.

Pada hari yang sama, seluruh keluarga besar Banjar Dharma Semadi turut serta sebagai pelaksana tugas harian seperti mempersipakan lampion, lilin, dan membersihkan lingkungan di Vihara Dharmayana Kuta. Terlibat dalam kegiatan ini termasuk krama banjar, ibu PKK, dan para pemuda-pemudi.

Adi Dharmaja menjelaskan, pembersihan seluruh area vihara dimulai dengan persembahyangan dan permohonan izin serta restu untuk melaksanakan kerja bakti. Altar para Ching Bing pun diturunkan satu per satu untuk disucikan dengan air kembang.

“Makna air yang berisi bunga itu, kami memuliakan para Ching Bin, para Dewa Dewi. Setelah kami sucikan dengan air biasa dengan air sumur yang ada di sini, lalu kami bersihkan dengan air kembang. Itu mencirikan bahwa kami sangat memuliakan beliau sebagai Dewa Dewi,” tutur pria kelahiran 19 Juni 1966 itu.

Foto: Prosesi pembersihan tempat ibadah, altar, dan patung Dewa Dewi di TITD Ling Gwan Kiong kawasan Pelabuhan Tua Buleleng, Sabtu (3/2), mengawali rangkaian Tahun Baru Imlek 2575. -LILIK SURYA ARIANI

Selain bersih-bersih, pada Sabtu kemarin juga dilakukan pemasangan 300 lampion yang sudah dipesan oleh para krama sejak dua bulan yang lalu. Selain itu lilin tinggi pun sudah dipersiapkan untuk menyambut perayaan tersebut yang akan dinyalakan pada malam Tahun Baru Imlek, tepatnya pukul 00.00 pada 10 Februari.

Rangkaian acara akan berlanjut dengan kirab pada 9 Februari 2024 pukul 16.30 Wita. Kirab tersebut akan diisi dengan persembahyangan ritual tradisi Tionghoa di setiap pertigaan dan perempatan, diiringi oleh atraksi liong atau naga dan barongsai untuk menetralisir hal-hal negatif. Tujuannya adalah agar saat menyambut Tahun Baru Imlek 2575, masyarakat dapat melaluinya dengan penuh suka cita.

Adi Dharmaja juga menekankan makna Imlek tahun ini, yang diharapkan membawa keberkahan dan kesuksesan bagi masyarakat. Apalagi tahun ini merupakan tahun pemilu, sehingga dia berharap semua rangkaian acara bisa dilalui dengan penuh suka cita, serta pemilu dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dengan persiapan dan semangat yang tinggi, pihaknya siap menyambut Hari Raya Imlek 2575 dengan penuh kegembiraan dan harapan positif bagi seluruh warga di Kuta.

“Tahun ini adalah shio Naga yang merupakan penguasa yang kita tunggu-tunggu, dia berwibawa, berkuasa, akan mengayomi kita semua. Semoga berkatnya kita mendapatkan kesehatan, murah rezeki, keamanan, dan kenyamanan sebagai masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Humas TITD Ling Gwan Kiong Gunadi Yetial mengatakan prosesi bersih-bersih ini dilakukan sehari setelah sembahyang dewa naik pada Jumat (2/2) tengah malam. Dewa Dewi yang bersemayam di tempat ibadah termasuk Dewa Dapur yang ada di masing-masing keluarga. Dewa Dewi akan melaporkan segala hal yang terjadi di dunia dalam rapat di surgawi, menjelang pergantian tahun baru Imlek

“Saat Dewa naik tempat ibadah patung Dewa boleh dibersihkan sebagai simbol juga pembersihan diri umat sendiri, membersihkan pikiran dari lubuk hati terdalam untuk menyambut tahun baru agar bisa lebih baik,” ucap Gunadi.

Lalu rangkaian Imlek akan dilanjutkan pada Kamis (8/2) mendatang. Sejumlah agenda disiapkan pada malam pergantian tahun Imlek, mulai dari persembahyangan, pertunjukan barongsai hingga pesta kembang api. Pada tanggal 1 tahun baru Imlek 2575 akan diisi dengan persembahyangan  di tempat ibadah maupun di rumah masing-masing.

Tahun baru Imlek 2575/2024 adalah tahun Naga Kayu. Menurut Gunadi, Shio Naga Kayu tahun ini diyakini akan membawa keberuntungan dalam karier. Naga sebagai hewan mitologi merupakan simbol kekuatan, gagah, perkasa, dan memiliki jiwa berjuang keras. Sehingga apapun kendala yang dihadapi dapat ditemukan jalan keluar. Sedangkan unsur kayu memiliki simbol pertumbuhan atau regenerasi.

“Kebetulan tahun ini ada pemilu, mudah-mudahan proses pemilihan pemimpin bangsa bisa berjalan lancar. Dan pemimpin yang terpilih dapat mengayomi masyarakat sesuai dengan sifat naga,” imbuh dia.

Pada tahun Naga Kayu ini menurut kepercayaan umat Tionghoa, ada tahun kelahiran yang kurang beruntung (ciong). Tahun kelahiran yang diprediksi ciong besar yakni kelahiran pada tahun anjing dan naga. Selain itu tahun kelahiran sapi atau kerbau dan kelahiran tahun kambing kurang beruntung di tahun naga. Namun seluruh elemen negatif tersebut dapat dinetralisir dengan upacara Ciswak atau tolak bala pada akhir rangkaian Hari Raya Imlek 2575. 7 ol3, k23

Komentar